Prosiar, Jakarta – Relawan Jokowi dengan nama Aliansi Masyarakat untuk Nawacita (Relawan Al Maun) meminta Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kepada 3 menteri dari Partai Nasdem. Pasalnya Partai NasDem sudah keluar dari rel pemerintahan dengan lebih awal mencalon Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Bahkan sudah jelas bahwa dengan tidak diundangnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh oleh Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (8/5/2023) malam. Dimana pertemuan ini melibatkan dan mengundang para Ketua Umum partai politik yang masih satu barisan pemerintahan.
“Presiden Jokowi sudah memberi sinyal dengan tidak mengundang Surya Paloh ke Istana Negara. Jadi kami Relawan Al Maun mendesak Presiden Jokowi untuk tegas mencopot 3 menteri dari Partai NasDem,” ujar M. Rafik Perkasa Alamsyah Ketua Umum DPP Relawan Al Maun kepada media, Kamis (11/5/202) di Jakarta.
Untuk Partai NasDem, Rafik meminta agar menarik tiga anggota-nya yang masuk di Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Jokowi-Amin. Sebab, secara politik subtansi Partai NasDem sudah bukan menjadi bagian dari Pemerintah.
Bahkan kata Rafik, seharusnya Partai NasDem menjaga fatsun dan etika politik yang memiliki kewibawaan dan harga diri. Menurutnya, contoh politik beretika ini pernah dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN) pada periode awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
“Dulu menteri Menteri PAN/RB Azman Abrur dari PAN mundur karena PAN keluar dari Pemerintahan dan mendukung Pranowo Subianto. Seharusnya Partai NasDem bisa meniru fatsun dan etika politik seperti yang dilakukan PAN menjaga kewibawaan partai,” terang putra asal Minang ini.
Terakhir kata Rafik, saat ini menteri-mentri dari Partai NasDem juga tidak terlihat prestasinya. Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian gagal dalam swasembada pangan dan banyak impor. Sementara Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny Gerard Plate saudaranya terjerat dugaan kasus korupsi proyek jaringan komunikasi.
“Jadi dua menteri Syahrul Yasin Limpo dan Johnny Gerard Plate layak di resuffle. Sedangkan Menteri Kehutanan dan KLH Siti Nurbaya Bakar bisa di rotasi ke posisi lain, namun bukan lagi menjadi wakil Partai NasDem di Kabinet Indonesia Maju,” pungkas Rafik politisi muda Partai Golkar ini. (red)