LEBAK – Dalam upaya menangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar Gebyar Kolaborasi Lebak atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem (Gebyar Klasik) secara serentak, Rabu (22/05/2024).
Diketahui, Gebyar Klasik serentak di Pemkab Lebak dilaksanakan di enam Kecamatan. Yaitu di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Cimarga, Leuwidamar, Maja, dan Kecamatan Cijaku. Serta dengan melibatkan Kementerian, Lembaga, Pemprov Banten, lintas Perangkat Daerah Lebak, pelaku usaha, dan mitra strategis secara terpadu dan juga terintegrasi.
Kegiatan tersebut meliputi galeri edukasi pencegahan stunting, Kampanye gerakan bantuan anak stunting, pelayanan KB gratis, pembagian telur, gerakan pangan murah, pembagian benih, konseling ASI eksklusif, skrining Anemia remaja.
Dari pantauan media di salah satu wilayah pelaksana Gebyar Klasik Serentak, yakni Kecamatan Cibadak, kegiatan itu sangat disambut antusias oleh masyarakat.
“Kami merasa senang dan berterimakasih kepada Pemkab Lebak dan Forkompimcam Cibadak yang telah fokus kepada masalah kesehatan masyarakatnya. Terutama kepada ibu hamil, anak-anak dan balita,” kata seorang Ibu sambil menggendong anaknya usai mengikuti acara Gebyar Klasik di depan halaman Kantor Kecamatan Cibadak.
Sementara itu, Camat Cibadak, Yusuf Atori menjelaskan, Gebyar Klasik ini merupakan tindak lanjut amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting dan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2017 tentang tim pengendalian inflasi nasional. Serta Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Untuk itu, Gebyar Klasik serentak ini merupakan langkah dan upaya pemerintah daerah membantu mempercepat penurunan stunting khususnya di wilayah Kabupaten Lebak,” jelasnya.
Menurut Yusuf, stunting bukan hanya sekadar masalah kesehatan, tetapi juga merupakan indikator dari berbagai ketidaksetaraan dan tantangan pembangunan yang harus dihadapi bersama. Oleh karena itu, dirinya mengajak kepada semua pihak untuk terlibat aktif dalam program Stunting khususnya masyarakat Kecamatan Cibadak.
Selain itu, melalui program stunting, Pemerintah juga dapat memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang rentan terhadap stunting. Tentunya, dengan adanya pendampingan dan perhatian yang lebih intensif dari para orang tua.
“Dengan seperti ini Pemerintah dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal kepada anak-anak tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dalam upaya mencegah stunting, pihaknya juga menghadirkan pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang lebih baik dan terjangkau bagi masyarakat. Dengan memastikan akses yang mudah terhadap informasi dan layanan KB.
“Kita juga dapat membantu keluarga untuk merencanakan kehamilan dengan lebih baik. Sehingga dapat mengurangi risiko stunting di masa depan,” katanya.
Adapun berbagai langkah yang harus dilakukan antara lain, menjaga pola asuh bagi anak-anak terindikasi stunting, pemberian makanan sehat untuk ibu hamil dan menyusui.
“Setelah itu pengawasan dan pembinaan hidup sehat melalui kader kesehatan dan relawan secara terukur dan berkelanjutan,” tandasnya. (*)