Bripka Dwi Anto: Polisi yang Menjadikan Keripik Buah sebagai Sarana Perubahan

BATANG – Kisah inspiratif dan patut diteladani muncul dari sosok Bripka Dwi Anto, seorang anggota Bhabinkamtibmas yang saat ini bertugas di Polsek Limpung, Polres Batang, Polda Jawa Tengah. Melalui perannya dalam kepolisian, ia berhasil membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

Bripka Dwi Anto, sejak tahun 2016, telah memulai usaha mikro dengan fokus pada produksi keripik buah seperti nangka, salak, nanas dan apel.

Seperti dalam tugasnya yang mengemban konsep pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, Bripka Dwi Anto cerdas dalam menggabungkan perannya sebagai polisi dengan upaya nyata dalam memberikan dampak positif pada komunitasnya. Menyadari pentingnya peluang ekonomi tambahan, ia mendirikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun 2016. Keputusan ini terinspirasi oleh motivasi kuat untuk membantu warga mendapatkan penghasilan tambahan.

“Motivasi utama saya adalah menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar di Limpung,” ungkap Bripka Dwi Anto dengan tulus.

Usaha keripik buah yang ia inisiasi bukan hanya berhasil menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memberikan semangat baru bagi petani buah.

“Dengan antusias, petani buah seperti nangka, salak, nanas dan apel mendukung inisiatif saya. Mereka menjual hasil panen untuk dijadikan bahan baku olahan keripik,” paparnya.

Lebih dari sekadar mendorong pertumbuhan ekonomi di kalangan petani, langkah berani Bripka Dwi Anto juga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Keberadaan UMKM ini membantu para petani dalam memasarkan hasil panen mereka tanpa kesulitan.

Bripka Dwi Anto telah menciptakan jembatan penting antara produsen dan konsumen lokal, menghasilkan lingkungan ekonomi yang berkelanjutan. Pada awalnya, keripik buah racikannya sudah dikenal di wilayah Limpung Batang.

Namun, semangatnya tidak berhenti di situ. Bripka Dwi Anto memutuskan untuk memperluas usahanya dan memasarkan produknya di luar Batang.

“Kami telah meluaskan jangkauan pemasaran ke kota-kota besar seperti Denpasar Bali, Batam Kepulauan Riau, dan Kalimantan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga berhasil masuk ke wilayah objek wisata seperti Dieng, Semarang, Pekalongan.

“Tentu saja, Batang sendiri,” tambah Bripka Dwi Anto.

Setelah berjalan selama 7 tahun, UMKM yang didirikan oleh Bripka Dwi Anto telah memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi lokal.

Dirinya merasa bangga dan bahagia, karena usaha ini tidak hanya membantu perekonomian masyarakat, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kelezatan kuliner khas Batang ke seluruh penjuru nusantara.

“Harapannya, usaha ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat kepada lebih banyak masyarakat. Tentu saja, para petani buah juga akan terus mendapat dukungan,” tutup Bripka Dwi Anto.

Melalui tekad, kerja keras, dan dedikasi tulus, seorang individu mampu menciptakan perubahan positif yang berdampak luas. Semangatnya yang tak pernah padam adalah bukti nyata bahwa di balik seragamnya, tersimpan hati dan jiwa besar yang siap memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan bersama. (*)