Sosialisasi di Cihampelas, Diah Nurwitasari Ajak Warga Cegah Stunting Dengan Perencanaan Keluarga

PROSIARBadan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Barat bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI, menghadirkan Diah Nurwitasari sebagai Narasumber Ahli Pembina Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dalam rangka Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana di Wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat Tahun 2021.

Bertempat di Rumah Makan Saung Apung Napak Sancang, Desa Mekarmukti, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Senin (13/09/2021), menghadirkan topik “Stunting”, yaitu masalah kurang gizi kronis, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.

Kegiatan dibuka oleh sambutan Dinas PPKBP3A Kabupaten Bandung Barat, yang diwakili Evi Saefiyani, lalu dilanjutkan oleh Aep Nurdin, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, yang juga sebagai Tokoh Masyarakat Kecamatan Cihampelas. Sekretaris Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Rakhmat Mulkan memberikan Laporan Kegiatan Bangga Kencana Tahun 2021.

“Pendataan Keluarga Tahun 2021 dilakukan pada tanggal 1 April sampai dengan 31 Mei 2021, namun karena ada kendala pandemi maka diperpanjang sampai dengan Bulan Juli Tahun 2021. Pada tahun 2021, terdapat tambahan indikator penting dalam Pendataan Keluarga, yaitu adanya data keluarga beresiko stunting. BKKBN pada tahun 2021 menerima mandat dari Presiden RI untuk menjadi Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting. Mandat yang diterima adalah menetapkan target percepatan penurunan stunting yang harus dicapai pada tahun 2024 sebesar 14%,” lapor Rakhmat.

Eli Kusnaeli, Penyuluh KB Utama BKKBN, memaparkan materi mengenai Mencegah Stunting dengan Perencanaann Keluarga, sebagai dasar mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas, mulai dari perencanaan pernikahan, kehamilan, dan kelahiran.

Menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini, Diah Nurwitasari mengatakan bahwa untuk membangun sebuah keluarga, harus melalui perencanaan.

“Perencanaan mempersiapkan hari esok harus ada dalam kerangka ketakwaan kepada Allah SWT. Demikian pula, dengan membangun sebuah keluarga pun dimulai dari sebuah perencanaan,” ucap Diah.

”Poin penting dalam pencegahan stunting, yang paling dasar adalah pemahaman mengenai fungsi keluarga, dimana delapan fungsi keluarga adalah fungsi-fungsi yang menjadi prasyarat dan acuan, di antaranya Fungsi Agama, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta Kasih, Fungsi Perlindungan, Fungsi Reproduksi, Fungsi Sosialisasi Pendidikan, Fungsi Ekonomi, dan Fungsi Lingkungan. Menjalankan keseluruhan fungsi tersebut dengan baik tentu membutuhkan usaha yang tidak mudah, karena itu, setiap keluarga harus mampu mempunyai arah dan tujuan ke depan. Diharapkan dengan dilaksanakannya delapan fungsi tersebut, keluarga Indonesia dapat menjadi keluarga yang sejahtera dan berkualitas, ” tutup Diah.

Ada yang unik di kegiatan yang dihadiri 180 peserta Sasaran Bangga Kencana, di mana 90% peserta yang hadir adalah kaum laki-laki, berbeda dengan tempat lain yang kebanyakan dihadiri kaum perempuan atau ibu-ibu.

Fakta menarik ternyata bahwa program KB Pria sukses dilaksanakan di  Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh BKKBN Perwakilan Jawa Barat ini sebagai dan salah satu bentuk implementasi tugas serta fungsi legislatif Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja BKKBN, yang senantiasa tanpa henti terus berupaya mensosialisasikan program-program BKKBN dalam rangka peningkatan kualitas keluarga di Indonesia.(rel)