Gelar Pasar Murah Di Kediri, Gubernur Khofifah: Wujud Upaya Nyata Pemerintah untuk Penguatan Daya Beli Masyarakat

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar pasar murah di halaman SMAN 5 Taruna Brawijaya Kota Kediri pada Jumat (2/2).

 

 

Kota Kediri, 4 Februari 2024 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar pasar murah di halaman SMAN 5 Taruna Brawijaya Kota Kediri pada Jumat (2/2).

Gelaran pasar murah sendiri, kata Gubernur Khofifah, telah diselenggarakan di berbagai wilayah di Jatim. Hal ini merupakan upaya intervensi sekaligus memberikan dukungan keterjangkauan daya beli masyarakat.

“Kita harus berupaya menjaga kestabilan harga bahan pokok dan kebutuhan masyarakat terpenuhi sehingga masyarakat tidak perlu melakukan panic buying. Pasar murah ini harus terus dilakukan karena ini merupakan upaya kita untuk melakukan intervensi harga bahan pokok di berbagai pasar,” katanya.

Harga bahan pokok yang dijual di pasar murah ini sendiri berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Kabupaten Kediri. Yaitu beras medium dengan harga Rp10.400/kg, MinyaKita Rp13.000/liter, gula pasir Rp14.000/kg, dan telur ayam ras Rp23.000/kg.

Harga-harga bahan pokok di Kediri terpantau relatif aman sesuai dengan HET. Namun terdapat beberapa bahan pokok yang masih berada di atas HET seperti beras yang dijual seharga Rp11.800/kg dan MinyaKita Rp14.250/liter.

Di Kediri sendiri, HET dari beras medium adalah Rp10.900/kg, MinyaKita seharga Rp14.000/liter, gula pasir Rp16.000/kg, dan telur ayam ras Rp27.000/kg.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga memberikan atensi khusus terhadap ketercukupan gizi kelompok rentan dengan membagikan 5 kg beras kepada para lansia serta 1 kg telur pada ibu hamil dan anak-anak.

“Kegiatan ini untuk memastikan agar gizi lansia terpenuhi dan anak-anak dijauhkan dari bahaya stunting. Pembagian 5 kg beras untuk lansia dan telur untuk anak-anak serta ibu hamil ini senantiasa kami lakukan di setiap titik. Itu sudah menjadi SOP Pemprov Jawa Timur sebagai upaya memastikan ketercukupan gizi masyarakatnya,” terang Khofifah.

Selain menggelar pasar murah, Gubernur Khofifah juga membagikan zakat produktif sejumlah Rp500.000 dan paket sembako kepada 50 pelaku usaha ultra mikro, serta 20 paket sembako kepada masyarakat di sekitar SMAN 5 Taruna Brawijaya berupa beras 5 kg, minyak goreng, gula, sarden, mie instan, serta gula dan kopi.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah lantas berpesan agar sinergi antara pemerintah daerah dan Bulog terus berlangsung. Sehingga pengawasan terhadap kestabilan harga terus berjalan.

“Intervensi ini harus selalu dilakukan kapan pun dan dimana pun, karena ini menyangkut kesejahteraan masyarakat kita,” pungkasnya.

Sejalan dengan Gubernur Khofifah Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kediri, Imam Mahdi menyebutkan bahwa selain melalui pasar murah, Bulog Kabupaten Kediri juga menyediakan 300 karung beras tiap harinya yang bisa dibeli oleh masyarakat.

“Intervensi ini kita lakukan bersama mengingat Jawa Timur masih jauh dari masa panen. Beras SPHP ini bisa didapatkan pada hari kerja pukul 08.00 sampai 09.00 WIB,” katanya.

“Bulog pun menyesuaikan harga beras ini dengan HET yang ditetapkan oleh Pemprov Jatim. Ini sinergi bersama untuk melakukan antisipasi terkait masa panen yang masih lama,” tambah Imam.

Salah seorang penerima manfaat dan pemilik warung di wilayah sekitar SMAN 5 Taruna Brawijaya Dewi Sri (45) sangat bersyukur bisa mendapat manfaat yang dibagikan langsung oleh Gubernur Khofifah. Ia pun berencana menggunakan bantuan ini untuk modal usahanya.

“Saya tadi tidak menyangka bahwa warung saya didatangi dan diundang untuk menerima bantuan zakat produktif dari Gubernur Jawa Timur. Tadi saya sedang meladeni pelanggan sambil berpikir jika ada rezeki hari ini ya alhamdulillah. Rupanya rezeki itu datang dari Gubernur langsung,” ungkapnya.

Begitu juga Lili (48) yang merupakan tetangga Dewi Sri. Ia menyampaikan terima kasihnya pada Gubernur Khofifah yang senantiasa memperdulikan nasib para pengusaha ultra mikro.

“Tadi saya berencana untuk datang membeli beras dan bahan pokok di pasar murah, tapi warung saya juga kebetulan ramai dan saya takut tidak kebagian, jadi saya berdoa misalkan memang sudah rezeki saya untuk dapat ya nanti ada jalannya. Ternyata saya malah dipanggil ibu gubernur untuk menerima paket sembako dan bantuan usaha. Terima kasih banyak Bu Gubernur,” pungkasnya.