Ikatan Relawan Merah putih Prabowo Se-Indonesia Tunda Aksi Damai Depan Istana Negara


IKATAN RELAWAN MERAH PUTIH SE-INDONESIA (IRMEPSI)

IRMEPSI Tunda Aksi Damai, Serukan Evaluasi Loyalitas Kabinet Prabowo

Bekasi, 5 Maret 2025 – Ikatan Relawan Merah Putih Prabowo Se-Indonesia (IRMEPSI) menggelar pertemuan teknis lapangan (Teklap) yang dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama di Bekasi Barat. Dalam pertemuan ini, para relawan menyampaikan keresahan mereka terkait minimnya perhatian dari Eks Tim Kampanye Nasional (TKN) yang dulu menaungi relawan, terhadap perjuangan mereka, serta indikasi ketidakloyalan dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Dalam hasil rapat, IRMEPSI memutuskan menunda aksi damai yang sedianya akan digelar pada Kamis, 6 Maret 2025, di depan Istana Negara. Penundaan ini dilakukan guna mempersiapkan langkah strategis yang lebih matang.

“Keputusan ini bukan berarti kami mundur. Sebaliknya, kami ingin memastikan bahwa perjuangan kami tetap terarah dan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Kami tetap solid dan akan terus mengawal pemerintahan ini,” ujar H. Najamudin, S.E., M.M., Ketua Umum IRMEPSI.

Selain itu, pertemuan ini juga menetapkan An Ramadhan sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) yang bertanggung jawab atas strategi aksi ke depan.

Tiga Tuntutan IRMEPSI: Evaluasi Kabinet dan Perhatian pada Relawan

Dalam pernyataan sikapnya, IRMEPSI menyampaikan tiga tuntutan utama kepada pemerintahan Presiden Prabowo:

1. Perhatian terhadap Relawan

Relawan merasa diabaikan setelah berjuang memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.

Tidak ada arahan dan komunikasi yang jelas dari pihak Eks TKN, yang sudah berganti menjadi GSN meskipun relawan telah terverifikasi secara resmi.

 

2. Evaluasi Kabinet Prabowo

Masih banyak kasus korupsi bernilai ratusan triliun rupiah yang melibatkan pejabat di kabinet saat ini.

Relawan menuntut tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang tidak menunjukkan loyalitas terhadap kepemimpinan Prabowo.

 

3. Waspada terhadap Gerakan Politik Tertentu

IRMEPSI melihat adanya kekuatan besar di dalam kabinet yang berpotensi menggerakkan aksi mahasiswa dan menciptakan instabilitas politik.

Relawan meminta Presiden Prabowo untuk bertindak tegas demi menjaga stabilitas nasional.

 

“Kami tidak akan diam. Kami akan terus bergerak, bersuara, dan memastikan bahwa perjuangan yang kami lakukan sejak awal tidak dikhianati,” tegas Najamudin.

Hasil pertemuan teknis ini akan disebarluaskan kepada seluruh Ketua Umum relawan yang terafiliasi dengan IRMEPSI agar satu suara dalam perjuangan. Para relawan juga diminta tetap solid dan mengikuti arahan lebih lanjut terkait aksi selanjutnya.

#IRMEPSI #RelawanPrabowo #EvaluasiKabinet #AksiDamai