Batang – Sebanyak 65 peserta yang terdiri dari Dai Kamtibmas dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Batang berkumpul di Pantai Merah Putih, Sigandu, Kabupaten Batang,
Dalam pertemuan tersebut dihadiri puluhan Dai Kamtibmas yang mewakili 15 kecamatan, dan perwakilan pengurus MUI tingkat kecamatan, serta pengurus MUI Kabupaten Batang.
Kapolres Batang AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah salah satu bentuk kolaborasi nyata antara Polri dan ulama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Ulama dan dai memiliki peran strategis di tengah masyarakat. Mereka bukan hanya menyampaikan pesan agama, tetapi juga menjadi teladan moral dan perekat sosial,” ungkapnya.
Ketua MUI Kabupaten Batang Zainul Iroqi juga menambahkan bahwa kolaborasi ini sangat penting, terutama dalam menghadapi tantangan modern seperti hoaks, ujaran kebencian, dan potensi konflik sosial.
“Edukasi kepada masyarakat untuk tabayyun atau memverifikasi informasi harus terus digalakkan oleh para dai. Islam mengajarkan kita untuk senantiasa menjadi pembawa kedamaian,” tegasnya.
Melalui pengajian, ceramah, dan berbagai kegiatan keagamaan, para Dai bisa menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban dengan cara yang santun dan efektif.
“Hal ini menjadi jembatan komunikasi antara aparat keamanan dan masyarakat,” jelasnya.
Dengan semangat sinergi yang kuat, pertemuan ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk menciptakan Kabupaten Batang yang aman, damai, dan harmonis.
Kolaborasi antara Polri, MUI, dan Dai Kamtibmas akan terus ditingkatkan untuk menghadirkan stabilitas dan ketenteraman bagi seluruh masyarakat.
“Bersama kita bisa menjaga Batang tetap kondusif. Dengan kerja sama antara ulama dan aparat keamanan, tantangan-tantangan sosial di era modern bisa kita atasi bersama,” pungkasnya. (*)