Prosiar, Jakarta – Rapat perdana yang digelar organisasi Federasi Serikat Pendidikan, Pelatihan dan Industri (Fesdikari) seogyanya dalam upaya meningkatkan skil dan kemampuan yang sepakat untuk memperjuangkan lagi, baik hak-hak guru begitu juga para buruh agar sesuai dengan yang semestinya.
Rapat bersama Fesdikari yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) pada kesempatan kali ini bersama-sama membahas berbagai program berikut bahas beberapa solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi akhir-akhir ini baik pada guru begitu juga dengan para buruh, guna juga meningkatkan kapabilitas.
Agenda yang dilaksanakan secara luring dan daring berlangsung di kantor pusat KSBSI, Jl. Cipinang Muara No. 33 Kel. Cipinang Muara, Kec.Jatinegara, Jakarta timur, pihaknya dalam hal ini membahas isu-isu penting yang berhubungan langsung dengan berjalannya tujuan organisasi.
Pada kesempatan tersebut, Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban menyampaikan juga rasa keprihatinan nya terhadap permasalahan guru. Sebab guru itu menurutnya ialah sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, namun seringkali sulit untuk mendapatkan haknya
“Saya bisa baca dan tulis karena jasa-jasa beliau, namun sangat memprihatinkan, karena masih banyak guru yang belum menerima haknya sebagaimana mestinya,”ungkapnya
Oleh karena itu, dia juga mengatakan dengan adanya Fesdikari ini maka diharapkan segenap pengurus dapat melakukan strategi langkah-langkah yang baik untuk memperjuangkan guru.
Ditambahkan nya lagi mengatakan, bahwa Fesdikari harus bisa seimbang dengan Federasi lain nya, bahkan bisa menjadi sinyal yang baik bagi Fesdikari, sejatinya dalam memperjuangkan guru untuk mendapatkan hak nya, maka dengan melalui serikat buruh juga dapat dibantu memperoleh hak-haknya.
Pasalnya, kenapa guru itu diberi gaji dibawah upah minimum, oleh karenanya melalui Fesdikari ini, harus melakukan perjuangan ekstra untuk mencapai hal itu agar sesuai standar upah minimum.
“Karena jaminan sosial, climatechange, digitalisasi menjadi isu utama di seluruh dunia,” bebernya lagi.
Bahkan dalam waktu dekat ini, demi memperjuangkan para buruh ia juga menerangkan pihaknya akan mengikuti sidang perburuhan ILO di Zenewa.
“Saya dan sekjen akan mengikuti sidang perburuhan di Zenewa akan memperjuangkan K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja) menjadi sebuah konvensi sebagai dasar perlindungan bagi buruh di tempat kerja,” katanya.
Sementara, Sekjend KSBSI Dedi Hardianto, SH juga menyampaikan supaya eksis para pengurus Fesdikari juga dihimbau turut berjuang bagi serikat buruh, agar bersama-sama memperjuangkan.
“Begitu banyak persoalan terhadap guru dimana guru dianggap sebagai profesi, lalu bagaimana fesdikari mengambil panggung untuk memperkenalkan fesdikasi, momentum serikat buruh itu dari sisi hukumnya, terkait hak-haknya di tempat kerja, upah jaminan sosial dan hak berserikat, bagaimana ber-regenerasi organisasi menjadi tantangan dari organisasi ini, untuk itu mari kita kedepankanlah komunikasi dengan cabang – cabang,” pungkasnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua umum Federasi Serikat Pendidikan, Pelatihan dan Industri (Fesdikari) Sahala Aritonang, SH, turut menyampaikan juga agar organisasi ini berjalan serta melakukan tugas dan fungsi nya sebagaimana mestinya.
“Mari kita Kerjasama, bahu-membahu, serta melakukan kordinasi antar divisi di organisasi ini, sehingga yang menjadi anggota kita mendapatkan hak- haknya,” paparnya.
Terpantau acara mengikuti Protokol kesehatan dan di akhir acara, ketua dan semua pengurus melakukan ramah tamah serta berbagi informasi guna melanjutkan program-program yang selama ini belum tercapai. (Red)
Editor: Gus Din