PROSIAR – Bertempat di GOR Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Rabu (22/09/2021), Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI, menyelenggarakan Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Tahun 2021 di Wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.
Kegiatan diawali oleh Laporan Kegiatan Bangga Kencana Tahun 2021 yang disampaikan Wahidin selaku Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, yang mengangkat isu jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat yang mencapai 20% dari jumlah penduduk nasional, juga menekankan pertambahan penduduk sebaiknya dibarengi dengan peningkatan Sumber Daya Manusianya.
“Kualitas SDM harus dimulai dari keluarga”, tutur Wahidin.
Selanjutnya, Sekretaris Dinas PPKBP3A Kabupaten Bandung, As As Masitoh, memberikan sambutan yang mengangkat isu jumlah perceraian yang tinggi di Kabupaten Bandung, bahkan sempat viral di media sosial.
“Salah satu faktor penyebab perceraian ternyata adalah karena pernikahan di usia muda. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Bandung berupaya memecahkan permasalahan usia kawin anak dan stunting yang tinggi di Kabupaten Bandung, melalui Program Bedas Sinergitas Akselerasi Pendewasaan Usia Kawin Terjaga Keluarga Sehat (Sapu Jagat),” ujar As As Masitoh.
Kegiatan yang dihadiri 180 orang peserta kelompok Sasaran Bangga Kencana, juga dihadiri oleh Gun Gun Gunawan, Tokoh Masyarakat Kabupaten Bandung, yang juga Wakil Bupati periode 2016 – 2021 dan Otjo Sutisna, anggota DPRD Kabupaten Bandung.
Hadir pula, Lalu Makripuddin, Plt. Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN, yang memaparkan materi mengenai Mencegah Stunting dengan Perencanaan Keluarga.
”Poin penting dalam pencegahan stunting, yang paling dasar adalah pemahaman mengenai fungsi keluarga, dimana delapan fungsi keluarga adalah fungsi-fungsi yang menjadi prasyarat dan acuan, di antaranya Fungsi Agama, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta Kasih, Fungsi Perlindungan, Fungsi Reproduksi, Fungsi Sosialisasi Pendidikan, Fungsi Ekonomi, dan Fungsi Lingkungan,” ujar Makripuddin.
Diah Nurwitasari yang juga Ahli Pembina Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini.
“Perencanaan mempersiapkan hari esok harus ada dalam kerangka ketakwaan kepada Allah SWT. Demikian pula, dengan membangun sebuah keluarga pun harus dimulai dari sebuah perencanaan. Fenomena pornografi, kawin muda, kejahatan seksual, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), perceraian, dan stunting adalah fenomena yang terjadi dalam keluarga di negara kita. Semuanya bisa dihindari dengan perencanaan dan ketahanan dalam keluarga.”
Dengan pekik bersama seluruh peserta, “Berencana itu Keren”, warga Solokan Jeruk kompak Cegah Stunting.(yud)