Anak Pekerja Bangunan dan Guru Bakti Asal Aceh Utara Buktikan Masuk Akademi Angkatan Laut Tanpa Biaya

Aceh Utara,– Raut kebahagiaan tengah meliputi keluarga Bapak Jasuli Ismail dan Ibu Mardiana setelah anak sulungnya Fauzan Azima diterima masuk Akademi TNI Angkatan Laut (AAL). Ketika disambangi kedua orang tua Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Fauzan Azima, ternyata tinggal di rumah sangat sederhana yang berada di Desa Tanjong Glumpang, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, bisa dibilang keluarga ini jauh dari kata kaya. Mengingat saat ini Fauzan Azima sedang menempuh Pendidikan Dasar Kemiliteran di Akademi Militer Magelang dengan Pangkat Kopral Taruna. Saat melaksanakan test seleksi Taruna TNI Angkatan Laut Fauzan Azima mempunyai kesehatan dan nilai akademis, psikologi, samapta serta mental ideologi yang bagus, Jumat, (11/11/2022).

Mardiana Ibunda Fauzan Azima sangat berterima kasih kepada Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah beserta prajuritnya yang telah bekerja keras membina dan melatih Fauzan Azima selama kurang lebih 5 bulan, dan selama pembinaan dan pelatihan sampai dengan anak sulungnya berhasil lolos masuk Akademi Angkatan Laut tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

Sang ibu bercerita, dari segi ekonomi suaminya hanya bekerja sebagai buruh bangunan, sedangkan dirinya bekerja sebagai Guru Bakti di SD Negeri 8 Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara. Sebagai orang tua dengan penghasilan yang tidak menentu, saya sangat bersyukur dan tentunya saya sangat bangga sekali anak saya bisa lulus murni masuk Akademi TNI Angkatan Laut, ini sungguh diluar dugaan. Dilihat dari kondisi kami, sebagai pekerja bangunan dan seorang guru bakti dengan penghasilan yang tidak menentu dan pas-pasan, awalnya kami sebagai orang tua berharap agar Fauzan Azima menjadi seorang ustad/penceramah dan pengajar ngaji, agar bisa hidup lebih mapan dari kami.

“Sejak anaknya duduk dibangku sekolah dasar (SD) sudah mempunyai cita-cita jadi seorang abdi negara, menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), tapi jangankan saudara TNI, kenalan anggota TNI juga tidak ada, saya jadi bingung, dan hanya berpesan kepada anak saya, harus rajin belajar serta berdoa, jika sudah menjadi anggota TNI tidak boleh sombong, agar tetap rendah hati,” tutur Ibu Mardiana dengan nada haru dengan mata terlihat berkaca-kaca.

Anggapan adanya bisa lolos menjadi Taruna di Akademi TNI adalah hanya orang berduit dan harus membayar adalah tidak benar, ini dibuktikan oleh Kopral Taruna Fauzan Azima yang lolos masuk Akademi Angkatan Laut (AAL). Kopral Taruna Fauzan Azima merupakan alumni SDN 8 Sampoiniet, SMP Dayah Muta”Allimin Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Utara dan SMA Daruss’adah di Kecamatan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh.

Saat dikonfirmasi, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah, menyampaikan bahwa benar saat ini salah satu putra terbaik Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara atas nama Fauzan Azima telah lolos masuk Akademi Angkatan Laut (AAL) dan saat ini sedang menjalani Pendidikan Dasar Kemiliteran di Akademi Militer Magelang dengan Pangkat Kopral Taruna.

Sebelum mengikuti pelaksanaan seleksi/test masuk TNI AL, Fauzan Azima datang ke Mako Lanal Lhokseumawe untuk mendaftar dan mengikuti pelatihan bagi putra putri Aceh yang akan mengikuti test/seleksi masuk TNI Angkatan Laut yang dilaksanakan di Mako Lanal Lhokseumawe. Saat dilaksanakan pemeriksaan kesehatan awal meliputi pemeriksaan visus mata, pengukuran TB/BB, pemeriksaan fisik umum, telinga, hidung, tenggorokan, anggota gerak atas dan bawah, kulit dan kelamin, sistem urogenital, anus dan rektum, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan buta warna.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan awal bahwa Fauzan Azima mempunyai kriteria/memenuhi syarat perekrutan seleksi masuk TNI Angkatan Laut, selain mempunyai kriteria Fauzan Azima adalah pemuda pemberani terbukti dengan datang sendiri ke Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut Lhokseumawe demi mengejar cita-cita untuk menjadi TNI Angkatan Laut, selain pemberani Fauzan Azima adalah anak yang berperilaku disiplin, santun, jujur dan tanggung jawab, serta taat beribadah terbukti setiap menjelang Sholat 5 Waktu Fauzan Azima selalu mengumandangkan adzan dan mengajar ngaji kepada anak-anak di Musholla Al-Mutaqqin Pangkalan TNI Angkatan Laut Lhokseumawe.

Sebelumnya Fauzan Azima pernah mengikuti test/seleksi Bintara TNI Angkatan Laut tetapi dinyatakan gagal, dan alhamdulillah saat ini Fauzan Azima sedang menjalani Pendidikan Dasar Militer di Akademi Militer Magelang selama tiga bulan, setelah menjalani pendidikan dasar militer di Magelang selama 6 bulan, selajutnya Fauzan Azima akan melanjutkan pendidikan Matra Laut di Akademi Angkatan Laut, Bumimoro Surabaya selama 3 tahun 6 bulan.

Pada dasarnya putra putri Aceh sangat memiliki potensi untuk menjadi Tentara nasional Indonesia (TNI), tetapi pada saat melaksanakan test/seleksi banyak yang mengalami kegagalan. Karena saat beberapa kali melaksanakan test/seleksi tidak ada kesiapkan baik kesehatan, mental ideologi, psikologi, kesiapan samapta sangat terbatas. Hal ini terjadi karena kurangnya wawasan para calon terhadap lingkungan sendiri serta kecenderungan mengutamakan kesemaptaan jasmani, padahal kesehatan, psikologi, akademis, dan mental ideologi perlu dibina, hal ini yang sering diabaikan oleh calon.

Dihadapkan pada kondisi di wilayah kerja Lanal Lhokseumawe yang cukup luas dan berbatasan dengan beberapa Negara sehingga memiliki resiko konflik antar Negara dan kejahatan di laut, maka sangat penting membangun kekuatan TNI Angkatan Laut di wilayah Aceh yang didukung kekuatan masyarakat maritim khususnya pesisir timur Aceh, oleh karenanya sejak awal menjabat Danlanal lhokseumawe mencanangkan program pembinaan masuk TNI Angkatan Laut bagi putra asli Aceh khususnya anak nelayan, fakir miskin, anak yatim di pesisir timur Aceh yang dilatih di Pusat Pelatiahan Rancung tanpa dipungut biaya pelatihan. Mereka dilatih setiap hari hidup disiplin, melaksanakan ibadah 5 waktu, pembiaan fisik, pembinaan psikologi, MI tertulis, pembinaan mekanik dan pembinaan tanggung jawab kerja serta pembinaan kesehatan secara masif.

Latihan ini tidak menjamin mereka masuk TNI Angkatan Laut, latihan ini hanya mempersiapkan mereka semaksimal mungkin untuk melaksanakan test, usaha keras doa dan rejeki dari Allah SWT yang menentukan mereka lulus/tidak seperti yang dialami saudara Fauzan Azima serta puluhan putra Aceh lainnya yang telah menjadi prajurit TNI Angkatan Laut binaan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe.

“Selama program ini dilaksanakan bukan tidak menemukan kendala, kendala yang paling rawan adalah pencatutan nama baik Komandan atau pejabat Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe oleh pelaku-pelaku yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan dan bisa menjamin masuk TNI AL dengan imbalan sejumlah uang, agar masyarakat jangan mempercayai rayuan dan modus apapun, jika ada modus sebaiknya segera melaporkan pelaku ke Staf Intel dan Polisi Militer Angkatan Laut Lanal Lhokseumawe. Kami TNI AL komitmen membangun kekuatan TNI Angkatan Laut di Aceh melalui penerimaan Prajurit TNI AL yang bersih dan transparan,” tutur Danlanal Kolonel Dian.

(Pen Lanal Lhokseumawe)