Efisiensi Anggaran di Era Prabowo: Mengutamakan Manfaat bagi Masyarakat
Penulis : Indria Febriansyah, Sekretaris Jendral Ikatan Relawan Merah Putih Se-Indonesia(Irmepsi), Ketua Umum Organ Relawan Prabowo Kabeh Sedulur Tamansiswa Indonesia.
Jakarta – Pemerintahan Prabowo Subianto mulai menjalankan kebijakan efisiensi anggaran dengan memangkas berbagai pengeluaran yang dinilai kurang produktif. Langkah ini mencakup pengurangan tenaga kerja yang dianggap tidak efektif, mengurangi jumlah konsultan dan proyek yang tidak mendesak, serta menekan biaya perjalanan dinas yang lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan negara.
Meski kebijakan ini menimbulkan keluhan dari beberapa pihak yang terdampak, pemerintah menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengalihkan anggaran ke program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, salah satunya adalah program makan bergizi gratis. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok kurang mampu, serta menggerakkan roda ekonomi melalui peningkatan konsumsi dan produksi dalam negeri.
Meskipun dampak ekonomi dari kebijakan ini belum sepenuhnya terlihat dalam jangka pendek, pemerintah optimistis bahwa manfaatnya akan terasa dalam jangka panjang. Pengurangan pengeluaran yang tidak perlu diharapkan mampu mengalokasikan anggaran secara lebih efisien, menciptakan peluang ekonomi baru, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Bagi mereka yang selama ini berada dalam zona nyaman dengan menerima gaji tanpa produktivitas nyata, pemerintah berharap kebijakan ini menjadi momentum untuk beradaptasi dan mencari peluang baru yang lebih produktif. Dengan demikian, efisiensi anggaran ini bukan hanya sekadar pemangkasan belanja negara, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional secara berkelanjutan.