Lantik Pengurus PW Muslimat NU Sumbar, Pesan Ketum Khofifah: Jadilah Manager Leader

 

PADANG , 31 Maret  2024- Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa melantik jajaran pengurus PW Muslimat NU Sumatera Barat periode 2023-2028 di Hotel Universitas Negeri Padang, Sabtu (30/3/2024).

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Khofifah juga melantik jajaran pengurus di 17 PC Muslimat NU se Sumbater Barat.

Di hadapan Wagub Sumbar Audy Joinaldy, Ketua PWNU Sumbar yang merupakan Rektor UNP Prof. H. Ganefri, Ph.D dan juga Rektor UNU Sumbar Prof. Dr. Yunia Wardi, Khofifah memberikan motivasi dan pesan untuk jajaran Muslimat yang akan menjalankan kepemimpinan hingga 2028 mendatang.

Khofifah mengajak jajaran pengurus Muslimat NU Sumbar untuk menjadi Manager Leader. Ia mengatakan bahwa di lingkungan NU, banyak sosok yang memiliki kekuatan leadership. Akan tetapi yang menguasai managerial skill yang mumpuni masih agak kurang.

“Jadi sebenarnya yang sedang kita butuhkan adalah bagaimana membentuk seseorang yang memiliki manajerial skill, tapi dia juga punya kemampuan leadership yang bagus. Dengan dua kemampuan tersebut maka akan lahir sosok strong power leader,” tegas Khofifah.

Dikatakan Khofifah, penting agar pemimpin di kalangan organisasi besar seperti NU, termasuk di dalamnya Muslimat NU untuk memiliki kompetensi manager leader. Terutama karena tugas dan bhakti yang dilakukan begitu besar.

“Karena yang dipimpin ini adalah manusia yang memiliki sumber daya manusia yang beragam. Maka menyiapkan manager leader ini tentunya tidak sederhana,” imbuh Khofifah.

Bidang-bidang di dalam Muslimat NU bahkan diakui telah banyak dirasakan hasil bhaktinya di kalangan masyarakat. Mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, hingga upaya penyejahteraan ekonomi telah dilakukan Muslimat di berbagai daerah di Indonesia dengan sangat baik.

Bahkan dikatakan Khofifah bahwa akuntabilitas dalam sistem managerial di dalam Muslimat NU juga sangat dijaga. Tak heran jika dalam pertanggungjawaban dalam rapat pleno petiodik, ketua bidang dan ketua periodik akan minta maaf tanpa ditegur jikalau ada program yang kurang maksimal.

“Oleh sebab itu, kami harap ini bisa dijalankan di jajaran Muslimat NU Sumbar. Supaya sama. Bahwa semua bidang, semua lini Muslimat NU saling berfastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) melakukan bhakti untuk umat, dengan sistem pertanggungjawaban yang terukur dan akuntabel,” tegasnya.

Di seluruh proses tersebutlah, kata Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini kemampuan managerial skill seorang leader sangat dibutuhkan.

Ia pun berpesan pada seluruh jajaran Muslimat NU Sumbar untuk memaksimalkan program yang dijalankan dengan melakukan sinergitas dengan lintas sektor. Termasuk dengan pemerintah dan akademisi.

Hal ini penting karena Indonesia sedang menuju Indonesia Emas 2045 dan banyak peran yang bisa diambil oleh Muslimat NU untuk menciptakan generasi yang handal dan berdaya saing. Sehingga peningkatakan kualitas SDM harus dilakukan bersama-sama.

“Kami percaya bahwa Muslimat NU Sumbar bisa berperan aktif dalam turut serta mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkas Khofifah.

Di dalam rangkaian pelantikan ini, Khofifah juga turut memberikan santunan untuk 50 yatim dan dhuafa. Selain itu juga ada santunan pemberian uang dan sembako pada anak yatim dan dhuafa tersebut.