Tradisi Prepegan Dipasar Boja Menjelang Idulfitri Kurang Dua Hari

Kendal – Ramadan selalu menjadi bulan yang istimewa bagi umat muslim. Kehadiran bulan suci ini membawa berkah bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Warga di sini terbiasa melakukan tradisi di bulan suci. Salah satunya berbelanja di Prepegan Pasar Kembang yang hanya ada setahun sekali.

Pasar ini selalu hadir di dua hari terakhir bulan Ramadan. Prepegan sendiri berarti pasar tumpah murah meriah yang dimulai sejak dini hari.

Berlokasikan di Jalan Pemuda, tepatnya di depan Pasar dan Kawedanan Boja, lapak pasar kembang selalu memenuhi ruas jalan. Hal itu menyebabkan terjadi penutupan jalan kurang lebih 200 meter.

Adanya Prepegan Pasar Kembang juga menyebabkan banyak pemuda yang tiba-tiba berubah profesi menjadi pedagang bunga, sebab setiap orang bebas berjualan di pasar ini.

Nah jika kamu ingin berdagang di pasar kembang, kamu harus bersiap sejak dini hari, karena tempat yang disediakan untuk berjualan berkonsep siapa cepat dia dapat.

Bu Hariyani seorang pedagang bunga berasal dari Karangjati Desa Bebengan sudah bersiap sejak dini hari agar mendapatkan tempat yang strategis.

Berbagai jenis bunga dijual di pasar ini, mulai dari bunga mawar, bunga krisan, dan bunga sedap malam. Selain itu ada pula bunga palsu atau bunga plastik.

Pengunjung pasar kembang ini tidak hanya dari Boja dan sekitarnya saja, namun banyak warga Kendal dan Semarang yang datang untuk berbelanja di pasar ini.

Ada yang datang hanya sekedar untuk jalan-jalan, ada pula yang datang untuk berfoto ria, dan tak banyak juga yang berbelanja bunga untuk menambah keindahan rumah atau untuk berziarah ke makam.

Harga bunga di pasar ini mulai dari Rp5.000 saja, di jual per tangkai atau sudah menjadi buket dengan berbagai warna yang cantik.

Pewarta: Supriyadi