Lebaran 2022, Tongak Kebangkitan Ekonomi Ceria Kembali Dihantam Pandemi

Catatan Kecil Aznil Tan

Setelah 2 tahun dihantam pandemi, sekarang kehidupan mulai berangsur normal kembali. Presiden Jokowi berani mengijinkan mudik yang diprediksi berjumlah  85 juta orang. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah mengumumkan libur nasional selama 10 hari terhitung dari tanggal 29 April sampai 6 Mei 2022.

Lebaran kali ini boleh dibilang lebaran penuh emosional. Beberapa kali tudingan dari haters pembawa isu sentimen agama mengatakan Jokowi zholim ke umat Islam yang selalu membatasi kegiatan perayaan Idul Fitri seperti sholat Ied dan mudik serta kegiatan berlebaran. Mereka seperti menafikan adanya bencana wabah pandemi Covid-19.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat selalu muncul pada saat  perayaan umat Islam, begitulah kira-kira narasi dibangun oleh haters. Karena lebaran dan kita diperintahkan untuk memaafkan, kita maafkan saja meski itu fitnah keji.

Dimana-mana macet. Beberapa ruas jalan tol yang sudah rampung telah dibuka untuk mempercepat pulang kampung dan mencegah kemacetan parah.  Dulu pembangunan jalan tol itu dicaci-maki, tetapi ketika mereka mudik ikut merasa senang menikmatinya.

Mudik di Indonesia memiliki makna tinggi. Selain untuk memperkukuh tali silaturahmi dan membangun kebersamaan, juga membawa dampak ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan. Saat menjelang perayaan lebaran dan saat lebaran terjadi pergerakan keuangan secara besar-besaran tercipta di tengah masyarakat.

Diperkirakan Rp250 triliun lebih uang akan menyebar dan berputar ditengah masyarakat. Dahsyatnya, perputaran uang ini tidak dikuasai oleh sekelompok orang.

Inilah kekuatan lebaran. Keceriaan masyarakat kembali berbinar di lebaran 2022 ini.

Peristiwa inilah menjadi tonggak kebangkitan ekonomi masyarakat pulih dan bergairah kembali setelah 2 tahun lebih merosot tajam. Makanya saya menyatakan bahwa Lebaran 2022 menjadi momentum program nasional PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).

Momentum ini jangan disia-siakan, baik pemerintah maupun masyarakat. Sebab, syarat untuk kembali bangkit itu harus ada momentum dilakukan secara masif dan dilakukan secara bersamaan oleh segenap masyarakat dan pemerintah.

Selain hal tersebut, momen mudik jadi momen besar menggiatkan investasi di kampung halaman. Silaturahmi tetap terjaga, dan ekonomi produksi bangkit kembali dari daerah untuk melapisi kebangkitan ekonomi konsumsi.

Tentunya, kita harus waspada. Jangan euforia ini menjadi tsunami covid seperti di Hindia. Saat umat Hindu di Hindia merayakan acara tradisi keagaamaan Kumbh Mela dan festival panen tradisional di negara bagian selatan Kerala.

Dari data website https://covid19.go.id/ diketahui per 17 April 2022 bahwa masyarakat yang sudah divaksin COVID-19 Dosis 1 sudah mencapai 198.288.035 dosis atau 95.21% dari target vaksinasi COVID-19 sebesar 208.265.720 orang.

Untuk total vaksinasi Dosis 2 sudah mencapai 162.951.633 dosis (78.24%), sedangkan untuk booster atau vaksinasi Dosis 3 mencapai 31,554,788 dosis (15.15%).

Berdasarkan data sebaran akhir bulan April 2022 kasus COVID-19 terdapat penambahan 329 kasus baru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 113 merupakan transmisi lokal dan 38 lainnya pelaku perjalanan luar negeri. Sementara itu, Jawa Barat menjadi penyumbang kasus harian terbanyak kedua dengan 46 kasus.

Artinya dari data diatas, kerentanan terjadi ledakan kasus covid-19 masih berpotensi. Untuk itu, masyarakat mudik 2022 tetap menjaga protokol kesehatan.

Akhir kata, saya mengucapkan Selamat Lebaran Idul Fitri 1443 H. Minal Aidin walfaizin. Mohon maaf lahir batin.

——————-
Penulis adalah: Direktur Eksekutif INFUDS dan Ketum ILUNI UMB

Publisher: RB. Syafrudin Budiman SIP

Foto: Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H di Masjid At-Thohir Jakarta, Senin 2 Mei 2022. (Fanspage Erick Thohir).