Kantor PT. Kaltim Prima Coal Sangatta di Demo Kelompok Tani, Karyawannya Kunci Kantor, Sembunyi

PROSIAR.COM-Sangatta, Ratusan anggota Kelompok Tani Berkat Bersama asal Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur unjuk rasa ke Kantor PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang ada di Sangatta, Kutai Timur,  (15/7/2023).

Unjuk rasa di depan kantor PT KPC dilakukan oleh Kelompok tani ini untuk menuntut agar tidak ada lagi kegiatan penambangan di lokasi yang dikuasai warga kelompok tani sebelum ditambang oleh KPC, ujar Safril Partang, SH, MH selalu kuasa hukum kelompok pengunjuk rasa tersebut.

Dalam orasinya, Safril Panjang meminta agar ada perwakilan Para pengunjuk rasa yang dapat diterima oleh PT KPC. Namun hingga akhir aksi tidak ada pejabat PT KPC yang berani menampakan barang hidungnya, bahkan kantornya juga terkunci karyawannya sembunyi hanya petugas Kepolisian berpakaian preman yang duduk duduk di depan kantor tersebut.

Kami datang kesini untuk meminta pertanggung jawaban kepada Pihak KPC yang telah mengolah lahan warga tanpa ada ganti rugi ujar pengunjuk rasa lainnya.

Dalam aksinya pengunjuk rasa datang menuntut pihak KPC dengan membawa Spanduk bertuliskan ” Lahan kami ditambang oleh Perusahaan besar di Indonesia yang ada di Kalimantan Timur tanpa dibebaskan atau ganti rugi diatas lahan kami ada tumbuhan kelapa sawit, pisang pepaya dll, kami punya surat dokumen terhadap lahan yang kami punya”.

Kami meminta,memohon kepada perusahaan untuk memperlihatkan bukti pembebasan lahan,namun yang terjadi kami dilaporkan ke pihak yang berwajib, bahkan tanaman, papan bicara kami diambil dan dirusak. Kejadian seperti ini bukan kali ini saja, sudah sering kali lahan yang kami garap sudah puluhan tahun sejak tahun 90an dan tidak pernah di garap oleh kelompok tani lainnya. Kami punya rumah gubuk pondok dilahan kami”

Kami mohon berantas mafia tanah yang ada di perusahaan. Dimana lagi kami harus meminta memohon perlindungan hukum, bunyi tulisan spanduk yang di bentang didepan kantor KPC di Sangatta, Kutai Timur, sambil berteriak melalui pengeras suar ” Tangkap, tangkap,tangkap mafia, mafia tanah sekarang juga.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak pukul 10.00 wita berakhir pukul 11.30 berjalan tertib dengan dikawal oleh aparat Kepolisian Polres Kutai Timur tanpa ada tindakan anarkis langsung membubarkan diri.