Soal Galian Tanah Merah, Relawan Jokowi Siap Advokasi Keluhan Masyarakat Warunggunung

Prosiar.com-Lebak  Barisan Relawan Juang Jokowi Presiden (Bara JP) Provinsi Banten menyoroti adanya aktifitas galian tanah di Kampung Pertelon, Desa Warunggunung, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak. Pasalnya aktifitas galian milik di perumahan milik PT Kenzie Bestindo Perkasa tersebut dikeluhkan warga.

“Kita dari organisasi pendukung Jokowi juga siap membela masyarakat terutama mengadvokasi warga Lebak. Kita akan komunikasi ke pengurus pusat untuk kawal ini,” kata Wakil Ketua 1 Bara JP Provinsi Banten, Yusuf Reza Soleman, Senin (15/5/2023)

Lebih lanjut, Yures menjelaskan seharusnya pihak perusahaan atau PT Kenzie Bestindo Perkasa bisa melakukan komunikasi terlebih dulu dengan warga yang memang tinggal di area galian. Seandainya tidak komunikasi, tentu itu bisa merugikan masyarakat dan menguntungkan pengusaha.

“Jangan tanahnya digali, pengusaha untung warga gigit jari, siapapun orangnya mereka harus bertanggung jawab dan akan kita laporkan ke Jokowi kalau memang masih beraktifitas,” tutur Yusuf Reza soleman yang merupakan aktivis 98 tersebut.

Sebelumnya warga, perumahan Wargun Regensi keluhkan adanya aktifitas galian milik PT Kenzie Besthindo Perkasa ada di Kampung Pertelon, Desa Warunggunung, Kecamatan Warunggunung, Lebak, Banten yang beberapa hari ini dikeluhkan oleh warga. Sebab, jalan utama perumahan tersebut menjadi akses utama lalu lalang alat berat dan mobil yang melintas yang menyebabkan gorong-gorong ambruk.

“Kalau bisa untuk jam operasional dilakukan hanya pada siang hari, pengerukanya tidak sampai malam karena suara mesin bekonya sangat menggangu. Selain itu, mobil dum truk yang lalu lalang juga bisa lewat belakang perumahan bukan lewar depan,” kata salah seorang penghuni perumahan Wargun Regensi, Al Bukhori, Sabtu (13/5/2023).

Lebih lanjut, Al Bukhori juga berharap dengan ambruknya jembatan pihak devlover perumahan ataupun pengusaha yang mengupas tanah bisa bertanggung jawab untuk memperbaikkiknya. Sebab, kata Al Bulhori, itu merupakan jalan utama.

“Mana rusak jembatan yang di pintu masuk, mohon kebijakannya dari pengembang ataupun yang membeli tanah urugan,” jelas Al Bukhori.

Selain itu, Al Bukhori juga menyebut tentang status perumahan di Wargun Regensi yang memang masih misterius karena ketika akan ada yang mau pelunasan ditahan, alasanya seritifkanya belum dilecahkan. Padahal semua warga di sini sangat berharap status perumahan di tempatnya bisa beres.

“Status perumahannya belum jelas tentang keberadaan sertifikat ataupun pengelolaanya manajemenya, ada yang bayar ke bank BTN ataupun ke pribadi,” tutur Al Bukhori menjelaskan

Hal yang sama dikatakan salah seorang penghuni lain, Moh Jumri, menurutnya proyek pembangunan perumahan tak seharusnya menggunakan jalan utama karena mobil yang masuk ataupun alat berat sangat menggangu. Jumri menyebut, seharusnya pengembang ataupun penggusaha yang akan menggali bisa terlebih dulu duduk bersama dan tak langsung melakulan aktifitas.

“Jujur sangat kegangu kalau mobil dum truk dan alat berat lewat jalan utama karena saya mempunyai anak kecil. Sebaiknya ketika beraktifitas lagi bisa lewat belakang perumahan,” ucap Jumri.

Selanjutnya, Jumri berharap tentang proses status perumahan milik PT Kenzie Bestindo Perkasa bisa segera selesai. Sebab, kata Jumri ini bisa membahayakan pengembang ataupun merugikan penghuni yang sudah membayarnya.

‘”Informasinya ada yang bayar ke Bank BTN dan bayar ke pribadi. Saya berharap persoalan ini bisa segera selesai baik itu galian tanah yang memang tak berizin ataupun perumahan yang memang bermasalah,” tutur Jumri.

(M.R)