Surabaya, 27 Agustus. PLN Nusantara Power melalui UPDK Bandar Lampung menelurkan program TJSL yang bertujuan menurunkan laju sedimentasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Way Besai. Program ini bernama Program Peduli Daerah Aliran Sungai (Pedas) Way Besai yang mampu meningkatkan produktivitas perkebunan kopi dan penurunan sedimentasi sungai.
Sebagian masyarakat di sekitar aliran Besai bermata pencarian petani kopi. Pembukaan lahan kopi besar-besaran menyebabkan gundulnya lahan hijau, yang menyebabkan tingkat erosi tanah menjadi tinggi. Konversi tersebut menyebabkan penurunan luasan tutupan hutan dari 58% menjadi 15% serta menurunnya area tampungan air PLTA Besai. Selain itu tingginya erosi akan menyebabkan tanah menjadi kurang subur karena unsur hara akan ikut terbawa air hujan sehingga produktivitas kopi akan berkurang.
Peduli Daerah Aliran Sungai (PEDAS) Besai merupakan program PLN Peduli by PLN Nusantara Power dan memiliki rencana jangka panjang dalam upaya menurunkan laju sedimentasi di anak sungai yang pada akhirnya bermuara ke daerah intake PLTA Way Besai. Semakin tinggi tingkat sedimentasi, akan menyebabkan pengaruh terhadap operasi pembangkit.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmanysah menyematkan komitmen perusahaan dalam memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar unit pembangkit.
“Menjadi perusahaan yang secara kontinyu menghadirkan nyala terang listrik dan manfaat sosial adalah salah satu prinsip kami dalam menjalankan perusahaan. Di seluruh unit pembangkit dan bisnis yang kami kelola, sebisa mungkin kami akan memberikan manfaat kepada lingkungan dan masyarakat sekitar,” terang Ruly.
Program Peduli Aliran Sungai (PEDAS) Besai ini sudah berjalan sejak tahun 2009 dan berjalan sampai dengan sekarang. PEDAS Besai I dilaksanakan di Sub DAS Way Ringkih, PEDAS Besai II dilaksanakan di Sub DAS Way Lirikan, PEDAS Besai III dilaksanakan di Sub DAS Way Petai, PEDAS Besai IV yang dilaksanakan di Sub DAS Way Cengkaan, dan PEDAS Besai V yang dilaksanakan berlokasi di Sub DAS Way Air Hitam dengan melibatkan 100 hektar lahan. Keberlanjutan program ini turut serta menyumbangkan dampak positif pada kualitas, kuantitas dan kontinuitas air yang baik sebagai sumber energi bagi PLTA Way Besai guna memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Lampung.
Hal ini pula yang turut mendorong berbagai instansi untuk melakukan studi banding ke PLTA Way Besai. Seperti pada Senin (21/8) Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis; Sosiolog, Dosen FISIP UI sekaligus Staf ahli Menteri Lingkungan Hidup Imam B Prasodjo; serta PLN Indonesia Power UP Mrica melaksanakan studi banding ke PLTA Way Besai.
Yudistian Yunis menyampaikan bahwa kunjungan ke PLTA ini merupakan salah satu upaya mereplikasi program dari PLTA Way Besai. Menurutnya, PLN Nusantara Power UPDK Bandar Lampung telah sukses dalam menjalankan program TJSL ini sehingga program ini berkelanjutan dalam memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
“PLN Nusantara Power memberikan imbal jasa kepada masyarakat atas jerih payah dalam menurunkan laju erosi. Hasil kebun di tempat Program Pedas Besai menunjukkan produktivitas di atas rata-rata, ini menjadi semacam reward dan ekstra penghasilan bagi masyarakat dan mudah-mudahan Program ini menjadi sustainable dan apresiasi tinggi kepada PLN Nusantara Power yang tetap mempertahankan program ini dan mudah-mudahan terus berlanjut dan tetap mempertahankan keandalan dan operasi PLTA Besai “, ujar Yudistian.
Dalam kesempatan yang sama Imam B. Prasodjo mengapresiasi Program TJSL Pedas Besai yang dilakukan PLN Nusantara Power UPDK Bandar Lampung selama ini,
”Ada tiga hal yang harus dijaga kesejahteraan manusia diperhatikan, lingkungan diperhatikan dan yang paling penting bahagia, kelompok masyarakat gotong royong terlibat bersama dalam Program TJSL Pedas Besai. PLN Nusantara Power bisa menjadi inspirasi di dalam pembangunan yang berwawasan Human Eco Happiness,” Ungkap Imam.
Program ini pun telah bekerja sama dengan instansi pendidikan Politeknik Negeri Lampung, serta kelompok masyarakat Kerja Peduli Das Besai. Manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat pun sangat terasa. Hasil perkebunan kopi meningkat 100 kuintal per tahun dengan nilai ekonomi mencapai 200 juta rupiah per tahun (untuk Pedas 3). Selain itu, masyarakat juga diuntungkan dengan penjualan pasir dari pembendungan sedimen di sekitarnya.
DAS Besai sendiri terdiri dari 10 sub DAS dengan total luasan tangkapan hujan mencapai 49,75 ha. Panjang sungai utama mencapai 19,7 km dan melewati 5 kecamatan.
Sekilas tentang PLTA Way Besai
Sejak berdiri 31 Maret 2001, PLTA Besai merupakan pembangkit dengan tipe run off river yang memiliki daya mampu 2×45 MW berlokasi di Provinsi Lampung memanfaatkan sumber daya alam dari aliran air sungai Way Besai dengan mengubah energi potensial atau energi gravitasi air menjadi energi listrik.
PLTA sebagai pembangkit listrik yang mengandalkan potensi air mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan pembangkit listrik lainnya.
Kelebihan tersebut salah satunya merupakan energi yang ramah lingkungan, bebas dari karbon emisi dan tidak menyebabkan polusi yang berakibat efek rumah kaca.(dy)