PROSIAR – Di kabupaten Lima Puluh Kota, ada nagari Sarugo, atau Saribu Gonjong, nagari yang memiliki ratusan rumah gadang dan menawarkan pengalaman berwisata alam dan sejarah.
Di kabupaten Lima Puluh Kota, ada beberapa kampung adat yang masih bertahan dengan segala keunikan yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Salah satunya kampung adat Sarugo atau Saribu Gonjong, yang berada di kecamatan Gunung Omeh, sekitar 45 kilometer dari kota Payakumbuh.
Kampung ini menjadi saksi sejarah pernah ditinggali ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia atau PDRI, Syafruddin Prawiranegara dan rombongan saat mempertahankan kemerdekaan.
Uniknya gonjong rumah gadang membentuk barisan yang rapi dan semuanya menghadap ke matahari terbit. Kampung Sarugo ini memiliki suasana pedesaan yang asri di tambah semilir angin dari perbukitan, mendatangkan nuansa damai yang tak ditemukan di tempat lain.
Perkampungan terpencil dan paling utara di kabupaten Lima Puluh Kota ini, jauh dari keramaian. Suasananya masih terlihat asri dan tenang, bahkan sinyal telepon provider apapun tidak ada di sini.
“Kita menawarkan wisata alam, kita akan ajak wisatawan menginap dirumah rumah gonjong milik warga, bagaimana ke sawah atau ke lading, menikmati asrinya suasana alam yang jauh dari kebisingan kota’” kata Rici Chandra, ketua Pokdarwis Kampung Sarugo.
Kampung Sarugo ini, dikembangkan menjadi tujuan wisata dengan konsep wisata alam dan sejarah. Kampung Sarugo, menjadi salah satu dari 50 desa wisata terbaik ditanah air, dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia yang digelar Kemenparekraf.
“Kita bisa ajak anak-anak untuk mengetahui sejarah Indonesia bagaimana mempertahankan kemerdekaan waktu PDRI dulu, karena museumnya ada sekitar 3 kilo dari sini, dan ini salah satu desa wisata terbaik di tanah air karena masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia,” ucap Sandiaga Uno, saat mengunjungi Kampung Sarugo.
Bagi pengunjung, pemandangan yang indah dan suasana asri, menjadi daya tarik utama untuk datang ketempat ini.
“Tempatnya uni karena banyak gonjong-gonjongnya, jadi saya senang bisa berkunjung ke sini,” kata Echi, salah seorang pengunjung.
Anguerah Desa Wisata Indonesia yang digelar Kemenparekraf, salah satu upaya mengangkat perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat pandemi covid-19 yang berkepanjangan Sebab sektor pariwisata salah satu yang paling berat merasakan beban ini.
Namun upaya menghidupkan kembali sektor pariwisata ini, juga mesti diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.(art)