JAKARTA – Webinar P3S dengan mengambil tema ” Prabowo-Gibran Berpotensi Menang di Pilpres 2024′ dilaksanakan melalui zoom meeting Jumat (27/10/203).
Webinar dimoderatori Bang Ricardo Marbun dengan narasumber Dedy Kurnia Syah dari IPO, Jerry Massie, PhD, dari P3S, Ade Armando dan Dr. Ade Reza Rahardi peneliti dari Universitas Indonesia.
Dedy Kurnia Syah dari IPO, menyoroti elektoral Prabowo dan Gibran yang masih tinggi dari berbagai survei mengungguli Ganjar-Mahfud dan Anies- Muhaimin, jangan sampai lengah.
“Kasus Pilkada DKI Jakarta dengan kematangan Anies saat debat di Pilgub DKI suara pemilih berubah untuk memenangkan Anies-Sandi saat itu. Oleh sebab itu jangan percaya diri berlebihan dari Prabowo- Gibran agar terus waspada. Jangan membuat narasi-narasi negatif yang akan menurunkan elektoral mereka,” ungkapnya.
Jerry Massie, dalam webinar kali ini menyoroti pasangan Prabowo-Gibran sebagai sebuah fenomena perpaduan antara golngan tua dan muda. Kontestasi politik dimanapun berada isu-isu akan senantiasa diungkit dalam kontestasi pemilihan umum.
Bagaimana memframing Prabowo – Gibran, agar mendapatkan suara baik pemilih aktif, apatis maupun ragam pemilih lainnya. Prabowo membuat komitmen bukan mengumbar visi dan misi, untuk menjaga elektoral yang tinggi saat ini.
Apalagi ada Gibran ada sosok AHY akan mendongkrak suara Gibran. Erik Thohir sebagai ketua PSSI juga akan melengkapi sisi Gibran. Sehingga kekuatan parpol akan ditambah dengan kekuatan individu. “Prabowo – Gibran harus hati-hati dalam mempertahankan elektoral yang telah tinggi,” ungkapnya.
Sikap politik yang baik sebagai pendengar yang baik agar tidak menimbulkan kontra produktif akan menurunkan elektoral.
Ade Armando, partai politik dalam berbagai survei sebagai lembaga yang tidak percaya. DPR dan Partai Politik penting bagi rakyat, namun Partai politik dan DPR tidak berusaha untuk lebih baik.
“Selama ada pembatasan untuk pencalonan Presiden akan menghambat adanya calon yang berkualitas. Beberapa kali digugat ke Mahkamah Konstitusi akan selalu gagal,” ungkap Ade.
Jika di DPR dan Partai Politik diisi oleh orang-orang yang tidak peduli kepada kepentingan rakyat. Partai besar akan mempertahankan pembatasan-pembatasan untuk lolos di parlemen dan menjadi calon presiden.
Sentimen negatif kepada Gibran selama ini indikasinya hanya sentimen saja agar Gibran tidak jadi mencalonkan sebagai Wakil Presiden. Mereka tahu jika Gibran menjadi wakil Prabowo akan membawa pendukung Jokowi untuk memilih Prabowo.
Faktor Jokowi mempunyai pengaruh yang sangat besar. Sehingga framing untuk mempermasalahkan usia Gibran yang diloloskan oleh MK. Bagaimana Prabowo dan Gibran untuk bisa mengatasi permasalahan terkait sentimen negatif tersebut.
Ade Armando dalam webinar berpendapat bahwa PSI mendukung Gibran sebagai cawapres Prabowo. Apalagi ketua PSI ada Kaesang. Oleh sebab itu faktor jokowi sangat berpengaruh dalam rangka Prabowo-Gibran akan tinggi elektoralnya. Walaupun akan ada minus suara pendukung dari Ganjar dan Mahmud MD.
Ade Reza Rahardi, kita akan melihat loncatan-loncatan elektoral, pada kontestasi elektoral Pilpres dan Pileg 2024. Jokowi sebagai sosok yang sangat berpengaruh dalam kontestasi elektoral 2024. Apalagi nilai kebaruan dari Prabowo 2024 nanti berbeda saat tahun 2019 Prabowo mencalonkan diri.
Prabowo menggunakan pendekatan baru, dengan pendekatan kepada anak-anak uda yang jumlah pemilihnya 52 %. Prabowo akan terus beradaptasi dengan pemilih muda.
Apalagi ditambah faktor Gibran yang merupakan representasi dari kaum muda. Sehingga pemilih muda akan diuji sejauhmana rasionalitas pemilih muda. (*)