by Zeng Wei Jian
Prosiar.com – Testing the water, Gimmick Ahok, supaya diusung PDI-P; Asal ngomong soal Program Makan Gratis Sekolah. Kasi duit 50 ribu ke orang tua murid. Dia klaim: This is Ahok’s way. Bakal ditolak. Tutup cela korupsi proyek.
Ahok tampil sebagai Satria Pemberantas Korupsi. Pahlawan Kesiangan. Ahoker ikut klaim; Ide Ahok briliant.
Padahal usulan ngasi duit langsung sudah dilontarkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerinda Dedi Mulyadi.
Bedanya Ahok asal ngomong. Bam-bim-bum. Yang penting heboh. Padahal nyontek. No basic. Sedangkan Dedi Mulyadi berdasarkan hasil riset & simulasi program makan gratis di SDN Ciwangi Purwakarta. Dia pake uang pribadi sebagai biaya subsidi simulasi. Ahok pake ludah doang. Satu sen pun ngga kluar dari dompetnya.
Dedi Mulyadi nge-test dua pola. Makan Siang Gratis diolah Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) dan ngasi duit langsung ke orang tua. Nominal budget keduanya sama i.e. 15 ribu rupiah.
Alhasil Dedi Mulyadi menyimpulkan pemberian duit langsung kepada orang tua siswa lebi efektif. Alasannya; Menu makan jadi lebi variatif. Ga seragam. Ukuran daging lebi besar & jumlah buah lebi banyak. Pola Fortusis banyak yang terbuang. Misalnya misting tempat makan & sendok plastik. Nilainya setara 1-2 butir telur.
Makin jelas bedanya Ahok vs. Dedi Mulyadi. Motif dan kedalaman detail keduanya beda. Ahok hanya ngeyek. Berusaha mendeskreditkan Program Makan Gratis Sekolah. Naikin pamor. Tujuan politis.
Masukan Dedi Mulyadi sepenuhnya konstruktif. Ga ada kritik. Motif ikut kontribusi ke Program Makan Gratis.
Foot note: Pemberian duit langsung ke orang tua bisa tidak tepat. Bapaknya bisa pake duit subsidi buat main slot, beli roko, bayar utang.
Pembelian bahan makanan lebi murah bila quantity banyak. Soal pemborosan sendok-garpu plastik mudah diatasi dengan alat makan sendiri.
Sebaiknya Oposisi Abal-abal macam Ahok ga usah komentar. Nanti malu sendiri. Karena Program blum dieksekusi. Masi dalam proses persiapan.
Prabowo-Gibran mengirim tim ke India, China dan lain-lain. Study banding & mempelajari Program Makan Gratis. Sampai detail tehnisnya. Hasil study banding masi diolah untuk csri format yang sesuai dengan konteks Indonesia.
Salah satu aktivis dalam Tim Study Banding adalah Ferry Joko Yuliantono. Dia respond komentar Ahok. Dia bilang, “Ahok nggak usah didengerin lagi. kebanyakan bacot. orang juga udah nggak ada yg mau denger”.
THE END