Tegal – Ketua Tanfidziyah PC NU Kabupaten Tegal H. Muntoyo, menanggapi pernyataan Rieke Diah Pitaloka, Anggota DPR RI Fraksi PDIP terkait pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal bangunnya sel-sel tidur terorisme merupakan pernyataan pengalihan isu.
“Kami berpendapat bahwa statement Kapolri tersebut adalah benar, karena memang harus dijalani oleh kepolisian. Bapak Kapolri merupakan pimpinan Kepolisian Negara Repubik Indonesia yang memang harus bersikap waspada tentang keamanan dan ketertiban di Indonesia, apalagi hal ini mencakup keamanan dunia internasional,” kata Muntoyo dalam keterangannya, Sabtu (4/11/2023).
Hal itu dia sampaikan menanggapi Statement Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberi arahan kepada personelnya agar waspada terhadap sel-sel tidur terorisme sehubungan dengan pecahnya perang Israel-Palestina. Yang kemudian dikritik oleh anggota DPR dari PDIP Rieke Diah Pitaloka.
“Kami mendukung dan mengapresiasi, juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Bapak Kapolri yang telah waspada demi keamanan dan ketertiban masyarakat Indonesia,” lanjut dia.
Dalam Pasal 4 UU Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian disebutkan bahwa Polri memiliki tujuan untuk ‘mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Diberitakan sebelumnya, arahan Jenderal Sigit disampaikan saat acara Apel Kasatwil 2023 di Jakarta, Rabu (1/11) lalu. Dia menyampaikan, sudah 57 orang ditangkap terkait terorisme pada beberapa waktu terakhir. Polisi harus mengantisipasi teror agar agenda pemilu dan pembangunan dapat berjalan lancar. Polisi juga mewaspadai munculnya sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris.
“Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada,” ujar Sigit dalam Apel itu.
Sesaat kemudian, Rieke Diah Pitaloka yang merupakan anggota DPR Fraksi PDIP mengkritik Jenderal Sigit. Dia mengatakan kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan Palestina berhak memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Israel. Rieke tidak sependapat bahwa tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini dianggap berpotensi membangunkan sel tidur terorisme.
“Mohon dengan segala hormat, hentikan menilai tragedi kemanusiaan Gaza berpotensi membangunkan sel terorisme,” kata Rieke, dilansir Antara, Kamis (2/11).
“Sekali lagi, mohon dengan segala kerendahan hati pada siapa pun, jangan menggunakan tragedi kemanusiaan di Gaza sebagai pengalihan isu. Utamanya, soal polemik konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) akhir-akhir ini,” katanya. (*)