Ketua Umum Kabeh Sedulur Tamansiswa: Mahasiswa Tamansiswa Jangan Terprovokasi, Kembalilah ke Ajaran Ki Hadjar Dewantara
Jakarta, 17 Februari 2025 – Ketua Umum Kabeh Sedulur Tamansiswa Indonesia, Indria Febriansyah, menghimbau mahasiswa Tamansiswa agar tidak ikut turun ke jalan dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Ia menilai isu kenaikan UKT hanyalah propaganda yang bertujuan mengganggu stabilitas pemerintahan.
Indria menyoroti bahwa dunia pendidikan saat ini telah tersusupi oleh dogma kapitalisme, yang menyebabkan banyak pihak lupa bahwa pendidikan sejatinya adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan sekadar komoditas ekonomi.
“Sekarang semuanya diukur dengan materi. Tak ada lagi semangat belajar kembali ke alam, seperti yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara. Jika semua kampus, SMK, dan sekolah di bawahnya mengadopsi ajaran beliau, maka kapitalisme pendidikan bisa ditekan,” ujar Indria.
Mengingat Kembali Ajaran Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara, sebagai Bapak Pendidikan Nasional, mengajarkan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya berorientasi pada materi atau keuntungan ekonomi, tetapi juga harus mengutamakan nilai-nilai kebangsaan, kebudayaan, dan kemandirian.
Beberapa prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang relevan dalam kondisi saat ini meliputi:
- Prinsip “Ing Ngarsa Sung Tuladha” – Seorang pendidik harus menjadi contoh bagi murid-muridnya. Pendidikan seharusnya tidak sekadar mengajarkan teori, tetapi juga membangun karakter dan moral.
- Prinsip “Ing Madya Mangun Karsa” – Pendidik harus berada di tengah-tengah siswa untuk membimbing dan memberi semangat, bukan hanya sebagai pengajar di depan kelas tanpa interaksi yang mendalam.
- Prinsip “Tut Wuri Handayani” – Setelah murid memiliki dasar pendidikan yang kuat, mereka harus didorong untuk berkembang sesuai dengan potensinya sendiri, tanpa tekanan yang terlalu besar dari sistem pendidikan yang serba kapitalis.
Menurut Indria, salah satu cara mengembalikan semangat pendidikan nasional adalah dengan memastikan bahwa kebijakan pendidikan tidak hanya berfokus pada efisiensi anggaran, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai budaya bangsa.
Harapan untuk Kebijakan Pendidikan ke Depan
Indria juga berharap agar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) diisi oleh alumni Tamansiswa yang memahami dan menghayati ajaran Ki Hadjar Dewantara.
“Jika Dirjen Dikti berasal dari Tamansiswa, maka kita bisa mengembalikan ruh pendidikan Ki Hadjar Dewantara ke sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan bukan hanya tentang uang, tetapi tentang membangun karakter bangsa,” tegasnya.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi saat ini, Indria berharap mahasiswa dapat lebih kritis dalam menyikapi isu-isu pendidikan dan tidak terjebak dalam agenda-agenda politik yang justru menjauhkan dunia akademik dari hakikatnya sebagai pencetak generasi penerus bangsa.