Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai UKM Indonesia mendesak aparat kepolisian Polda Sumatera Utara (Sumut) untuk mengusut dan menangkap pelaku perusakan dua sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Dimana perusakan fasilitas pendidikan dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) di Kelurahan Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumut.
Partai UKM Indonesia melalui Ketua Umum Syafrudin Budiman SIP juga mengecam pengrusakan dua gedung sekolah milik ormas Islam modernis ini. Katanya, kepolisian diharapkan dengan cepat menangkap para pelaku dan mendeteksi motif perusakan tersebut.
“Perusakan dua gedung sekolah Muhammadiyah adalah tindakan biadab yang tidak bisa diampuni. Bagaimana bisa sekolah yang tak punya kesalahan menjadi aksi vandalisme. Untuk itu polisi harus segera mengusut sampai tuntas,” kata Syafrudin Budiman SIP melalui rilis media, Sabtu (19/02/2022) di Jakarta.
Gus Din sapaan akrabnya, menilai aksi perusakan tersebut, adalah sikap provokasi terhadap ormas-ormas Islam agar penuh amarah. Karena itu, kepada warga muslim, khususnya warga Muhammadiyah untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan perusakan tersebut kepada aparat hukum.
“Ini adalah aksi provokasi yang tak perlu ditanggapi berlebihan, akan tetapi diharapkan kepolisian segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku perusakan,” tandas Gus Din yang juga Mantan Ketua DPP IMM Periode 2006-2008 ini.
Menurutnya, aksi vandalisme perusakan sekolah Muhammadiyah adalah langkah konyol yang jelas melanggar Hak Asasi manusia (HAM) yang dijamin dalam UUD 1945, terkait kebebasan mendapatkan pendidikan dan kebebasan beragama. Karena itu, Partai UKM Indonesia juga meminta Komnas HAM ikut melakukan investasi kejadian perkara.
“Kepolisian dan Komnas HAM juga bisa turun bersama untuk mendeteksi motif dari perusakan dua gedung Muhammadiyah ini. Kita berharap kedepan tidak terulang lagi dan semua pihak harus menjaga kedamaian,” terang Gus Din yang juga Aktivis Eksponen AMM Pusat.
Terakhir kata dia, Madina dikenal daerah yang harmonis dan saling membangun toleransi antar masyarakat. Ia sangat heran kenapa ada OTK yang merusak fasilitas pendidikan Muhammadiyah.
“Kok bisa ada orang yang merusak fasilitas pendidikan Muhammadiyah yang dikenal sebagai sekolah inkusif. Pasti ada pihak-pihak provokator yang ingin mengambil keuntungan jika terjadi konflik dan disharmoni antar masyarakat,” herannya.
Terakhir Partai UKM Indonesia Partai Nasionalis Inklusif ini menyampaikan pesan kepada Kapolda Sumatera Utara untuk menyikapi kejadian perusakan dengan cepat dan tanggap. Katanya, jangan sampai berlarut-larut dan bisa menimbulkan ekses di masyarakat Madina.
“Polisi harus bergerak cepat menangkap para pelaku perusak dua gedung sekolah Muhammadiyah. Semakin cepat ditangkap agar segera ketahuan motif tindakan perusakan tersebut,” pungkasnya. (red)
Editor: BS