Prosiar, Mempawah,- Asisten Potensi Maritim Danlantamal XII melepas Napak Tilas Aruk 77 KM Etape ke II mewakili Komandan Lantamal XII Laksamana Pertama TNI Suharto, S.H., M.Si.(Han), bertempat di Desa Santaban, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Senin (14/11/2022).
Kegiatan Napak Tilas Aruk 77 KM untuk mengenang sejarah Yonif 5 KKO AL tahun 1974 pada saat melaksanakan Operasi Dwikora di Aruk daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia, hari ini memasuki hari kedua pelaksanaan Napak Tilas dengan tujuan akhir di Aruk perbatasan Indonesia-Malaysia Poskotis KKO AL Desa Sebunga Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas.
Pada Etape ke II ini, menempuh jarak 26 KM dari mulai Cek Point 1 Gua Maria Santok Desa Santaban Kecamatan Sajingan Besar, kemudian dilanjutkan menuju Cek Point 2 di Pondok Man Salak KM. 88 Kecamatan Sajingan Besar, setelah itu menuju Cek Point 3 Pondok Camp, dilanjutkan ke Cek Point 4 SDN 13 Tanjung dan finish di Kompi 4 Brimob Kecamatan Sajingan Besar.
Sehari sebelumnya, Wadan Lantamal XII Kolonel Marinir Budiarso, S.E., menjelaskan pada saat pelepasan Napak Tilas kemarin bahwasannya,
“Napak tilas yang akan kita laksanakan kali ini akan dibagi menjadi 3 etape dan ditempuh selama 3 hari. Hari pertama menempuh jarak sejauh 39 Km dengan titik start di Sekolah Dasar Negeri 14 Karti di Desa Tanjung Kecamatan Galing,
hari kedua menempuh jarak sejauh 26 KM dan hari ketiga menempuh jarak sejauh 11 KM dengan finish di Aruk dilanjutkan dengan syukuran Hari Ulang Tahun Marinir ke-77,” jelas Wadan Lantamal XII.
“Kegiatan napak tilas yang menempuh jarak sejauh 77 KM ini merupakan salah satu bagian dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Korps Marinir ke-77 Tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 15 November 2022. Pemilihan tempat pelaksanaan napak tilas di wilayah perbatasan Indonesia di Desa Tanjung Gilang kecamatan Galing menuju Aruk perbatasan Republik Indonesia dengan Malaysia adalah sebuah rencana pilihan yang tepat, karena di wilayah ini lokasi pertempuran pasukan KKO bersama sukarelawan dalam perang konfrontasi tahun 1963-1966,” lanjutnya.
“Perang Konfrontasi Indonesia Malaysia di perbatasan Kalimantan bagian utara dikenang dengan nama operasi Dwikora peristiwa Dwikora adalah sejarah perjuangan pasukan KKO bersama sukarelawan,” lanjut Wadan.
“Kegiatan napak tilas ini tidak hanya mengenang jasa para pejuang Dwikora, akan tetapi kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kecintaan terhadap negara dan bangsa khususnya kepada anak bangsa sebagai generasi muda Indonesia,” jelas Kolonel Budiarso, S.E.
Harapan juga disampaikan Wadan Lantamal XII Pontianak, “Semoga kegiatan ini menjadi agenda rutin dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat di perbatasan Indonesia,” harapnya.
Pelaksanaan Napak Tilas Aruk 77 KM untuk mengenang sejarah Yonif 5 KKO AL Tahun 1974 pada saat melaksanakan Operasi Dwikora di Aruk daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia, yang baru pertama kali dilaksanakan ini selaras dengan 9 program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dan kebijakan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., yakni
Berani berubah kearah yang lebih baik, keluar dari zona nyaman dan jangan terjebak rutinitas monoton.
Kembangkan ide dan inovasi baru yang bermanfaat, berfikir out of the box. Dimana pun TNI AL berada harus memberi manfaat kepada rakyat.
(Dispen Lantamal XII)