Prosiar, PANGKALPINANG – Pj Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu mengaku risih dengan sejumlah tuduhan tak mendasar dari orang-orang tertentu yang ditujukan kepada dirinya akhir-akhir ini.
Hal itu diungkapkan oleh Suganda di hadapan puluhan wartawan dalam acara Ramah Tamah Pj Gubernur Bangka Belitung dengan Wartawan/pewarta Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel), Pemerhati Jurnalis Siber (PJS), Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Babel dan pimpinan redaksi (Pimpred) media online lainnya, di Rumah Dinas Gubernur Bangka Belitung, Sabtu Malam (3/6/2023).
“Saya juga bisa risih kalau diganggu terus. Saya ini mau kerja. Mau memberikan yang terbaik untuk Bangka Belitung. Dua bulan cukuplah kita berpolemik. Sekarang memasuki bulan ketiga saya di Bangka Belitung, ayo kita sama-sama kerja dan bangun Bangka Belitung yang luar biasa dan modern,” tegas Suganda.
Suganda juga mengatakan, amanah yang saat ini ia emban akan dijalankan sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya demi masyarakat itu sendiri.
“Kalau bicara soal integritas, saya tak usah ditantang. Saya sudah melakukan itu. Saya berani saling telanjangi. Haram bagi saya untuk makan dan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Silakan cek kalau tak percaya. Ini amanah, dan akan saya jalankan sebaik-baiknya, selurus-lurusnya untuk rakyat. Karena uang negara dipergunakan untuk rakyat,” tandas Suganda.
Dalam kesempatan tersebut Suganda juga membantah jika program dengan tagline ‘Gule Kabung’ (Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung) sebagai program pemborosan.
“Ada juga yang nyinyir kalau program yang saya lakukan selama ini merupakan pemborosan. Selalu sisi negatifnya yang dilihat. Tapi ada tidak yang tahu, baru dua bulan saya di sini, saya dinyatakan berhasil dan menjadi pejabat terbaik se Indonesia yang sukses menurunkan angka inflasi. Prestasi ini juga luput dari pantauan media,” ungkap Suganda.
Suganda : Pernyataan saya dipelintir
Ada Maling Besar Di Babel’, kalimat ini seolah-olah menjadi trending topic dalam pemberitaan di sejumlah media online. Bahkan dalam sepekan terakhir pemberitaan soal Ada Maling Besar justru menuai berbagai macam reaksi dari sejumlah kalangan tertentu hingga Pj Gubenur Babel pun ‘ditantang’ untuk segera mengungkapkan siapa sosok si ‘Maling Besar’ tersebut.
Disampaikannya pernyataan ‘Ada Masing Besar Di Babel’ disangkal oleh Suganda. Sebaliknya ditegaskanya jika pernyataan ‘Ada Maling Besar Di Babel’ itu justru tidak serta merta tidak seperti itu terucap olehnya, hanya sekedar lantaran saja bukan untuk dijadikan sebuah pemberitaan.
“Sebenarnya tidak seperti itu pernyataan awalnya (Ada Maling Besar — red). Namun pernyataan saya itu tak disangka malah dibikin dipelintir (blunder-red) seperti itu,” sesalnya.
Meski begitu ia sendiri tak mempersoalkan jika pernyataanya itu kini menuai reaksi dari berbagai kalangan masyarakat di Babel. Sebaliknya, ia justru tetap memegang teguh prinsip atau komitmen menata kelola birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel yang bersih dari praktik-praktik KKN (Korupsi, Kolusi & Nepotisme).
Ryan A Prakasa: Diskominfo Babel terkesan mengkotak-kotakan insan pers
Dalam kesempatan sama, sesi dialog malam itu dipandu oleh Rikky Fermana S.IP C.Me (Penanggung Jawab KBO Babel) memberikan kesempatan kepada Kepala KBO Babel, Ryan Augusta Prakasa S.Sos memberi sambutan di hadapan Pj Gubernur Babel (Dr Suganda Pandapotan Pasaribu) terkait kunjungan silaturahmi beserta jajarannya media yang tergabung dalam KBO Babel.
Ryan mengatakan jika pihaknya selama ini telah mengupayakan menjalin sinergisitas yang baik dengan pihak Pemprov Babel hal ini pun ditegaskanya tak lain dalam upaya mendukung dan menselaraskan dengan program-program pemerintah daerah dalam membangun daerah Babel yang lebih baik.
Hanya saja sangat disayangkan olehnya jika kinerja seorang kepala OPD (Kadiskominfo Provinsi Babel) justru dinilainya terkesan mengkotak-kotakan insan pers bahkan terkesan tak memberikan ruang bagi pihaknya selaku para pegiat pers di Babel ini dalam menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah.
“Contohnya saja belum lama ini saya dapat informasi jika pihak Diskominfo Provinsi Babel menggelar giat pertemuan di sini (gedung Mahligai — red) dengan mengundang sejumlah perwakilan media yang ada kerjasama saja. Sangat disayangkan malah pihak kami tidak diundang?,” ungkap Ryan di hadapan Pj Gubernur Babel malam itu.
Padahal sekecil apapun kegiatan Diskominfo Provinsi Babel itu dinilainya adalah cermin dari wajah pemerintah daerah khususnya Pemprov Babel.
“Pegiat media itu memiliki hak yang sama dalam menjalani profesinya. Jadi kami jangan dianggap sebelah mata,” singgung Ryan.
Kendati demikian Ryan menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas undangan acara ramah tamah dan silaturahmi yang diinisiasi oleh Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dalam rangka mengajak para pegiat Pers khususnya pewarta/wartawan yang tergabung dalam KBO Babel bersama mendukung program-program pembangunan pemerintah pusat maupun daerah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Negeri Serumpun Sebalai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Suasana keakraban dan kehangatan pewarta/wartawan terlihat saat punggawa KBO Babel, di sensi dialog dipenuhi dengan canda tawa dan bernyanyi bersama dengan Pj Gubernur Kep Babel Suganda.
Acara undangan ramah tamah dan silaturahmi tersebut dihadiri para pengurus KBO Babel di antaranya Rikky Fermana,S.IP.,C.Me selaku Penanggungjawab KBO Babel, sekaligus sebagai Ketua DPD PJS Provinsi Kep Babel, Ryan Augusta Prakasa, S.Sos, Kepala Sekretariat KBO Babel, Endi Normansyah Wakil Kepala KBO Babel, Dedi Hidayat Wakil sekretaris KBO Babel dan puluhan wartawan jaringan KBO, PJS, & PJID serta juga hadir pembina KBO yakni Johan Murod, Agus Adaw dan Effendy Sugianto. (KBO Babel)