PROSIAR.COM-Hasil Penelitian terhadap Prilaku Generasi Z dan Generasi Y dan Menakar Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dan Preferensi Gen Z & Y terhadap Parpol dan Tokoh Tokoh Bakal Capresn 2024-2029 di era Pandemi Covid 19.Penelitian dilakukan oleh Lembaga Penelitian Masyarakat Millenial (LPMM).
Survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Masyarakat Millenial (LPMM) setelah dua tahun pengaruh pandemik Covid 19 yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat, ekonomi masyarakat terutama kaum muda, serta sikap dan penilaian pemilih muda terhadap dinamika politik nasional akibat Covid-19 serta penilaian terhadap program program penanggulangan Covid-19 dan dampaknya serta pelaksanaanya oleh pemerintahan Joko Widodo – Maruf Amin.
Riset kuantitatif tersebut bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkah laku, dan persepsi Generasi Z (lahir pada tahun 1997 – 2012) dan Generasi milenial (lahir pada tahun 1981 – 1996) dalam Menakar Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dan Preferensi Publik Keterpilihan Parpol dan Tokoh Tokoh Bakal Calon Presiden 2024-2029 untuk melanjutkan pemerintahan Jokowi di era pandemic covid
Chief Executive Lembaga Penelitian Masyarakat Millenial (LPMM) Alamsyah Wijaya.S.Comp mengatakan,penelitian menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Isaac & Michael, 1997 (dalam Glasow, 2014) menyatakan bahwa metode survei adalah untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan, untuk memecahkan masalah yang telah diajukan atau diamati, untuk menilai kebutuhan dan menetapkan tujuan, untuk menentukan apakah spesifik atau tidak tujuan telah terpenuhi, untuk membangun basis garis terhadap perbandingan masa depan dapat dibuat, untuk menganalisis tren lintas waktu, dan umumnya, untuk menggambarkan apa yang ada, dalam jumlah berapa, dan dalam konteks apa.
“Teknik penetapan sampel dilakukan adalah probability sampling dengan cara Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden 2140 orang berusia ( 17-25 tahun ) dari Generasi Z (lahir pada tahun 1997 – 2012) dan Generasi milenial (lahir pada tahun 1981 – 1996) yang berjumlah total 142 juta penduduk,” kata Alamsyah Wijaya.S.Comp dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3/2023).
Alamsyah menjelaskan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui sambungan telepon seluler dan Whatsapp Video Call secara langsung di 34 ibu kota Provinsi di Indonesia*.
Margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2.08 % dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Survei dilakukan pada 4-18 Maret 2023*
Profil responden
Secara umum yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 51,4%, sedangkan laki-laki 48,6%*.
Usia responden tertinggi berada dikisaran 18-25 tahun sebanyak 51,5% sedangkan usia 26-39 tahun berjumlah 48,5%*.
Tingkat pendidikan terakhir responden paling banyak di tingkat SMP-SMA yaitu 44,6%, menyusu S1 sebanyak 39,3 %. Sementara untuk S2/S3 hanya 16,1%*.
Pekerjaan responden adalah mahasiswa sebanyak (26,7%)Wiraswasta ( 23,8 % ), Karyawan Swasta (30,2%) ,ibu Rumah Tangga (9,1 %)dan PNS (10,2%)*.
Hasil Temuan Survei
Alamsyah menyebutkan, pendapat dan Penilaian Gen Z & Y Terhadap Keadaan saat ini untuk tingkat optimisme Gen Z dan Y dalam menjalani kehidupan dalam 5 tahun ke depan sebanyak 79,2 persen sangat optimis kehidupan 5 tahun mendatang akan lebih baik dari sekarang ,dan sebanyak 14,2 persen pesimis dengan kehidupan akan membaik dalam lima tahun mendatang akibat dampak Covid 19 dan selebihnya 6,3 persen tidak menjawab.
Selain itu, semangat nasionalisme tersebut juga tertanam di dalam jiwa Gen Z & Y . Mereka optimis dengan kondisi Indonesia ke depan. Secara umum, mereka menilai kehidupan di Indonesia telah berjalan dengan baik. Optimisme paling tinggi diberikan pada aspek kehidupan keberagaman di Indonesia (89,7%), keutuhan NKRI (94,7%), demokrasi di Indonesia (81,9%), hingga kondisi keamanan di Indonesia (83,4 %) Sedangkan, beberapa aspek yang dianggap belum berjalan begitu baik ke depan adalah persoalan ekonomi di Indonesia (62,8%), kondisi politik (62,1%), Pemberantasan Korupsi (43,7%)dan penegakan hukum (61,7). Penilaian tersebut tentu diberikan millennial dengan memperhatikan berbagai fenomena yang terjadi belakangan ini.
Tak hanya itu, kata Alamsyah, akses internet oleh Gen Z Dan Y Hasil riset menunjukkan bahwa 95,8 % Gen Z dan Y Indonesia telah terkoneksi dengan internet. Internet menjadi kebutuhan utama bagi Gen Z dan Y dan bisa dikatakan merupakan generasi yang sudah kecanduan internet atau dalam bahasa lain disebut i-generation.
Dia menyebutkan, media yang paling sering digunakan oleh responden untuk mendapatkan informasi/berita politik, adalah media online sebanyak 88.3% dan televisi sebanyak 11,7% sedangkan untuk surat kabar dan radio relatif sangat sedikit
Hasil Temuan Terkait Persepsi Politik dan Sosial Gen z & Y terhadap pemerintahan Jokowi -Maruf amin dan Legislative.
Partisipasi Politik Gen Z & Y ketika ditanyakan soal keterlibatan mereka dalam mengkritisi kebijakan pemerintah. bahwa partisipasi responden dalam hal ikut kegiatan demonstrasi (unjuk rasa) untuk mendukung atau menolak sebuah kebijakan pemerintah cenderung sangat rendah, tidak mau berpartisipasi mencapai 50,6 %. Sementara yang memilih berpartisipasi hanya 35,6% dan yang tidak memeberikan jawaban 13,8 %.
“Ketika Gen Z & Y ditanyakan soal ketertarikannya pada topik politik di Indonesia kebanyakan menjawab topik tersebut biasa saja 61.5% dan sebanyak 9,8% yang menjawab menarik, sebanyak 7,6 % sangat menarik dan selebihnya 21,1 tidak memberikan jawaban,” ucapnya.
Sementara itu kata dia, pandangan terhadap Politik oleh Gen Z dan Y Hasilnya mengungkapkan bahwa generasi Z dan Y memandang politik sebagai mendapatklan kekuasaan (20,9 %), melakukan pratek korupsi (30,8 %), Mencari Usaha dan Pendapatan lewat Proyek Pemerintah (26,9%), untuk menciptakan pemerintahan (12,8%) dan kepentingan partai (8,6%).
Sebagian besar Gen Z dan Y yaitu 90,3% juga menyatakan tidak aktif menjadi anggota dan pendukung aktif partai politik dan sebanyak 2,4 % aktif menjadi anggota dan pendukung aktif partai politik dan sebanyak 7,3persen tidak menjawab.
Meski partisipasi politik Gen Z dan Y pada partai politik secara umum cenderung rendah, namun mayoritas Gen Z dan Y (80,1%) mengaku akan memberikan suara mereka pada saat Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden nanti dan sebanyak 13,3 % tidak akan ikut berpartisipasi dan sebanyak 6,6 % akan pikir pikir dulu.
Tingkat Kepuasan Gen Z dan Y terhadap Kinerja Pemerintahan dalam penanggulangan Krisis ekonomi akibat pandemik covid dalam 2 tahun terakahir Hasil survei itu menunjukkan bahwa ternyata mayoritas Gen Z & Y , sekitar 74,7 % Generasi Z & Y menyatakan puas terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi- Maruf Amin dan sebanyak 21,6 % tidak puas ,sebanyak 3,7% tidak tahu.
Tingkat Kepuasan Gen Z dan Y terhadap Kinerja DPR Dari sisi kinerja DPR, meskipun tingkat kepuasan dibawah angka 50% hal ini tergambar dalam temuan survei persepsi Gen Z dan Y dalam menilai Kinerja DPR dimana Gen Z & Y menyatakan puas dengan kinerja DPR sebanyak 25,1 % dan sangat puas 4,5 % sementara tidak puas sebanyak 61,7% selebih 8,7 % tidak memberikan pendapat.
Preferensi pada Gen Z & Y terhadap Dinamika Politik Nasional
Hasil Temuan Tentang Preferensi Gen Z & Y terhadap Partai Politik
1. Tingkat awareness Parpol pada Gen Z & Y Hampir semua partai politik peserta pemilu 2019 telah dikenal oleh Gen Z & Y. Meskipun begitu, tingkat awareness Gen Z & Y berbeda terhadap masing-masing partai. *Partai yang saat ini paling dikenal oleh Gen Z & Y. merupakan partai-partai lama ,dan Partai Golkar dikenal oleh 94,7 persen)PDI Perjuangan (90,6% ), Partai Gerindra (81,9%),Demokrat (77,6%),PKB (76,2%),PKS (73,8%),PAN ((67,5%),PPP(61,8%) ,Nasdem (61,4%) . Sedangkan, partai lainnya dikenal oleh Gen Z & Y yang kurang dari 10 persen Gen Z & Y*
Tingkat awareness tersebut belum tentu sama dengan nilai keterpilihan (elektabilitas) partai politik. Namun, awareness merupakan parameter awal untuk melihat potensi raihan elektoral partai politik. Dengan semakin dekatnya kontestasi pemilu 2019, partai politik dengan tingkat awareness rendah harus lebih agresif untuk menjalin komunikasi kepada Gen Z & Y sebagai ceruk pemilih terbesar dan Untuk mengukur awareness Millennial terhadap partai politik, digunakan 3 parameter utama, yakni top of mind (disebutkan pertama), spontaneous (disebutkan kedua dan seterusnya), dan prompted (menggunakan kartu bantu).
Tingkat Top Of Mind awareness Genenerasi Z & Y berbeda terhadap masing-masing partai politik Hal ini tampaknya berpengaruh terhadap tingkat elektabilitas Parpol saat ditanya jika pemilu digelar hari ini Parpol mana yang akan dipilih Secara spontan maka pilihan dari Generasi Z & Y secara top of mind maka Tingkat Elektabilitas setiap parpol adalah sebagai berikut
Nama Parpol Pilihan Parpol Oleh Gen Z & Y Secara Top of Mind
GOLKAR 16,10%
PDIP 13,70%
Gerindra 12,20%
Demokrat 9,40%
PKS 5,20%
PKB 5,10%
NASDEM 4,60%
PAN 2,10%
PPP 2,10%
Partai Lainnya 5,20%
Tidak memilih 24,30%
Saat dilakukan simulasi partai politik yang akan dipilih Genenerasi Z & Y jika pemilu digelar saat ini dengan disebutkan nama partai partai politik sepertinya tingkat Top of mind Parpol di pikiran Genenerasi Z & Y adalah Parpol pertama yang teringat ketika Genenerasi Z & Y diminta untuk menyebutkan Parpol yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini Semakin kuat sebua nama Parpol di pikiran Genenerasi Z & Y , semakin mungkin Genenerasi Z & Y memikirkannya pertama kali. Ini penting karena akhirnya Genenerasi Z & Y membuat keputusanmemilih berdasarkan nama parpol yang pertama kali muncul di pikiran mereka .dan hasilnya tidak banyak berubah dimana *Partai Golkar Paling banyak menjadi pilihan Gen Z & Y dipilih hingga 19,7 persen lalu diurutan kedua PDIP 17,6 persen , Gerindra 13,7 persen, Demokrat 9,8 persen , PKS 5,8 persen , PKB 5,3 persen , Nasdem 4,9 persen , dan PAN dipilih 2,3 persen Gen Z & Y serta PPP 2,2 persen Gen Z & Y diprediksi tidak lolos Electoral Threshold dan Gen Z dan Y yang memeilih parati lainya sebanyak 5,8 persen dan yang tidak memeilih sebanyak 12,9 persen.
Nama Parpol Pilihan Parpol Oleh Gen Z & Y menggunakan kartu bantu
GOLKAR 19,70%
PDIP 17,60%
Gerindra 13,70%
Demokrat 9,80%
PKS 5,80%
PKB 5,30%
NASDEM 4,90%
PAN 2,30%
PPP 2,20%
Gabungan Partai Lainnya 5,80%
Tidak memilih 12,90%*
Hasil Temuan Tentang Preferensi Gen Z & Y terhadap Tokoh -Tokoh Bakal Calon Presiden Indonesia 2024-2029 jika pemilu digelar hari ini.
Tokoh -tokoh yang nama-namanya terjaring sebagai bakal capres 2024-2029 dari penelitian awal melalui media massa ,media sosial dan obrolan tentang dimasyarakat ,dan kemudian ditanyakan kepada 2140 responden Gen Z dan Y terkait kebijakan dan sepak terjang Tokoh Tokoh tersebut yang bisa dirasakan oleh Gen Z % Y saat ini , apakah bermanfaat, berpengaruh dan membantu kehidupan Gen Z & Y saat pandemi covid 19 atau sama sekali tidak berpengaruh dan bermanfaat terhadap kehidupan Gen Z & Y.
Nama Tokoh Bermanfaat berpengaruh Tidak Bermanfaat/Berpengaruh
Airlangga Hartarto 84,8% 15,2%
Puan Maharani 50,3 % 49,7%
Prabowo Subianto 39,8% 60,2%
Ganjar Pranowo 20,9% 79,1%
Ridwan Kamil 11,8% 88,2%
Anies Baswedan 10,1% 89,9%
Muldoko 10,1 % 89,9%
Erick Thohir 10,1% 89,9%
Sandiaga Uno 9,1% 90,9%
Muhaimin Iskandar 5,1% 94,9%
Agus Harimurti Y 2,1% 97,9%*
Sebanyak 84,8 persen dari 2140 responden yang mengambarkan masyarakat Indonesia menyatakan kebijakan , kerja program dan sepak terjang yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto selaku Menko Perekonomian dalam menjalankan tugas dari presiden sangat bermanfaat dan membantu kehidupan masyarakat terutama pada Gen Z & Y seperti Program Kartu Prakerja yang banyak dimanfaatkan oleh Generasi Z & Y juga bantuan UMKM dan permodalan dirasakan dan dimanfaatkan oleh Gen Z & Y ,sedangkan 15,2 persen menyatakan tidak bermanfaat dan tidak merasakan manfaatnya.
Sementara sebanyak 50,3 persen Menyatakan Kebijakan dan kerja dari Puan Maharani Memberikan Manfaat dan membantu Masyarakat di saat pandemi covid 19 , dimana peran Puan Maharani selaku Ketua DPR RI dalam mendukung meloloskan anggaran untuk program program pemerintah untuk membantu masyarakat di saat pandemi
Sebanyak 39,8 persen menyatakan kebijakan dan sepak terjang Prabowo Subianto bermanfaat dan membantu kehidupan masyarakat di saat pandemi . dan sebanyak 70,4persen menyatakan tidak merasakan manfaatnya nya.
Sebanyak 20,6 persen menyatakan kebijakan dan sepak terjang Ganjar Pranowo bermanfaat dan berguna bagi pengetahuan tentang pertahanan dan teknologi alutsista bagi Gen Z & Y . dan sebanyak 79,1 persen menyatakan tidak bermanfaat dan tidak dirasakan
sebanyak 11,8 persen menyatakan kebijakan dan kerja kerja dari Ridwan Kamil bermanfaat dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan sebanyak 88,2 persen menyatakan tidak bermanfaat dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
Sebanyak 10,1 persen menyatakan kebijakan dan kerja kerja Anies Baswedan bermanfaat dan berguna bagi masyarakat disaat pandemi covid 19 dan sebanyak 89,9 persen menyatakan tidak bermanfaat dan tidak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat saat pandemi covid 19
Sebanyak 10,1 persen menyatakan kebijakan dan kerja kerja Muldoko bermanfaat dan berguna bagi masyarakat disaat pandemi covid 19 dan sebanyak 89,9 persen menyatakan tidak bermanfaat dan tidak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat saat pandemi covid 19.
Sebanyak 10,1 persen menyatakan kebijakan dan kerja kerja Erick Thohir bermanfaat dan berguna bagi masyarakat disaat pandemi covid 19 dan sebanyak 89,9 persen menyatakan tidak bermanfaat dan tidak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat saat pandemi covid 19.
Sebanyak 9,1 persen menyatakan kebijakan dan kerja kerja Sandiaga Uno bermanfaat dan berguna bagi masyarakat disaat pandemi covid 19 dan sebanyak 90,9 persen menyatakan tidak bermanfaat dan tidak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat saat pandemi covid 19
Sebanyak 5,1 persen menyatakan kebijakan dan kerja kerja Muhaimin Iskandar bermanfaat dan berguna bagi masyarakat disaat pandemi covid 19 dan sebanyak 94,9 persen menyatakan tidak bermanfaat dan tidak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat saat pandemi covid 19.
Sebanyak 2,1 persen menyatakan kebijakan dan kerja kerja Agus Harimurti Yudhoyono bermanfaat dan berguna bagi masyarakat disaat pandemi covid 19 dan sebanyak 97,9 persen menyatakan tidak bermanfaat dan tidak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat saat pandemi covid 19.
Lebih lanjut dia menuturkan, tingkat awareness Tokoh Tokoh Bakal Calon Presiden oleh Gen Z & Y yang mana Tokoh -tokoh yang nama-namanya terjaring sebagai bakal capres 2024-2029 dari penelitian awal melalui media massa ,media sosial dan obrolan tentang dimasyarakat ,dan kemudian ditanyakan kepada 2140 responden Gen Z dan Y terkait kerterkenalan dan pengetahuan Gen Z & Y terhadap tokoh tokoh tersebut dari sudut Program Kerja dan Kegiatan diluar Program Kerjanya
Nama Tokoh Tingkat Awarenes Program Kerja Tingkat Awarenes Pencitraan Diri Jelang Pilpres
Airlangga Hartarto 89,80% 10,20%
Prabowo Subianto 68,30% 31,70%
Puan Maharani 39,80% 60,20%
Ridwan Kamil 28,90% 71,10%
Ganjar Pranowo 11,80% 88,20%
Anies Baswedan 10,10% 89,90%
Muldoko 10,10% 89,90%
Erick Thohir 10,10% 89,90%
Sandiaga Uno 9,10% 90,90%
Muhaimin Iskandar 5,10% 94,90%
Agus Harimurti Y 2,10% 97,90%*
Kemudian Terhadap 11 nama Tokoh Bakal Calon Presiden 2024-2029 ditanyakan juga kepada 2140 responden terpilih dalam penelitian survey ini ,dengan pertanyaan “Jika Pemilihan Presiden di gelar hari ini ,siapa yang akan anda pilih ,maka hasil tingkat keterpilihan ke 11 tokoh tersebut adalah sebagai berikut
“Nama Tokoh Tingkat Keterpilihan Jika Pilpres Digelar hari Ini
Airlangga Hartarto 29,80%
Prabowo Subianto 22,30%
Anies Baswedan 10,60%
Ganjar Pranowo 9,20%
Puan Maharani 4,80%
Sandiaga Uno 3,10%
Muldoko 2,50%
Erick Thohir 2,30%
Ridwan Kamil 2,10%
Muhaimin Iskandar 1,10%
Agus Harimurti Y 1,10%
Tidak memilih 11,10%,” bebernya.
Airlangga Hartarto menjadi Tokoh yang paling memiliki tingkat keterpilihan tertinggi oleh Generasi Z dan Y dengan 29,8 persen jika pemilihan presiden digelar hari ini hal ini terkorelasi dengan jawaban 2140 responden yang menyatakan Sebanyak 84,8 persen dari 2140 Gen Z & Y dan Tingkat Awarenes terkait Program Kerja Airlangga oleh mayoritas Gen Z & Y yang mengambarkan mayoritas Gen Z & Y Indonesia menyatakan kebijakan , kerja kerja dan sepak terjang yang dilakukan oleh Airlangga dalam menjalankan tugas dari presiden sangat bermanfaat dan membantu kehidupan masyarakat gen Z & Y dan kebijakan dan program kerja Airlangga sejalan dengan generasi Z & Y ini lebih terbuka dalam pandangan politik dan ekonomi, sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya.dimana Gen Z dan Y disaat pandemic sangat merasakan program program kerja dari Airlangga Hartarto dan Generasi Z merupakan generasi yang paling muda yang baru memasuki angkatan kerja. Generasi ini biasanya disebut dengan generasi internet atai Igeneration sangat merasakan program program dan kebijakan dari Airlangga yang banyak berhubungan dengan sosio ekonomi Generasi.
Dan Prabowo Subianto menempati urutan kedua tingkat elektabilitasnya dengan 22,30 persen keterpilihan Prabowo Subianto akibat peremajaan pada sistim alutsista yang berbaasis teknologi sangat menarik karena Gen Z & Y yang banyak menggunakan teknologi sangat menyukainya dan punya harapan besar untuk bisa ikut berpartisipasi dalam memajukan teknologi alutsista.
Kemudian diurutan ketiga yang menjadi pilihan Gen Z & Y Anies Baswedan dipilih sebanyak 10,6 persen dimana program turnamen Formula E dan pembanguna JIS membuat Generasi Z & Y memeilih Anies Baswedan serta factor pencitraan Anies Baswedan setelah dinyatakan sebagai Capres oleh Partai Nasdem menjadi daya Tarik Gen Z & Y
dan diurutan keempat nama Ganjar Pranowo dengan Tingkat Elektabilitas 9,2 persen dimana 9,2 persen Gen Z & Y menganggap Ganjar Sebagai Tokoh yang dekat dengan masyarakat dimana Gen Z dan Y banyak melihat Ganjar Pranowo bermedsos ria dan kemudian Puan Maharani menjadi Tokoh wanita yang dipilih oleh 4,8 persen Gen Z & Y , Sandiaga Uno 3,1 persen ,Muldoko 2,5 persen ,Erick Thohir 2,3 persen , Ridwan Kamil 2,1 persen , Muhaimin Iskandar 1,1 persen dan Agus Harimurti 1,1 persen dan yang tidak memeilih sebanyak 11,1 persen*
Persepsi Gen Z & Y terhadap institusi Polri yang dalam beberapa kasus hukum yang melibatkan internal Polri sendiri banyak menarik perhatian Gen Z & Y di media sosial , dan hasil survey menunjukan bahwa 82,8 persen Gen Z & Y mempersepsikan Institusi Polri berhasil memperbaiki performancenya secara internal di tubuh Polri dan Gen Z & Y merasa puas dan percaya institusi Polri akan terus lebih profesional, transfaran serta sangat merespon keluhan keluhan masyarakat dalam layanan penegakan hukum di Indonesia sementara sebanyak 7,6 persen mempersepsikan institusi Polri belum dapat di percaya dan memuaskan dalam penegakan hukum dan selebihnya 9,6 persen tidak menjawab.
Menanggapi hasil surveiLembaga Penelitian Masyarakat Millenial (LPMM). terhadap penilaian Gen Z & Y Terhadap Keadaan saat ini untuk tingkat optimisme Gen Z dan Y dalam menjalani kehidupan dalam 5 tahun ke depan.
Pengamat Politik Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta,Dr. Oktiva Anggraini. SIP., MSi mengatakan hal yang wajar jika dukungan terhadap calon presiden (capres) di kalangan Gen Z dan Y lebih memilih Airlangga Hartarto.
,”Jika melihat sosok Airlangga Hartarto cukup besar menjadi capres 2024, karena memang kekuatan politik saat ini merata. Tapi, keberhasilan utk menjadi capres sangat ditentukan oleh mesin politik. Maka dari itu Airlangga harus cermat mengisi waktu ini dengan membentuk berbagai relawan politik, tim medsos, menarik berbagai tokoh penting untuk menopang kekuatan di 2024. kalo ini bisa diramu dgn baik pasti bisa menjadi capres terkuat di 2024,”kata Oktiva Anggrain kepada awak media, Rabu (22/3/2023).
Oktiva Anggraini melihat pandangan generasi z dan Y cukup positif terhadap partai golkar, itu karena Golkar mampu mengisi ruang milenial di media sosial, konten kreatif tentang kinerja dan program kerja juga cukup bagus disampaikan melalui saluran digital. kemudian figur- figur muda potensial berbasis milenial juga banyak yang bergabung di Golkar.
“Cara terbaik saat ini adalah mendekatkan diri dgn generasi milenial, yaitu melalui kekuatan media sosial. ciptakan konten kreatif & ikuti selera milenial dgn berbagai program inovatif. kalau untuk publik umum, tentu Airlangga Hartarto dan golkar harus blusukan juga, terus gulirkan program penguatan UMKM,” jelas Oktiva Anggraini.
Dia melihat cukup tinggi dukungan milenial krn rekam jejak airlanggga cukup bagus, airlangga juga tdk ada tersadung kasus korupsi, krn biasanya generasi Z dan y itu melihat figur dari apakah ia pernah kena korupsi atau tidak.
“jadi untuk Airlangga saya menjamin banyak generasi z memberikan dukungan karena emang tokoh bersih pak Airlangga,” ucapnya.
Namun, terkait survei kepuasan masyarakat terhadap Polri,dia mengungkapkan, institusi Polri saat ini telah menunjukkan kinerja yang baik.
“Kinerja polri akhir -akhir ini mulai menanjak dan bagus, meski msh ditemui bbrp pelanggaran etika tetapi hal itu biasa dalam proses perbaikan sebuah organisasi,” ucapnya.
Menurut dia polri emang harus terus juga memperbaiki kinerja internal , agar publik memahami bahwa polri sangat menjaga intergitas.
“Masyarakat melilhat kinerja polri cukup bagus akhir-akhir ini karena bisa menyelesaikan beberapa kasus besar,” bebernya.