Jakarta, ProSiar.com – Permasalahan penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya yang merusak kesehatan secara fisik maupun mental semakin menyebar dengan masif. Oleh karena itu DPP Garnizun yang konsen pada bidang ini melakukan audiensi untuk sinergitas, bahu membahu dengan Kemenko PMK untuk meminimalisir penyalahgunaan Narkoba dan zat-zat adiktif yang membahayakan. Senin (7/8/2023).
Menko PMK prof Dr. Muhadjir Effendy, M. AP dalam kesempatan ini yang diwakili oleh Deputi bidang peningkatan kualitas kesehatan dan pembangunan kependudukan Y,B.Satya Sananugraha dengan senang hati menyambut kedatangan DPP Garnizun untuk mendiskusikan dan membicarakan perihal anak bangsa dan mendukung secara penuh upaya yang digalang dan dilakukan oleh Garnizun.
Hasil audiensi ini akan disampaikan kepada Kementerian Lembaga terkait untuk bersinergi meminimalisir penyimpangan perilaku anak bangsa.
Ketua Umum DPP Garnizun (Gerakan Anti Narkoba dan Zat Adiktif Nasional) Ardiansyah Saragih mengatakan bahwa untuk saat ini lebih dari 4,8 juta penduduk Indonesia yang pada usia produktif terdampak daripada penyalahgunaan Narkoba.
“Hal ini tidak bisa didiamkan dan mesti menjadi atensi kita agar para pelajar, mahasiswa, pemuda dan penduduk usia produktif tidak terjerumus lebih dalam, serta mereka bisa kembali hidup berdampingan dilingkungannya dengan terbebas dari pengaruh NAZA,” ungkapnya.
Sementara itu, sekjen DPP Garnizun Sugito Hadi mengatakan pentingnya upaya sosialisasi dan edukasi tentang bahaya NAZA.
Pada kesempatan ini pula, Wakil Sekretaris DPP Garnizun H. Surya Darma menambahkan bahwa adanya kepedulian dari stake holder dunia pendidikan serta tokoh masyarakat sangat dibutuhkan dalam sosialisasi dan edukasi serta advokasi bahaya penyalahgunaan NAZA sebagai salah satu upaya preventif.
Tujuan dan target utama dengan terbentuknya sinergitas antar semua elemen tentu akan membawa dampak positif pada pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan Naza.
Tim ProSiar.com