Prosiar, Jakarta – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Komidag) menggelar ‘Merayu Trenggalek Fashion Week (MTFW) 2022’ di Museum Tekstil Jl. KS Tubun No 2-4 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Acara yang digelar 20-21 Mei 2022 ini di diinisasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranesda) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Acara yang di juga di backup brand Merayu rintisan Novita Hardini Mochammad istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin ini berlangsung sukses dan meriah. Bahkan Cak Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek ini mengapresiasi kegiatan pameran, fashion show, bazar dan promosi produk UMKM ini.
Kata Mochamad Nur Arifin dalam Pembukaan, Jumat (20/05/2022) mengatakan, kegiatan megah sengaja memboyong para kepala dinas di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Dimana ia meyakini kegiatan ini mampu membangkitkan ekonomi pasca badai pandemi Covid-19.
“Ini sebagai ikhtiar pemulihan ekonomi Nasional, karena Jokowi sudah berkoordinasi dengan maksimal untuk bisa mengendalikan covid-19. Dan saat ini adalah momen yang pas untuk pemulihan ekonomi,” kata Cak Ipin saat doorstop kepada Gus Din / Syafrudin Budiman SIP wartawan senior yang juga Pemerhati UMKM.
Mochamad Nur Arifin mengaku merujuk Keputusan Presiden (Kepres) yang dikeluarkan Presiden Jokowi untuk mendorong dan memaksimalkan pemakaian produk lokal, khususnya dari Bumi Menak Sopal Trenggalek.
“Momentum ini untuk kami ambil, biar produk lokal bisa membangun branding dengan masyarakat Jakarta,” kata Cak Ipin
Saat doorstop Novita Hardini Mochamad yang juga Founder UPRINTIS menambahkan, bahwa MTFW ini adalah sebuah proses untuk membuat produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dibawa dari hulu ke hilirnya.
“Ini sebuah ikhtiar untuk menyambungkan UMKM lokal dengan Jakarta dan selanjutnya bisa menjadi business matching atau kecocokan bisnis sehingga selanjutnya bisa berkolaborasi,” jelas Novita yang dikenal istri Bupati Trenggalek ini.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranesda) Kabupaten Trenggalek ini berharap Merayu Trenggalek Fashion Week 2022 dapat semakin memperkenalkan pesona Trenggalek sebagai lokal wisdom Jawa Timur sekaligus mendongkrak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masyarakat.
Merayu Trenggalek Fashion Week sendiri merupakan annual event yang Insya Allah akan terus diselenggarakan setiap tahunnya, agar seluruh potensi daerah dan masyarakat Trenggalek, khususnya pelaku UMKM “naik kelas”, sehingga mampu bersaing ditingkat nasional dan internasional.
“Syukur Alhamdulillah, puncak acara yakni fashion show yang di ikuti oleh berbagai perancang busana nasional dimana kain batik canting khas Trenggalek menjadi bahan baku utamanya, membuat decak kagum para pengunjung khususnya pencinta fashion tanah air yang datang dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Novita akrabnya saat ditemui Gus Din / Syafrudin Budiman wartawan senior di sela-sela acara di Museum Tekstil, Jakarta Pusat.
Kata Novita, hampir sebagian besar batik khas Trenggalek, disulap menjadi busana cantik bergaya Belanda, dimana kain yang menjadi warisan budaya tanah air itu, tampak cantik dan anggun dipandang.
Ia menyatakan, tidak berlebihan apabila kain batik yang dilukis canting oleh tangan-tangan perempuan Trenggalek, memiliki nilai lebih, mulai dari sisi keindahan, warna, kwalitas bahan kain yang digunakan, termasuk filosofi sejatinya batik Trenggalek.
Dengan menggunakan busana dari salah satu perancang tanah air, Novita ikut melantai di catwalk bersama para pragawan dan pragawati, untuk membuktikan betapa nyaman dan anggunnya menggunakan kain batik canting khas Trenggalek, sehingga siapapun akan terpesona ketika memandangnya.
Di sisi lain, hampir sebagian besar masyarakat dan pengunjung mengaku merasakan atmosfer baru nan teduh, yang berbeda dengan event fashion show lain yang pernah mereka hadiri.
“Betul, ini karena kita bukan hanya menyajikan exhibiton semata namun juga memberikan edukasi pentingnya menjaga kelestarian budaya bangsa, salah satunya melukis batik canting, dimana sesi melukis batik banyak diminati oleh masyarakat yang mengunjungi even ini,” tandas Novita.
Dalam kegiatan Merayu Trenggalek Fashion Day 2022 juga digelar edukasi literasi berupa TalkShow seputar dunia UMKM, serta workshop terkait nilai ekonomis dibalik kearifan lokal budaya Indonesia, khususnya di Kabupaten Trenggalek.
Dekranesda Trenggalek memastikan seluruh penjualan produk UMKM yang dibina mereka, akan lamgsung tercatat melalui platform digital, mengingat UMKM Trenggalek saat ini tercatat sebagai 1 dari 30 juta UMKM go digital atau masuk ke marketplace pada 2024 seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
“Alhamdulillah laris manis, parameternya seperti yang kita lihat diseluruh stand, pelaku UMKM sibuk melayani pembeli. Yang belum dapat bisa membeli melaui platform online seperti tokopedia, tinggal ketik tresno trenggalek,” ungkap Novita.
Di sisi lain, Novita mengaku UPRINTIS Indonesia juga telah meyiapkan pendampingan bagi UMKM dari hulu hingga hilir serta mewujudkan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan sektor swasta dalam menyediakan ruang pameran bagi UMKM.
“Dalam kerjasama tersebut, UMKM juga akan dipertemukan dengan para buyer potential. Sampai jumpa di Merayu Trenggalek Fashion Week tahun berikutnya, Maju terus UMKM Trenggalek, berjaya selalu UMKM Indonesia,” kata dia.
Profil Kabupaten Trenggalek
Dimanakah Kabupaten Trenggalek Jawa Timur berada? Kabupaten ini berada di Propinsi Jawa Timur. Kabupaten di kawasan Mataraman ini memiliki 14 kecamatan dan aneka ragam wisata kuliner dan alam.
Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Trenggalek yang berjarak 180 km dari Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.261,40 km² yang dihuni oleh 731.125 jiwa.
Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; sebelah selatan dengan Samudera Hindia; serta sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo.
Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin lahir di Trenggalek sejak 7 April 1990 dan ia menjabat Bupati Trenggalek sejak 28 Mei 2019. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek mendampingi Emil Dardak. Dirinya menggantikan posisi sebagai Bupati karena Emil dilantik menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur pada 12 Februari 2019.
Bupati H. Mochamad Nur Arifin adalah pemimpin muda yang sudah memimpin Kabupaten Trenggalek dengan slogan Meroket. Dimana Trenggalek meroket tak hanya dikenal dengan ragam wisata kuliner dan alam, akan tetapi hasil kerajinan batik dan produk UMKM lainnya.
Dengan slogan Meroket tersebut, ternyata ada banyak harapan Cak Ipin atau Mas Ipin (sapaan akrab Mochamad Nur Arifin) dalam mengendarai roda pemerintahan 5 tahun ke depan. Terutama setelah dirinya ditetapkan menang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 silam bersama Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur saat ini.
Inovasi bupati muda itu juga didampingi sang istri, Novita Hardini, yang cerdik dalam mengenalkan Trenggalek dalam ranah kesetaraan gender, inklusifitas, hingga produk lokal Trenggalek.
Novita juga sering menorehkan gagasannya dalam berbagai kegiatan. Salah satunya, Merayu Trenggalek Fashion Week (MTFW) yang digelar di Museum Tekstil di mulai tanggal 20-21 Mei 2022 di Ibu Kota Jakarta. Ternyata, kegiatan itu berdampingan dengan brand (merek) rintisan Novita Hardini yang dinamai “Merayu”
Puncak Gelaran Trenggalek Fashion
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menyebut Merayu Trenggalek Fashion Week (MTFW) 2022 yang diinisasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranesda) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan kegiatan akbar yang sangat penting bagi masyarakat khususnya kaum perempuan Trenggalek yang menjadi pelaku UMKM.
I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang biasa di sapa Bintang Puspa Yoga ini mengatakan, kegiatan daerah yang diselenggatakan dikota-kota besar seyogianya menjadi ajang untuk memperkenalkan sekaligus menumbuh kembangkan kembali UMKM daerah, yang sempat terpuruk dimasa Pandemi Covid-19.
“Mewakili pemerintah, saya mengucapkan terimakasih kepada Pemkab khususnya segenap insan Dekranesda Trenggalek, atas dedikasi dan kepeduliannya terhadap kaum perempuan yang menjadi pelaku UMKM, dalam meningkatkan perekonomian keluarganya,” kata Bintang Puspa Yoga, Minggu (22/05/2022).
Senada dengan Bintang Puspa Yoga, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki serta Kepala Staff Presiden, Moeldoko dalam sambutan virtual meyakini UMKM Trenggalek dibawah binaan Dekranesda akan semakin tumbuh dan berkembang, sehingga dapat senantiasa menjadi pilar ketahanan ekonomi bangsa.
Puncak gelaran MTWF di Museum Tekstil Jakarta diramaikan dengan catwalk para model yang mengenakan busana berbahan baku kain batik canting khas Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (21/5/2022).
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini menjelaskan, busana yang dipamerkan merupakan hasil kreasi para perancang busana nasional.
Oleh para desainer, kain batik canting digubah menjadi pakaian trendi dan kekinian. Jauh dari kesan jadul (jaman dulu).
“Tidak berlebihan apabila saya katakan bahwasanya kain batik yang dilukis canting oleh tangan-tangan perempuan Trenggalek, memiliki nilai lebih, mulai dari sisi keindahan, warna hingga kualitas bahan kain yang digunakan,” kata Novita.
Dalam ajang peragaan busana itu, Novita juga turut memamerkan busana berbahan batik khas Trenggalek hasil kreasi salah satu desainer ternama di Tanah Air.
Novita juga bersyukur, peragaan busana berbahan kain batik canting khas Trenggalek itu mendapat respons positif dari pengunjung.
“Alhamdulillah, sebagian besar masyarakat dan pengunjung mengaku merasakan atmosfer baru nan teduh, yang berbeda dengan event fashion show lain yang pernah mereka hadiri,” pungkas Novita.
Sesuai pantauan di acara kegiatan Trenggalek Fashion Week 2022 ini dilaksanakan oleh Event Organizer 28 Production. Acara berlangsung sukses dengan dihadiri banyak pihak. Tampak hadir Dewi Motik Pramono Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2009-2014 dan Trisya Suherman dari Ketua Umum Yayasan Global CEO Indonesia. (red/bbs)
Penulis: RB. Syafrudin Budiman SIP