Tanpa Bantuan Pemerintah, Pelestari Fosil Purbakala Tetap Semangat Meriahkan Festival Satu Abad Situs Bumiayu

PROSIAR.COM-Brebes, Ragam kegiatan dalam memperingati satu abad penelitian situs bumiayu dikemas dalam kegiatan “Festival 1 Abad Situs Bumiayu”

Untuk itu, Yayasan Pustaka Alam Bumiajuensis memperingatinya dengan beragam kegiatan.
Yayasan tersebut merupakan pengelola museum bumiayu yang terletak di perumahan bumi sari ayu depan RSUD Bumiayu.

Fosil-fosil yang ditemukan tersebut terkumpul dari para pelestari fosil purbakala yang berada di wilayah bumiayu dan Tonjong, Brebes.

Kegiatan diawali dengan susur, jelajah dan Bersih-bersih Sungai bodas dan dilanjutkan dengan Webinar.

Sedangkan perhelatan puncak acara dilaksanakan pada hari minggu (25/06/2023) di Pendopo II Kawedanan Bumiayu, Brebes.

Ketua Yayasan Pustaka Alam Bumiajuensis Wildan Fadhilah mengatakan, situs bumiayu merupakan hal yang istimewa, hal ini dibuktikan dengan telah dilakukan penelitian sejak 1923 lalu.

Fosil yang menjadi penemuan bersejarah untuk peradaban bumiayu tersebut ditemukan pada tahun 2019 oleh Karsono Haryo Subagyo di sungai bodas kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.

Karena pentingnya Situs bumiayu, diharapkan semua pihak bisa bersinergi,” ujarnya.

Sementara di tempat terpisah, Rafly Rizal selaku pengelola museum bumiayu sangat mengapresiasi kegiatan puncak satu abad penelitian situs bumiayu ini dan berharap perhatian yang lebih serius dari pemerintah baik pusat maupun daerah untuk keberlanjutan pengelolaan situs bumiayu.

“Kami berharap kegiatan seperti ini seharusnya ada perhatian lebih dari pemerintah dan pihak-pihak terkait, sementara kita masih mengandalkan biaya swadaya dari pelestari purbakala yang berada di wilayah bumiayu dan tonjong,” katanya.

Dalam puncak peringatan satu abad penelitian situs bumiayu juga diisi dengan pameran fosil, seminar dan talkshow.

Seniman dan budayawan brebes selatan turut serta menyemarakkan puncak acara dengan pembacaan puisi, pentas seni tari, alunan seruling etnik dan karya lukis on the spot.

Dosen UIN Saezu Purwokerto, Sastrawan dan budayawan Brebes Selatan Dimas Indiana Senja berharap, Situs Bumiayu dapat dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan sekolah.

“Saya harap Situs Bumiayu bisa masuk kurikulum pendidikan,” harapnya.