7 Dampak Buruk Selingkuh bagi Kesehatan
Oleh: Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog.
Prosiar.com – Selain merusak citra dan menyakiti perasaan pasangan, selingkuh juga berdampak buruk kepada kesehatan. Jangan coba-coba ya! Ini dampaknya bagi kesehatan.
Berikut 7 Dampak Buruk Selingkuh bagi Kesehatan
Di era media sosial, akses komunikasi yang makin luas membuat perselingkuhan kian marak dengan bentuk yang beragam. Contohnya seorang suami bisa berselingkuh dengan berbalas pesan bersama wanita lain lewat jejaring media sosial.
Faktanya, menurut survei yang dilakukan American Association for Marriage and Family Therapy, sebanyak 15 persen wanita dan 25 persen pria yang telah menikah dilaporkan pernah berselingkuh. Temuan ini menunjukkan bahwa perselingkuhan tidak hanya terjadi pada pasangan yang belum menikah.
Bagaimanapun perselingkuhan tidak bisa dibenarkan. Perilaku ini dapat merugikan korban maupun pelaku, baik secara psikis maupun psikologis.
Akibat kebiasaan selingkuh, pelaku dan korbannya dapat mengalami gangguan kesehatan berikut:
1. Gangguan Psikologis
Kekecewaan dan kemarahan akibat diselingkuhi bisa berdampak pada kondisi psikologis. Apabila tidak mendapatkan penanganan segera, masalah ini dapat memicu munculnya stres, gejala depresi, gangguan kecemasan, hingga post-traumatic stress disorder (PTSD).
Menurut penelitian di Journal of Social and Personal Relationships, dibandingkan dengan pria, wanita cenderung mengalami stres lebih berat saat diselingkuhi.
2. Gangguan Tidur
Survei dari American Psychological Association menemukan sebanyak 40 persen orang merasakan stres dan sakit hati akibat diselingkuhi. Mereka juga cenderung mengalami gangguan tidur.
Gangguan ini dapat berupa sulit merasa relaks di malam hari, kesulitan tidur, hingga kerap bermimpi buruk. Pada gilirannya, gangguan tidur bisa mengganggu aktivitas harian.
3. Gangguan Jantung
Tekanan psikologis yang berat akibat diselingkuhi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, aritmia (gangguan irama jantung), kardiomiopati (lemah jantung), hingga kematian mendadak.
Risiko ini kian besar dialami lansia maupun orang dengan riwayat penyakit jantung.
4. Nyeri Kepala Kronis
Akibat perselingkuhan bisa memicu sakit kepala berkepanjangan. Sebuah riset yang dimuat Annual Review of Psychology, menemukan nyaris 50 persen responden yang stres dan sakit hati akibat perselingkuhan sering mengalami nyeri kepala kronis.
Stres berkepanjangan juga bisa memicu depresi dan memengaruhi fungsi jantung.
5. Infeksi Menular Seksual
Bahaya selingkuh disertai dengan hubungan seksual dapat meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, baik pada pelaku maupun korban yang diselingkuhi.
Sebuah penelitian menyebutkan orang yang memiliki hubungan monogami (hanya memiliki satu pasangan) dan punya banyak pasangan seksual memiliki risiko yang sama terkena infeksi menular seksual. Sebab, perselingkuhan yang dilakukan penganut monogami sering kali tidak diketahui oleh pasangannya.
6. Tidak Tenang
Dampak selingkuh bagi kesehatan mental menyebabkan pelakunya cenderung merasa tidak tenang dan lebih emosional ketika dihadapkan dengan masalah. Soalnya mereka dihantui perasaan takut kebohongannya akan terbongkar.
Jika berlanjut, kondisi ini dapat menyebabkan permasalahan psikologis, seperti gelisah berkepanjangan hingga stres.
7. Krisis Kepercayaan
Akibat selingkuh dari kacamata psikologi juga bisa membuat korban mengalami trust issue alias krisis kepercayaan dalam menjalin sebuah hubungan. Pandangan korban terhadap sebuah hubungan menjadi berubah setelah diselingkuhi.
Jika tidak disikapi dengan besar hati, krisis kepercayaan yang dialami korban bisa berujung trauma.
Akibat perselingkuhan bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental. #JagaSehatmu dengan menghindari tindakan ini agar kamu dan pasangan terhindar dari masalah kesehatan.
Konsultasikan kepada psikolog lewat fitur Tanya Dokter jika dampak perselingkuhan susah kamu atasi sendirian. (klikdokter)