Indria Febriansyah Ajak Masyarakat Kembali ke Realitas dan Bangkitkan Semangat Gotong Royong Bangsa
Yogyakarta – Ketua Umum Kabeh Sedulur Tamansiswa Indonesia sekaligus Sekretaris Jenderal Ikatan Relawan Merah Putih Prabowo se-Indonesia, Indria Febriansyah, menyerukan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk kembali berpijak pada realitas dan bersatu dalam menghadapi tantangan bangsa. Seruan ini disampaikan dalam forum nasional Ikatan Relawan Merah Putih Prabowo se-Indonesia yang digelar baru-baru ini.
Indria menekankan bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tekanan dari negara-negara asing, khususnya negara maju yang terus mengeruk keuntungan dari sumber daya dan kekayaan bangsa ini. Dalam konteks tersebut, ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan kolektif dan kesadaran nasional.
“Bangsa ini sedang dimusuhi oleh kepentingan asing, terutama dari negara-negara maju yang hanya ingin meraup keuntungan dari negeri ini. Sudah saatnya kita kembali pada realitas dan bangkit dengan kekuatan kita sendiri,” tegas Indria dalam pidatonya.
Lebih lanjut, ia mengimbau agar polarisasi politik akibat fanatisme dalam suksesi kepemimpinan, baik di tingkat desa, kabupaten, provinsi, maupun nasional, segera dihentikan. Menurutnya, perpecahan hanya akan melemahkan persatuan dan menghambat kemajuan.
“Mari kita tinggalkan fanatisme sempit. Saatnya bergandeng tangan dalam semangat gotong royong untuk membangun bangsa. Ini bukan hanya soal kedewasaan dalam demokrasi, tetapi juga refleksi dari kualitas kita sebagai bangsa Timur yang beradab dan menjunjung tinggi persatuan nasional,” ujarnya.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan ancaman resesi, Indria mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan penuh kepada pemimpin bangsa agar dapat mengarahkan negara melewati badai krisis dengan lebih kuat dan solid.
“Pemimpin butuh dukungan rakyat. Dalam menghadapi resesi global, kita harus menjadi barisan yang kokoh untuk mencegah dampaknya terhadap ekonomi nasional,” tambahnya.
Meski demikian, Indria menegaskan bahwa sikap kritis masyarakat tetap diperlukan untuk menjaga agar pelaksanaan program-program pemerintah berjalan sesuai dengan visi presiden.
“Kita boleh kritisi proses eksekusi dari kebijakan yang memang dibutuhkan pengawasan dari masyarakat, karena banyak program presiden yang secara halus di tingkat pelaksana dibelokkan menjadi kepentingan golongan, ini yang perlu kita awasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, Indria Febriansyah dikenal luas di kalangan aktivis sejak masa mahasiswa. Ia merupakan salah satu pendiri Forum BEM DIY yang memiliki kontribusi besar dalam membangun gerakan mahasiswa yang konstruktif dan visioner.
Dengan latar belakang kuat sebagai aktivis dan pengalaman dalam berbagai organisasi kemasyarakatan, Indria kini terus menggaungkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat persatuan demi terwujudnya Indonesia yang mandiri, kuat, dan bermartabat.