Papua Barat – Guna mengantisipasi kenaikan harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang bulan ramadhan di wilayah teritorialnya, Kodim 1803/Fakfak bersama Asisten , Asisten 2, Kepala Bulog, Dinas Perindag dan Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak melaksanakan kegiatan rapat kordinasi dan kesedian beras Bulog dengan cara mengecek langsung ke Bulog Fakfak, Distrik Fakfak Utara, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Rabu (28/02/2024).
Kegiatan rapat koordinasi dan pengecekan ketersediaan pengecekan beras ini dipimpin langsung oleh Dandim 1803/Fakfak, Kapolres Fakfak, Asisten 1, Asisten 2, Kepala Bulog, Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak, Danramil 1803-01/Fakfak. Adapun rapat koordinasi tersebut membahas tentang ketersediaan beras di Kabupaten Fakfak menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri di Kabupaten Fakfak.
Dalam pemantauan dilapangan, Letkol Inf Tri Handoko Wicaksono menjelaskan bahwa kegiatan rapat koordinasi dan pemantauan ketersediaan beras Bulog ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan beras Bulog di Gudang Bulog (Sembako) supaya bisa diambil langkah seandainya terjadi kelangkaan dan juga kontrol terhadap beras Bulog agar tidak terjadi oknum yang menaikkan harga barang-barang sembako dan beras tertentu secara sepihak yang tidak sesuai dengan harga pasaran pada umumnya yang akan menimbulkan keresahan di masyarakat yang otomatis akan berpengaruh pada stabilitas keamanan.
Dia menegaskan setelah kegiatan ini, pihaknya tetap akan memantau dan mengikuti perkembangan di lapangan. Kiranya ada perkembangan yang diterima. Seperti ada harga sembako yang naik signifikan ataupun kekurangan bahan sembako, pasti pihak Dinas Perindag akan meninjau dan menyelidiki kembali seperti hasil pengecekan harga beras yang naik, harga dari Bulog Rp. 50.000,-/karung 5 Kg dan di pasar harganya Rp.62.000,-/Karung 5 kg sedangkan sembako yang lain harganya masih normal yang dijual di pasaran.
“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dari TNI terhadap Pemerintah Daerah. Dari hasil pengecekan, untuk bahan pokok masyarakat dirasa masih aman. Kami juga mengimbau ke pedagang tidak perlu menaikkan harga sembako dengan harga tertentu saat menjelaskan bulan Ramadhan ini. Apalagi sampai melakukan penimbunan dan sebagainya sehingga membuat barang sembako menjadi langka di pasaran.” ujarnya. (*)