Kunjungan KBRI Tripoli dan Pengusaha Libya ke SIER, Membuka Peluang Bisnis Indonesia di Libya

 

 

Surabaya, 22 Februari 2024 – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tripoli bersama dengan beberapa pengusaha Libya dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan RI melakukan kunjungan ke PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan partisipasi Indonesia pada Tripoli International Fair (TIF) ke-50.

Selain ke Surabaya, kunjungan juga dilaksanakan ke beberapa perusahaan dan industri di Jakarta. Kepala Perwakilan KBRI Tripoli, Dede Achmad Rifai, menyampaikan bahwa tujuan lain dari kunjungan ke SIER ini adalah meningkatkan potensi volume perdagangan antara Indonesia dan Libya.

“Kami berharap potensi neraca perdagangan semakin baik dan surplus untuk Indonesia. Kami juga mengundang perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dan mengirimkan perwakilan untuk memamerkan produk dalam pameran TIF ke-50 tahun ini. Libya saat ini sudah kondusif untuk transaksi bisnis, dan potensinya besar terutama dalam pasar spare part motor. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan kemitraan bisnis,” kata Dede.

Dede menambahkan, Kawasan Industri SIER dipilih sebagai tujuan kunjungan KBRI Tripoli karena secara strategis dianggap memiliki andil yang cukup besar dalam menciptakan iklim investasi yang baik.

“Kami juga secara geografis di Tripoli telah intens berkomunikasi dengan Dubes Tunisia, Pak Zuhairi Misrawi, yang juga telah mengunjungi SIER. Harapannya, kunjungan bersama pengusaha-pengusaha Libya ini dapat membantu meningkatkan ekspor Indonesia ke Libya yang pada tahun 2023 mencapai US$110 juta (Rp1,65 triliun),” ungkap Dede.

Tim perwakilan KBRI Tripoli dan Pengusaha Libya yang hadir disambut secara langsung oleh Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono dalam pertemuan yang bertema “TIES THAT GROW: Strengthening Business Bonds with the Indonesian Embassy and Tripoli-Libya Delegation at PT Surabaya Industrial Estate Rungkut”. Pertemuan ini tidak hanya berisi pemaparan materi dan diskusi hangat, tetapi seluruh partisipan juga melakukan kunjungan lapangan.

“Selain berdiskusi tentang potensi perdagangan, kami mengajak seluruh delegasi untuk merasakan langsung dengan kunjungan ke kawasan industri dan instalasi pengolahan air limbah terpadu milik SIER. Kami percaya bahwa kemajuan industri harus sejalan dengan menjaga keberlanjutan lingkungan. Selanjutnya, kami berkunjung ke PT Cargill Indonesia dan PT Mondelez Indonesia di industri PIER Pasuruan. Kami mengapresiasi KBRI Tripoli dan Direktorat Jenderal PEN Kemendag RI yang terus mendorong pengembangan potensi ekonomi, terutama di kawasan industri,” ujar Didik yang juga Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia.

Sementara itu, salah satu perwakilan pengusaha Libya yang ikut dalam rombongan menyampaikan harapannya untuk meningkatkan kerjasama lebih erat antara para pengusaha kedua negara, karena Indonesia terkenal dengan penduduknya yang ramah dan produk berkualitas di Libya.

“Masyarakat Libya sangat menyukai produk Indonesia, seperti biskuit dan kopi dengan berbagai rasa. Kami, para pengusaha Libya, berharap dapat melihat dan menjalin kerjasama ekspor produk Indonesia, terutama produk dari Jawa Timur yang ada di kawasan industri SIER dan PIER ini,” ucap Mohamed Halul dari Abyar Meeji Co, Libya.