Tegal – Sosialisasi program Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat melindungi dirinya dari makanan yang tidak memenuhi ketentuan dan mengerti akan pentingnya keamanan pangan.
“Program KIE ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya waspada dalam menggunakan obat-obatan dan makanan. Hal itu disampaikan Ketua Tim Pelayanan Publik BBPOM di Semarang, Novi Eko Rini, saat menggelar acara sosialisasi KIE tentang obat-obatan dan makanan bersama Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr. Dewi Aryani, M.Si, Selasa 26 September 2023, Selasa 26 September 2023.
“Melalui sosialisasi KIE ini diharapkan masyarakat bisa terinformasi contoh-contoh obat-obatan dan makanan yang tidak memenuhi syarat,” ujar Novi.
Acara yang digelar di Rumah Aspirasi DeAr di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Dewi Aryani, M.Si, Ketua Tim Pelayanan Publik BBPOM di Semarang, Novi Eko Rini, Direktur Utama Merdeka Raya, Hutri Agus Mardiko, SH, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Fraksi PDI Perjuangan, Ragil Tresna Setyoningrum, S.SiT, Kepala Desa Sidaharja, H. Sumaryo serta 700 orang peserta diantaranya ibu-ibu PKK di 10 desa se-Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr. Dewi Aryani, M.Si mengatakan, “Sosialisasi hari ini sasarannya adalah ibu-ibu PKK, tujuannya supaya ibu-ibu tau bagaimana cara memilih obat-obatan dan makanan yang aman, karena mereka ini sebagai pelaku pengolah makanan di rumah tangga-rumah tangga,” ujarnya.
“Dimulai dari masyarakat terutama ibu-ibu, kita harus memberikan pemahaman bahwa mereka harus berani menolak kalau ada orang menjual tapi tidak ada sertifikasi dari Badan POM nya. Kedua, mereka mulai kita ajarkan bagaimana cara mengolah makanan dari bahan makanan yang tidak banyak mengandung zat kimia, karena banyak sekali penelitian untuk ibu-ibu hamil itu kehamilannya tidak sehat juga karena asupan makanannya yang tidak sehat juga dan itu berdampak,” lanjut Dewi.
Dewi menjelaskan, di Kabupaten Tegal sendiri kita juga sedang menanggulangi masalah stunting, ya mungkin tidak hanya soal stunting saja, tapi bagaimana pola memilih bahan makanan yang sehat. Kemudian obat, di Kabupaten Tegal banyak sekali toko obat rumahan penjual racikan, dan saya minta kepada pihak kepolisian untuk mulai menyisir lagi, jangan sampai kita kecolongan.
“Saya minta kepada pihak kepolisian, dinas-dinas terkait untuk tetap menggencarkan sidak ke toko-toko obat atau warung-warung yang menjual obat-obatan yang sekiranya menjual obat-obat palsu harus ditindak,” tegas Dewi.
Dewi berharap masyarakat tetap waspada, kemudian kalaupun menyukai makanan tertentu, begitu tau itu bahaya ya harus stop. Harus benar-benar tau dampaknya pada kesehatan kita,” tutupnya. (*)