Prosiar, KOTA BEKASI – Sekelompok massa yang Mengatasnamakan Gabungan Kelompok Masyarakat Maluku menggelar aksi damai di depan Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Rabu (6/7).
Aksi ini merupakan wujud pernyataan Sikap untuk tetap komitmen menjaga kerukunan dan kehidupan toleransi bermasyarakat yang sudah terjalin secara harmonis di Kota Bekasi.
Adapun Kelompok Masyarakat tersebut terdiri dari , Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (FP NTT) Bekasi Raya, Maluku Satu Rasa (M1R), Keluarga Besar Maluku Tenggara Raya (KBMTR), dan Angkatan Muda Kei (AMKEI).
Aksi Damai tersebut berjalan secara tertib dan lancar dengan pengawalan dari pihak kepolisian dan TNI AD.
Dalam Orasinya mereka menyatakan keyakinannya bahwa aksi kerusuhan yang terjadi beberapa hari yang lalu di Babarsari, Sleman, Jogjakarta, tidak akan melebar ke wilayah Kota Bekasi. Oleh karena itu mereka menyatakan siap menjaga kondusifitas lingkungan mayarakat dengan mengedepankan azas kerukunan kehidupan bermasyarakat lintas suku, ras dan agama.
Seperti ramai diberitakan, bahwa kerusuhan antar kelompok massa terjadi di seputaran Babarsari, Sleman, Jogjakarta, pada Senin (4/7).
Kericuhan di Babarsari ini adalah peristiwa lanjutan dari keributan di tempat karaoke di Caturtunggal, Depok, Sabtu (2/7) dini hari.
Ketua FP NTT Bekasi Raya John Flores menegaskan bahwa aksi damai ini merupakan wujud pernyataan sikap bersama masyarakat dari Maluku untuk ingin tetap menjaga keamanan dan ketertiban wilayah Kota Bekasi. “Kami mengantisipasi dan melakukan upaya pencegahan agar kejadian di Jogja itu tidak menyebar ke wilayah Jabodetabek, maka kami warga Bekasi yang berasal dari Indonesia timur bersepakat untuk melakukan deklarasi damai dan berikrar untuk menjaga kondusifitas Kota Bekasi,” papar John Flores.
John Flores menyatakan pihaknya siap berkoordinasi dengan unsur Tiga Pilar di Kota Bekasi untuk bersama-sama menjaga wilayah agar kerusuhan di Jogja tidak berimbas di Kota Bekasi. “Sehingga saya berinisiatif untuk mengumpulkan semua ras Melanesi dari Indonesia timur terutama para ketua Ormas untuk duduk bareng membahas masalah ini, dan kami difasilitasi oleh Ketum LGP Laskar Ganjar Puan,” paparnya menambahkan.
Sementara itu, Djajang Buntoro, MTh selaku Pembina FP NTT Bekasi Raya menyatakan optimis wilayah Kota Bekasi akan tetap aman dan damai jika seluruh pihak memiliki semangat sama untuk menjaga toleransi kerukunan hidup bermasyarakat. “Saya optimis kawan-kawan dari Indonesia timur yang tinggal di Kota Bekasi memiliki nasionalisme yang tinggi, memiliki tanggung jawab yang sama dengan Bapak Plt Wali Kota, Pak Kapolrestro Bekasi Kota, Pak Dandim Bekasi serta tokoh agama dan masyarakat agar Kota Bekasi tetap rukun dan damai,” ungkapnya.
Djajang mengatakan aksi demo yang digelar di Kota Bekasi merupakan aksi damai, bukan aksi unjuk rasa memicu kerusuhan. “Itulah sebabnya mereka menyatakan ikrar bersama di depan Pemkot untuk menunjukkan sikap, sehingga tidak ada provokator yang bisa menghembuskan berita-berita yang menyesatkan dan mengandung unsur untuk mengadu domba,” pungkasnya. (red)