PEKANBARU || Selain masalah perparkiran yang membuat keresahan, kini kondisi Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di kota bertuah kembali mendapat kritikan dan sorotan dari Dewan Pimpinan Pusat Solidaritas Peduli keadilan Nasional (DPP-SPKN). Kritikan tersebut disampaikan Sekjen DPP-SPKN, Romi Frans saat bincang ringan dengan awak media, Kamis (30/5/2024).
Sekjen DPP-SPKN, Romi Frans yang getol menyoroti kinerja pemerintah ini mengatakan, sejumlah jalan protokol dan permukiman masyarakat di kota Pekanbaru tampak minim penerangan karena LPJU-nya tidak berfungsi sehingga membuat suasana di malam hari menjadi gelap, ucap Romi Frans.
Diuraikannya, pantauan kami di sejumlah jalan protokol: Dari simpang Arifin Achmad – Jalan Jenderal Sudirman sampai simpang Mall SKA ada 64 titik lampu PJU yang mati.
Selanjutnya dari simpang SKA sampai – Jalan SM Amin ada 17 titik, dari Jalan SM Amin – simpang Tabek Gadang Tampan ada 28 titik yang mati. Dari simpang SM Amin – Air hitam ada 28 titik. Dari simpang jalan SM Amin bawah – ke simpang Air hitam 8 titik.
Kemudian dari simpang Mall SKA-Simpang jalan Riau 62 titik, dari simpang jalan Riau – Simpang jalan Taman kota Ahmad Yani ada 22 titk. Dari simpang jalan Ahmad Yani Sudirman – ke simpang Taman Ahmad Yani depan rumah dinas Walikota Pekanbaru terdapat 7 titik, urai Romi Frans.
”Ngeri kalau lewat jalan di Pekanbaru saat malam hari, apalagi kondisi jalannya masih banyak yang berlubang. Ini kalau dibiarkan bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas, serta terjadinya tindakan kriminal akibat minim penerangan jalannya,” kritiknya.
Romi Frans berharap kepada Pejabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, S.STP., M.Si segera melakukan evaluasi sistim pengelolaan perbaikan terhadap fasilitas umum yang ada di Kota Pekanbaru, termasuk OPD dalam hal ini Dishub Pekanbaru, sehingga masyarakat bisa kembali menikmati suasana malam Kota Bertuah dengan terang benderang yang membuat suasana nyaman dan aman, sebut Romi Frans.
Romi Frans menambahkan, sumber informasi yang kami peroleh, bahwa pada tahun 2019 ada 16,200 lampu PJU tersebar di Pekanbaru sudah diganti dengan lampu hemat energi, oleh Dishub Pekanbaru. Kemudian pada tahun 2024 Dishub kembali mengajukan penggantian bola lampu sebanyak 10.000 bh lampu.”Jika penggantian terlaksana kemana bangkai bola lampu bekas tahun 2019 serta 2024,” tanya Romi Frans.
Kemudian DPP-SPKN mempertanyakan dugaan adanya Anggaran tahun 2022 untuk perawatan PJU sebesar Rp2 miliar serta pengadaan lampu di tahun 2023 untuk listrik PJU dengan sistim Swakelola sebesar Rp 10.274.503.482,-
Kembali tahun 2023 untuk pengadaan lampu HLS/MR3/45 Wat sebesar Rp 450 juta, Pengadaan lampu LHE Rp 200 juta,
Pengadaan lampu LHE Rp98 juta serta
Pengadaan lampu solar cel let al in one 40 wat sebesar Rp 2.235.707.250,- dan
Pengadaan Lampu LET 70 wat smart sistim sebesar Rp1.512 M, urainya.
Romi Frans menegaskan, kami dari DPP SPKN selaku mitra pemerintah akan tetap melakukan kontrol kegiatan di Dishub Pekanbaru, khususnya terkait PJU di jalan protokol hingga ke jalan lingkungan, karena menggunakan uang negara melalui APBD. Jadi harus jelas peruntukan anggarannya, jangan ada dusta, tandasnya.
Kepala dinas Perhubungan Pekanbaru melalui Kepala bidang (Kabid) Keselamatan Teknik Sarana Prasarana (KTSP) Dishub Pekanbaru, Bagus Saputra menjelaskan,
untuk lampu yang padam di Kota Pekanbaru sudah dilakukan pendataan. Karena keterbatasan armada mobil tangga secara berangsur-angsur lampu yang padam tersebut ditangani. Selain melakukan penggantian bola lampu, Dishub juga melakukan kegiatan meterisasi guna menekan tagihan listrik penerangan Jalan, sebut Bagus.
Bagus menambahkan, untuk tahun 2024 ini saja Dishub sudah melakukan penghematan kurang lebih 15 miliar tagihan PJU melalui penggantian dan penertiban LPJU dan apabila semua lampu jalan sudah di meterisasi dan ditertibkan diharapkan angka tagihan PJU bisa lebih berkurang dan layanan kepada masyarakat bisa optimal, sebut Bagus Saputra.(jsR).