JAKARTA – Puan Maharani diharapkan terus mengawal semua proses dan tahapan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur yang saat ini sedang dimulai proses pembangunannya setelah UU IKN disahkan oleh DPR dan sudah ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo.
Demikian harapan yang disampaikan oleh Ketua Forum Masyarakat Ibu Kota Nusantara (Formas IKN) Ahmad Rouf Qusyairi yang dikirim kepada berbagai media massa di Jakarta, Senin 21 Februari 2022.
Menurut Rouf, peran Puan Maharani dalam mengawal kesuksesan pembangunan IKN Nusantara sangat penting, mengingat posisinya sebagai Ketua DPR RI sekaligus elit partai politik, yaitu PDI Perjuangan yang mempunyai kursi paling banyak di parlemen.
“Posisi Ibu Puan Maharani sangat strategis untuk memastikan agar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang diberi nama Nusantara ini benar-benar dapat terlaksana sesuai harapan kita bersama sebagai bangsa.
Mengingat peran dan fungsi beliau sebagai Ketua DPR RI mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan dan penganggaran terhadap pembangunan IKN Nusantara yang sedang dimulai pembangunannya”jelas lelaki lulusan S2 UI tersebut.
Lebih lanjut, Rouf menjelaskan, dengan posisi Puan Maharani sebagai ketua DPR RI, maka dirinya dapat menjembatani komunikasi dengan berbagai kalangan, khususnya masyarakat lokal Kalimatan agar aspirasi didengar dan akomodasi oleh pemerintah selaku eksekutif yang melaksanakan tugas pembangunan IKN.
Selain untuk memastikan keberlangsungan pembangunan IKN, Puan Maharani sebagai cucu Bung Karno, dinilai oleh lelaki yang juga aktifis muda Nahdliyyin kulutral ini, mampu menyerap dan menselaraskan cita cita dan semangat yang dahulu pernah di gelorakan oleh Bung Karno yang ingin menempatkan Kalimantan sebagai pusat pemerintahan.
“Kenapa IKN ditempatkan di Kalimantan Timur oleh Presiden Jokowi, karena hal ini secara historis pernah dilakukan oleh Bung Karno pada tahun 1960. Dimana saat itu, Bung Karno sudah menempatkan Kalimantan itu sebagai koridor strategis guna menatap masa depan dunia yang berada di Pasifik,”ungkapnya.
Oleh karena itu, pembangunan IKN merupakan cermin geopolitik dari Presiden Pertama RI Soekarno yang menginginkan suatu kepemimpinan Indonesia dimata dunia internasional yang bebas dari penjajahan atau Indonesia sentris. Mengingat, di depan Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur itu terbentang suatu kawasan perdagangan strategis dari Selat Lombok hingga ke Selat Makassar.
“Sebagaimana kita ketahui, Ibu Kota Indonesia saat ini, sedikit banyak masih ada nuansa sisi peninggalan dari kolonial. Sedang, Ibu Kota yang baru ini murni dari konsep, pemikiran, design, dan semangat dari bangsa sendiri.
Saya yakin dan menaruh harapan kepada Ibu Puan untuk mengawal pembangunan IKN ini sampai purna nanti 2045”jelasnya.
Oleh karena itu, pesan Rouf, meskipun pembangunan IKN ini mengusung semangat membangun kota yang modern, hijau, pintar, dan berkelanjutan, namun karakter dan ciri kita sebagai bangsa Indonesia yang gotong royong dan bhinek tunggal ika tetap menjadi nilai dasar bagi seluruh insan penghuni ibu kota yang baru nantinya.
Sebagaimana diktehui, Puan Maharani selaku Ketua DPR RI minggu lalu berkeliling meninjau lokasi pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur bersama sejumlah pejabat pemerintah, seperti Panglima TNI Jenderal (TNI) Andika Perkasa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (red)
Editor: GD