Prosiar, Bali – Tak terasa dua tahun sudah pasca Pandemi Covid-19 berlangsung. Namun kondisi masyarakat asli Bali masih tetap memengang teguh prinsip adab, budaya dan etika yang ramah tamah sapta pesona.
Hal tersebut dirasakan sang pemerhati media pertama kali di klaim di Indonesia, Barto Silitonga. “Sesampainya di Denpasar ketemu beberapa warga asli kelahiran Bali sambutannya luar biasa sejatinya bersahabat dan ramah tamah,” pungkasnya, Rabu (4/05/2022) di Denpasar Bali.
Dilanjutkan Barto lagi bercerita, bahwa komunikasi yang dibangun terasa lebih kekeluargaan lagi ketika sesaat seorang supir kelahiran asli pulau Dewata Bali mengantarnya ke rumah keluarga nya yang berada di kawasan Denpasar.
“Dari curhat beliau menyimpulkan bahwa diawal Covid-19 dan setelah nya, Bali sempat sepi pengunjung dari wisatawan,” Sambung Barto yang juga kader Partai UKM Indonesia ini.
Dia pun berharap agar Bali segera ramai lagi, apalagi menjelang KTT G20 yang rencananya bahkan akan mempertemukan pimpinan dua negara yang sedang bertikai, antara presiden Ukraina dengan Presiden Rusia.
“Semoga pengunjung ramai lagi datang ke Bali, bahkan saya merasa kalau mau belajar adab dan etika budaya belajar lah ke masyarakat asli Bali,” paparnya.(Red)
Editor: Gus Din