Masyarakat Keluhkan Bantuan Beras BPNT Tidak Layak Konsumsi

Pesawaran -.Bantuan Pangan Non Tunai BPNT sering kali menjadi polemik dimasyarakat,dimana program tersebut melibatkan banyak oknum yang berkepentingan untuk meraup keuntungan Rabu 19/01/2022

Program Bantuan Pangan Non Tunai yang disalurkan pemerintah melalui kementerian sosial Kepada Keluarga penerima manfaat KPM,kerap menjadi pemanfaatan pihak ketiga(Supplier)Sehingga masyarakat tidak dapat berbuat apa apa seperti di bungkam,pasal nya setiap penyaluran masyarakat hanya mendapatkan informasi dari pihak e warung di desanya,dari penggesekan kartu sampai penerimaan.

hasil investigasi awak media di lapangan kami menemukan fakta fakta keterangan dari masyarakat Ari,37th warga Desa bawang kecamatan Punduh Pedada,dirinya menyebutkan komuditi yang disalurkan pihak supplier kepada masyarakat melalui e warung, sangat mengecewakan kami selaku KPM,di mana beras yang kami terima mutu dan kualitas nya sangat buruk,dan tidak layak dikonsumsi bagi kami,karena rasa dan nasinya ketika di masak menjadi megar dan rasanya gak enak juga berbau apek.”terangnya.

Di tempat terpisah Alian,39 th warga desa bawang induk,juga merasakan hal yang sama terkait BPNT yang mereka terima,beras nya bewarna kuning dan ketika dimasak nasinya megar dan tidak enak di makan, padahal merek nya rojo lele,setahu saya rojo lele ini beras nya Bagus,pulen,enak dimakan ternyata rojo lelenya palsu,ya kita mau gimana lagi ucapnya…

Rohim,warga dusun Mulyosari desa bawang juga membenarkan bahwa dirinya juga salah satu KPM BPNT yang mendapatkan Beras bermutu rendah bau apek dan perak alias megar gak enak di makan pak,yang jelas kami selaku KPM sangat kecawa dengan barang sembako yang kayak gitu,,,parah pak ujarnya..

Karlina 37th.warga Desa bawang sekaligus e warung di desanya membenarkan adanya penyaluran BPNT yang di suplai oleh PT SMS itu berasnya tidak bagus, kalo dimasak Nasinya berwarna kuning,megar juga.
ya,,kalau saya kan selaku e warung barang datang dari supplier terus saya bagikan ke masyarakat (Wahyu S.)

Editor: Gus Din