Prosiar, KENDAL – Sebuah mini market modern di jalan Tentara Pelajar (jalan tembus), masuk Desa Tambakrejo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal dibobol pencuri, Senin dini hari (28/3/2022).
Uang tunai sebesar Rp 60 juta dan beberapa slop rokok berbagai merek, bok masker, serta minuman berbagai jenis raib, bukan itu saja, bahkan pencuri juga menggasak CDR CCTV minimarket, sehingga menyulitkan petugas mendapatkan rekaman CCTV.
Berdasarkan adanya laporan tersebut, petugas Polres Kendal dan Polsek Patebon, melakukan pemeriksaan di TKP, Senin pagi (28/3/2022).
Kapolsek Patebon, AKP Miyardi mengatakan pihaknya mendapatkan laporan kalau sudah terjadi pembobolan mini market di wilayah hukumnya.
“Padahal pukul 03.30 WIB, petugas kami sedang melaksanakan patroli. Namun tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan,” ujarnya.
Kemudian dirinya langsung mendatangi lokasi bersama Satreskrim Polres Kendal untuk melakukan olah TKP.
“Dari hasil olah TKP diduga pelaku menjebol tembok samping mini market dan masuk ke toko. Kemudian pelaku mengambil uang tunai dan beberapa barang di minimarket tersebut,” terangnya.
Dikatakan oleh Kapolsek Patebon, saat olah TKP juga diketahui kalau CDR CCTV juga ikut dibawa pelaku agar aksi mereka tidak terdeteksi.
“Meski demikian kami tetap melakukan penyelidikan dan mencari jejak yang ditinggalkan pelaku. Kami juga sudah meminta keterangan para saksi,” imbuhnya.
Miyardi juga meminta pengelola toko untuk menambah sistem pengamanan misalnya dengan memasang alarm.
“Kalau ada alarm, minimal akan membuat pelaku panik saat melakukan kejahatan, jika mendengar suara alarm,” katanya.
Sementara itu, penjaga minimarket, M Afana mengatakan, dirinya mengetahui tempatnya bekerja dibobol maling saat dirinya masuk toko.
Dijelaskan, sekitar pukul 05.45 WIB, ia membuka pintu mini market. Namun dirinya kaget saat melihat kondisi toko sudah berantakan. Rak tempat rokok dan minuman berserakan.
“Saya melihat berangkas sudah dibobol dan uang Rp 60 juta raib. Sejumlah minuman seperti susu kaleng dan minuman bermerek lainnya juga hilang. Total kerugian mencapai Rp 70 juta lebih,” pungkasnya. (HS)