BATANG – Polsek Gringsing Polres Batang, telah melaksanakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) kepada siswa-siswi SMAN 1 Gringsing pada Sabtu (20/5/2023).
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Operasi Bina Waspada Candi 2023 yang dilakukan oleh Polres Batang. Polisi berharap agar para siswa-siswi dapat memahami dan menghindari ajaran yang berpotensi merusak moral anak bangsa.
Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun melalui Kapolsek Gringsing, AKP Imam Sudrajat, berharap melalui kegiatan ini, para siswa-siswi SMAN 1 Gringsing dapat memahami betapa berbahayanya paham radikalisme, anti-Pancasila dan terorisme.
“Dengan pemahaman yang baik, mereka dapat menjauhkan diri dari paham-paham yang dapat membahayakan diri sendiri dan lingkungan sekitar,” ujar AKP Imam Sudrajat.
Dalam kegiatan Binluh tersebut, anggota Satgas Binluh, PS. Kanitbinmas Polsek Gringsing AIPTU Kafrudin memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa-siswi SMAN 1 Gringsing tentang bahaya radikalisme dan ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Mereka menjelaskan konsekuensi negatif yang dapat timbul akibat paham-paham tersebut serta dampaknya terhadap kehidupan sosial dan keamanan negara.
“Melalui kegiatan Binluh ini, kami berusaha mengajak para siswa-siswi untuk memahami nilai-nilai Pancasila dan pentingnya mempertahankannya. Kami ingin mereka menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat dan dapat menghindari pengaruh buruk dari paham radikalisme yang dapat merusak persatuan dan kesatuan,” jelaa AKP Imam Sudrajat.
Secara umum, radikalisme dapat diartikan sebagai pemahaman dan perilaku yang menggunakan kekerasan dalam menanggapi perbedaan, memecahkan masalah, atau mencapai tujuan. “Radikalisme merupakan akar dari terorisme. Radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya.
Peran pelajar dan anak muda sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme. “Peran siswa sangat penting karena masyarakat menilai pelajar sebagai kaum intelektual dan contoh bagi masyarakat,” katanya.
Selain itu, anak-anak muda dan siswa-siswi SMA juga merupakan agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa. “Maka, penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih tentang ilmu agama. Supaya para siswa dan siswi juga bisa membantu mewujudkan kerukunan umat beragama,” tukasnya. (*)