Prosiar, Sukabumi – Memperingati Hari Bumi (earth day) tahun 2022, Kelompok Tani Hutan Giri Catur (KTH-GC) menyelenggarakan diskusi santai dan aksi tanam pohon dengan mengusung tema “Memperingati Hari Bumi Sedunia; Kelompok Tani Hutan Giri Catur Mendukung Kebijakan Pemerintah Melindungi Kelestarian Kawasan Hutan Guna Meminimalisir Dampak Perubahan Iklim Global”.
Kegiatan yang diselenggarakan di Desa Kutajaya, Kec. Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu diikuti sekitar 50 orang mulai dari anggota KTH-GC, jejaring pemerhati lingkungan hidup, perwakilan Mabes Polri, perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, perwakilan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Plh. Kades Kutajaya, Senin (24/04/2022).
Dalam sambutannya, Ketua KTH-GC Sdr. Ridwan mengungkapkan terima kasih atas dukungan para pihak sehingga pada hari ini dapat bersama-sama memperingati hari bumi sedunia. Tema yang diusung pada peringatan hari bumi sedunia saat ini memiliki korelasi dengan apa yang sudah KTH-GC lakukan yakni dengan budi daya lebah madu trigona baik di dalam maupun di luar Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. KTH-GC ingin mengubah mainset masyarakat agar lebih peduli dan mencintai lingkungannya. Salah satunya dengan cara menanam banyak pohon di lingkungannya. Ada tiga manfaat yang diperoleh dari budi daya lebah madu yaitu unsur lingkungan, kesehatan dan ekonomi.
Sdr. Ahmad (Plh. Kades Kutajaya) menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan peringatan hari bumi sedunia di wilayahnya. Menyikapi dampak perubahan iklim global, masyarakat diharapkan saling menjaga lingkungannya. Terutama para pelaku industri yang sering dijumpai belum mengelola limbahnya dengan benar sehingga mencemari udara, tanah dan sungai. Pemerintah Desa Kutajaya sangat mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan seperti yang dilakukan oleh KTH-GC guna meminimalisir efek global warming yang tentunya akan mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.
Sdri. Asri Muliawati (Dishut Jabar) menyatakan hari bumi sedunia menjadi momen yang tepat untuk mengingatkan bahwa bumi dan manusia saling berkaitan erat. Manusia boleh memanfaatkan alam asal tidak sampai kepada tindakan eksploitatif atau merusak, karena sejatinya manusialah yang membutuhkan bumi. KTH-GC yang saat ini sedang menggiatkan budi daya lebah madu, harus terus didukung sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan. Ada sebuah ungkapan terkenal yang sering dikaitkan dengan Albert Einstein ”Jika lebah menghilang dari muka bumi, manusia hanya punya waktu empat tahun untuk hidup.” inti kalimat itu menegaskan peran penting lebah dalam siklus kehidupan di Bumi.
Sementara, Dishut Jabar sangat mengapresiasi peringatan hari bumi sedunia saat ini dan berharap semoga menjadi langkah awal untuk program-program pelestarian lingkungan hidup ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, AKBP M. Zaldi selaku pewakilan Mabes Polri menyampaikan bahwa kehadirannya dalam momen peringatan hari bumi sedunia oleh KTH-GC merupakan wujud apresiasi Polri terhadap peran aktif elemen masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi di bidang pelestarian lingkungan hidup. Polri mengharapkan upaya-upaya pemanfaatan kawasan hutan oleh masyarakat harus tetap memperhatikan aspek hukum. Kita semua bertanggung jawab menjaga kelestarian ekosistem kawasan hutan dari ancaman karhutla, illegal logging dan penambangan liar yang dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat lokal tetapi juga skala global. (red)