PROSIAR – Setelah melakukan beberapa kajian dan mendapatkan masukan dari beberapa pihak, satuan tugas penanganan covid19 Sumatera Barat, akhirnya memutuskana tidak memberi izin penyelenggaraan balap sepeda international Tour de Singkarak tahun 2021. Hal itu disampaikan juru bicara satgas covid19 Jasman Rizal, selasa siang di Padang.
Menurut Jasman, saat ini pandemi covid-19 di Sumbar sudah mulai melandai. Pemerintah berusaha mempertahankan kondisi ini, dengan tetap memperketat protokol kesehatan. Jika TDS tetap dilaksanakan, menurutnya pasti akan menimbulkan kekrumunan orang yang menonton acara tersebut.
“Siapa yang jamin masyarakat yang berkerumun menyaksikan acara ini nanti akan mematuhi prokes? Kita tidak mau selesai acara TDS timbul kluster baru,” ucap Jasman Rizal, juru bicara Satgas Covid-19 Sumbar.
Selain itu, TDS yang direncananakan Oktober tahun ini, hanya diikuti empat kabupaten kota di Sumbar dan satu di provinsi Jambi yaitu Sungai Penuh. Sehingga, manfaat yang akan didapat, menurutnya tak sebanding dengan ancaman covid-19 yang bisa saja kembali melonjak.
“Banyak masukan dari beberapa daerah yang tak menginginkan digelar acara ini, apalagi hanya empat kabupaten dan kota di Sumbar yang mau, satu kabupaten di provinsi Jambi. Kita rasa hasil yang akan diperoleh tak sebanding dengan resiko yang akan kita tanggung,” lanjut Jasman lagi.
Sementara mengenai anggaran yang sudah di siapakan sebesar Rp 4,1 M untuk penyelenggaraan TDS, diserahkan ke badan anggaran untuk pemanfaatannya.
Dinas pariwisata Sumbar sebagai penyelenggara TDS 2021 mengaku patuh dengan putusan satgas tersebut, meski sejumlah persiapan sudah dilakukan dengan vendor atau pihak ketiga.
“Kita patuh pada keputusan Satgas, meski sebenarnya kita sudah melakukan persiapan hingga tandatangan kontrak dengan sejumlah vendor penyedia perangkat kegiatan ini,” kata Novrial, kadis Pariwisata Sumbar.
Turnamen balap sepeda Tour de Singkarak, telah dilaksnakan di Sumbar sejak tahun 2008 dan diikuti oleh pembalap dunia. Acara ini seyogyanya untuk meneingkatkan pariwisata Sumatera Barat, dengan mempromosikan keindahan alam dan destinasi wisata yang dilalui rute TDS ini.(art)
Terakhir TDS diselenggaran tahun 2019, yang merupakan TDS yang ke sepuluh. Namun tahun 2020, TDS tidak diselenggarakan akibat pandemi covid-19 tengah meraja lela.(art)