Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet Malaka Jaya Diresmikan Kementrian LHK

Prosiar.com Jakarta,Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet di Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur pada hari Ahad, (2/03/2025) diresmikan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq diwakili oleh Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon, Ary Sudijanto.

Acara peresmian yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, bertempat di Jalan Nusa Indah IV Nomor 35, RT08/RW4, Kelurahan Malaka Jaya.

Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Ary Sudijanto menambahkan, Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet merupakan karya inovatif yang luar biasa. Dia yakin hal ini lahir dari semangat dan kepedulian masyarakat dalam melestarikan lingkungan.

“Saat ini kita menghadapi krisis lingkungan global, atau yang biasa dikenal dengan Triple Planetary Crisis, berupa perubahan iklim, polusi lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati yang menjadi ancaman nyata bagi bumi kita,” ujar Ary.

“Untuk itu, kita semua, baik pemerintah, masyarakat, dunia luar, akademisi, pemuka agama, bahkan elemen masyarakat kecil, perlu bergandengan tangan untuk melakukan melakukan langkah konkrit menjaga bumi yang kita cintai. Acara hari ini rasanya merupakan wujud nyata dari apa yang disampaikan pada sambutan Bapak Menteri ini, di mana semua berkumpul,” lanjutnya.

Dia mengaku sangat mengapresiasi ketersediaan fasilitas yang dibangun, mulai dari kolam gizi warga, tanaman akuaponik, lubang biopori, sumur resapan dalam, lampu hemat energi, ekobrik, hingga pengolahan sampah menjadi kompos.

“Dengan mohon Ridho dari Allah SWT saya mengucapkan bismillahirrahmanirrahim secara resmi Media Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet Malaka Jaya diresmikan. Semoga media ini dapat memberikan manfaat yang luas dan menjadi langkah yang nyata dalam upaya menyelamatkan bumi agar kita bisa mewariskan bumi yang lebih indah dan baik bagi anak cucu kita,” Ary menandaskan.

Taufiq Supriadi, yang juga Direktur Asia Pasific Certification Program adalah
Founder Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet dalam sambutannya mengatakan, ”
Pertama kali selamat datang kepada Bapak Menteri Lingkungan Hidup yang berkenan meresmikan “Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet Malaka Jaya”

Kami laporkan bahwa “Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet Malaka Jaya” ini adalah bentu pengejawantahan Pelaksanaan UU 32/2009 Pasal 70 ayat (1) dimana kita diminta melestarikan LH dengan cara kita masing-masing, Ini adalah bentuk komitmen warga RT8 RW4 Malaka Jaya dan RW4 Khususnya dalam membangun dan menjaga lingkungan tetap lestari.

Di sini terdapat 40 Item Pencegah Krisis Planet sesuai panduan dari KLH saat Nominasi penerima Kalpataru 2024 lalu, dan kami bagi menjadi 4 bagian utama, pertama Keanekaragaman hayati, perubahan Iklim, Pencegahan Polusi dan Peningkatan Budaya dan Hukum.

Kami berterima kasih, Walikota dan jajaran mendukung pelestarian LH karena pesan Walikota yang sudah 2 kali datang ke tempat ini menyampaikan bahwa “Matahari Terbit dati Timur” ini lah bukti nyata kami selangkah demi selangkah bahwa “Matahari harus terbit dari TImur”
Inilah moto kami, kita harus mewarnai dan jangan terwarnai, inilah inisiatif lokal dan insya Allah memberi manfaat global.

Semoga kami bisa istikomah menjaga apa yang telah kita mulai ini
Adapun hari ini juga CSR LEN ID 30 lampu dan PLTS
Sehingga Terima kasih kepada PT LEN ID PT SEI atas PLTS dan lampu tenaga Matahari Transpirasi dan Respirasi. Siapa penjaga Media Pembelajaran Pencegah Krisis Planet ini? Tentunya POKTAN BErsama Tumbuh MAju SK Lurah, dan ada POKJA Pembangun dan penjaga Lingkungan tetap lestari dengan SK Camat sampai 2029. Poktan Peran Lurah sebagai pengarah Uama.Adapun Sampah di tempat ini ada 4 mekanisme yang dilakukan:Komposter (Akutahu.com +Lurah) Lubang Resapan Biopori Magoot

Bank Sampah diambil setiap minggu (jangan ada yang tertinggal, bahaya)
Di sini ada 3 penghargaan dari Internasional, HAKI KUMHAM dan MURI Swasta, jadi lengkap sudah dan 1 lagi penghargaan dari Negara dmana hari ini Menteri LH hadir di tempat ini untuk meresmikan, Masya Allah Tabarakallah
Adalah pantas mengapa Menteri berkenan hadir membubuhkan tanda tangan dalam Prasasti, di sini karena Pengakuan –Secara Sosial – Lingkungan dan Ekonomi harus berkelanjutan,

Penghargaan Internasional Board of Standar tahunan dan kalpataru dr DKI karena pencapaian dan layanan serta kontribusi terhadap pencegahan Krisis Planet yang diamati dan terlihat dari Google Map (medsos) dan pemberitaan lainnya serta pengakuan dari Negara dan Swasta (HAKI dan MURI), silahkan lihat juga google maps Pencegah Krisis Planet yang per hari ini sudah 668 Komentar Positif dari seluruh dunia.

Hari ini dihadiri juga 40 polwan dari Sepolwan dan kader Jumantik dawis bahkan Komunitas Bugis pecinta lingkungan dan Santri Ibnu hajar yang terinspirasi dari bapak menteri yang sangat peduli kepada lingkungan
Karena Bapak Menteri LH ini sangat peduli kepada perubahan Iklim, pantas saja kemudian Prof George Mentz di Washington sana melihat penting untuk memberikan penghargaan kepada Bapak dalam hal ini diberikan Sertifikasi Gelar CPCC/Certified Professional in Climate Change.

Di sini yang semula rasanya tidak mungkin, ternyata menjadi mungkin bila kita komit menjaga lingkungan tetap lestari, betapa tidak wilayah yang penuh dengan beton, alhamdulillah berangsur tambah hijau, sumur resapan dalam di depan kita menjadi saksi bahwa air tanah para warga menjadi lebih bening, air hujan tidak langsung runoff, namun masuk kembali ke dalam bumi,

‌40 Item ini adalah sebagian kecil dari item-item yang mungkin beragam bisa dilakukan di berbagai tempat, misal rekan kami di ARWT , (Asosiasi Rukun Warga Rukun Tetangga Indonesia) di bandung, mereka memiliki Lahan Parkir Banjir yang kemudian diisi dengan bagang Ikan, kemudian bentuk lainnya – inilah cara kami pak Menteri, kami sedang menyiapkan Pusat Data Nasional Pencegah Krisis Planet, yang akan kami berikan kelak kepada bapak Presiden melalui Menteri LH, yang berisi minimal 40 item di lingkungan terkecil yang bila diakumulasikan ke level atas, RW, Kelurahan kecamatan kota, provinsi, dan nasional, Insya Allah pak menteri akan bisa melihat tampilan secara nasional. Saya pernah ditanya saat WGEA di INCOSAI China tahun 2012 lalu, Indonesia, berapa tanaman Produktif yang ada dikawasan padat penduduk? Saya gak bisa jawab karena tidak ada datanya, nah dengan ini harapannya menginspirasi siapa yang duluan membuat aplikasi ini, kami sendiri sedang membuat namun karena terkendala waktu kami lambat sudah 1 tahun belum jadi juga. Silahkan tim pak menteri sekiranya memerlukan kami siap membantu, semua sudah kami identifikasi. Bahkan ke depan, kami ingin mendatangkan penilai dari STAN, anak-anak mahasiswa untuk menghitung, tanaman yang ada di RT ini, berapa Carbon yang bisa di saving, sehingga kita bisa membantu Pemberi CSR misal bank Plat merah yang memberikan bantuan penghijauan, maka GWM mereka akan berkurang dengan memberikan bantuan kepada kita di sini karena kita hitung Ca yang bisa di saving.

Tantangan terbesar adalah menjaga kesinambungan, kaca 22 tempered glass bila tidak dibersihkan tentu akan kotor, untuk itulah kami mengapresiasi warga RT. 8 yang komit terus menjaga agat lingkungan tetap lestari, keanekaragaman hayati terjaga, polusi berkurang dan perubahan iklim melambat dimulai dari tempat ini, aamiin.

Biaya perawatan ini juga menjadi PR kami berterima kasih atas PT SEI /LEN ID yang memberikan bantuan tenaga berkelanjutan.

Ketahanan pangan juga kami harap bisa hadir di tempat ini, setahun terakhir beberapa warga sudah panen macam-macam, ada buah, ada sayur, tomat, kangkung, bayam Brazil, terong, kedondong, jambu air, ikan Nila, Lele, Bawal, Mujaer, artinya di tempat kecil pun sebenarnya bisa untuk menjaga ketahan pangan dan kami komit terhadap arahan Presiden.

Terima kasih kepada Bapak Menteri, Deputi LH, Karo Umum Karo Humas, semua yang telah berpartisipasi dalam acara ini. Semoga Allah membalas kebaikan semuanya dengan balasan yang banyak, dan semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang besar dan menjadi inspirasi bagi kita semua” .

Taufiq Supriadi menambahkan, “Kami berpikir, kita harus membuat sebuah media percontohan untuk meng-endorse, untuk mengajari orang berpikir bahwa di tempat yang penuh dengan betonan ini, yang dulunya mohon maaf gersang, ini bisa menjadi hijau,” tutur Taufiq.

“Kami berterima kasih juga Pak Deputi, kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, setahun yang lalu masih KLHK ya, yang telah memberikan kami 817 tanaman produktif,” sambungnya.

Di Jalan Nusa Indah IV Nomor 35, RT08/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, terdapat kolam gizi dalam bentuk empat unit akuarium berjajar sepanjang sekitar 7 hingga 10 meter berisikan berbagai jenis ikan budidaya, mulai dari koi, nila merah, gurame, bawal, hingga lele. Di sekitarnya juga tampak tersedia tanaman akuaponik, dalam rangka menunjang upaya ketahanan pangan warga.

“Bapak Ibu yang datang ke sini tidak hanya menjadi saksi secara fisik 40 item pencegahan krisis planet yang ada di tempat ini, tetapi kami sudah menyiapkan aplikasi Pak Deputi, untuk menghitung berapa jumlah, misalnya tanaman produktif di tempat ini.

Tercatat, sudah ada tiga penghargaan yang diterima hasil dari terbentuknya Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet di Malaka Jaya, yakni HAKI dari Kementerian Hukum dan HAM yang kini Kementerian Hukum, Museum Rekor Indonesia atau MURI, dan International Growth Standard terkait upaya menjaga lingkungan tetap lestari.

“Ketahanan pangan juga kita harap bisa hadir di sini, kami nanti bisa pamerkan bahwa di tempat ini ada terong, kemudian tomat juga tumbuh. Ini nanti mudah-mudahan kita bisa pamerkan ke Presiden, bahwa di tempat terkecil ini pun juga bisa, walaupun penuh beton,” kata Taufiq.

Hadir pula dalam acara peresmian diantaranya:
Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P. dalam hal ini diwakili oleh Bapak Ir. Ary Sudijanto, M.S.E. Deputi Bidang pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH,
Drs. Ade Palguna Ruteka Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun KLH,
Plt. Walikota Jakarta Timur Ibu Iin Mutmainah, S.Sos., M.Si.Ustadz Dr. Zainal Abidin Lc., M.A. Pengasuh Pesantren Ibnu Hajar. Direktur Utama PT LEN ID Prof. Joga Dharma Setiawan B.Sc., M.Sc., PhD. Komisaris PT. LEN ID Ir. Bobby Rasyidin, MBA. dalam Hal Ini diwakili oleh Direktur Utama Surya Energi Indotama, I Made Sandika, BE., M.BA.

Komisaris Besar Polisi Ratna Setiawati, S.H., M.Pd., selaku Kasepolwan.
Tulus Laksono selaku Karo Umum KLH yang saya hormati Pram Kabag Rumah Tangga KLH.Camat Duren Sawit Kelik Sutanto, M.AP.
Kasudin LH Jaktim,Eko Gumilar.Kepala Kelurahan Malaka Jaya Bapak Asiyanto, S.Sos.
Para Ketua RW0 3 Zainuddin, RW 04 Sularto, RW 05 Farid Rifai, RW 013 Arif, RW1 Pondok Bambu Duren Sawit Edi Suwito, Ketua RT 01 s/d Rw 013 di RW0 4; Ketua RT 06 RW5 Bapak Haerudin Malaka Jaya, Tokoh Masyarakat, Ketua DMI Duren Sawit, Ketua Masjid Khairul Anam dan Al Muhajirin, Kader Jumantik RW 1 sd 13 Malaka Jaya
Ibu Kompol Denny Pengasuh Sespolwan dan 40 Siswa Polwan.
Ustadz Zaki Pengasuh Ibnu Hajar dan Siswa Santri Ibnu Hajar Komunitas Bugis Pecinta Lingkungan di Jakarta Para Warga RW01 s/d Rw 013 Malaka Jaya.