SURABAYA ,30 Maret 2024 –Malam puncak Ramadan Carnival 2024 Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di Halaman Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Kamis, 28 Maret 2024 diwarnai dengan berbagai rangkaian kegiatan. Ada fashion show, pameran, lomba dakwah-tahfidz, pertunjukan musik hingga yang paling menarik perhatian adalah Impersonate Cak Hasan.
Impersonate Cak Hasan merupakan kompetisi menirukan gaya khas yang melekat pada Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., baik dari gaya berpakaian, gaya bicara sampai gaya berjalan. Lomba ini tidak hanya diikuti mahasiswa, tetapi juga dosen selingkung kampus ‘Rumah Para Juara’.
Lomba mirip ini disaksikan langsung oleh Cak Hasan. Sementara sebagai dewan jurinya langsung dipimpin oleh sang istri, Hj. Endah Purnomowati Nurhasan, M.Pd., yang merupakan ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNESA.
Selain itu, penilaian juga dilakukan oleh jajaran dekan dan direktur kampus ‘Satu Langkah di Depan’.. Saat lomba dimulai, satu persatu peserta yang sudah siap dari awal langsung menunjukkan kemiripannya dengan Cak Hasan.
Masing-masing peserta tampil dengan sepatu bineka-nya alias sepatu beda warna, celana jeans, jaket dan bertopi khas Cak Hasan. Selain, itu, juga menirukan gaya berfoto dengan melipat tangan di depan dada, tangan mengepal dan gaya satu langkah di depan (mengacungkan telunjuk simbol angka 1).
Upaya peserta di atas panggung mengundang kagum dan tawa sekaligus dari ratusan pasang mata yang mengarah kepada mereka. Dari sekian banyak peserta, tiga terbaik dinyatakan sebagai pemenang dan mendapatkan hadiah yang diserahkan langsung istri rektor, Endah Purnomowati Nurhasan.
Penyerahan juga dilakukan Prof. Madlazim Wakil Rektor Bidang 1, dan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Muhamad Sholeh, S.Pd., M.Pd., serta Direktur Akademik Prof. Dr. Fida Rachmadiarti, M.Pd.
Cak Hasan mengapresiasi upaya yang ditunjukkan para peserta tersebut. Menurutnya, setiap orang memiliki gaya sesuai kenyamanan dan nilainya. Bagi rektor UNESA, gaya yang selalu ditunjukkan dalam setiap kesempatan seperti sepatu bineka misalnya bukan tanpa makna.
Dua pasang sepatu seperti kehidupan yang menggambarkan kerja sama dan sinergisitas untuk mencapai arah yang dituju. Dua pasang sepatu selalu saling mengisi satu sama lain, satu pasang menopang kaki bagian kanan dan satu lagi menopang kaki bagian kiri. Keduanya punya fungsi yang sama di posisi yang berbeda yaitu sama-sama melangkah dan menopang.
Sepatu beda warna yang dipakai Cak Hasan melambangkan keberagaman atau kebinekaan yang seharusnya bisa sama-sama dijunjung tinggi dan disikapi dengan baik dalam kehidupan sehari-sehari. Dengan kebersamaan dalam keberagaman itulah yang bisa membuat masyarakat dan bangsa Indonesia menjadi negara yang maju dan unggul.
“Saya bangga mengenakan sepatu bineka di berbagai kesempatan bahkan ketika diundang Presiden Jokowi di Istana Negara. Maksud saya, sepatu bineka ini sebagai pengingat sekaligus ajakan bagi diri sendiri akan keberagaman kita. Keberagaman kita terlalu mahal harganya, karena itu perlu kita rawat dan jaga bersama untuk NKRI,” ucapnya.
Kegiatan Ramadan Carnival ini dihadiri rektor dan istri bersama seluruh jajaran wakil rektor, dekan-wakil dekan, direktur-kasubdit, dosen dan mahasiswa selingkung kampus ‘Rumah Para Juara’ serta masyarakat sekitar. Kegiatan ini tidak hanya mendidik dan menghibur warga kampus, tetapi juga warga sekitar.