Sowan ke Mas Kiyai, Suharinomo Bahas Permasalahan Kepulauan

 

Prosiar.com, Sumenep – Malam tadi, Suharinomo, seorang tokoh dari kepulauan yang telah mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati (bacawabup) lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP), melakukan kunjungan ke kediaman KH. Ali Fikri atau yang banyak dikenal dengan panggilan Mas Kiyai. Sebagai tokoh sentral di PPP Sumenep, KH. Ali Fikri memiliki peran yang sangat penting dalam politik di Sumenep. Keputusannya untuk maju sebagai bacabup menambah bobot dalam diskusi strategis yang dilakukan malam itu. Kedua tokoh ini bertemu untuk membahas isu-isu krusial yang selama ini menjadi perhatian mereka, terutama yang berkaitan dengan pembangunan dan peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Sumenep.

Mas Kiyai selama ini dikenal sangat concern terhadap permasalahan disparitas pembangunan antara wilayah daratan dan kepulauan di Sumenep. Ia selalu menekankan pentingnya pemerataan pembangunan agar tidak ada wilayah yang tertinggal. Diskusi dengan Suharinomo menjadi momen penting untuk mengeksplorasi solusi atas masalah ini.

Sebagai anggota DPRD Sumenep yang berasal dari kepulauan, Suharinomo dikenal lantang menyuarakan pentingnya pembangunan infrastruktur serta pelayanan pendidikan dan kesehatan di kepulauan. Dalam diskusi antara Suharinomo dan KH. Ali Fikri sangat menarik dan penuh dengan gagasan konstruktif. Mereka membahas berbagai strategi dan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mempercepat pembangunan di wilayah kepulauan. Kesamaan visi dan misi di antara keduanya semakin terlihat dalam dialog ini.

Mas Kiyai menegaskan bahwa yang diperlukan adalah political will dari pengemban kekuasaan, baik eksekutif maupun legislatif, untuk pembangunan di kepulauan. “Yang diperlukan adalah political will dari pengemban kekuasaan, baik eksekutif maupun legislatif untuk pembangunan di kepulauan,” tutur Mas Kiyai. Menurutnya, tanpa kemauan politik yang kuat, pembangunan di kepulauan akan sulit terwujud.

Sementara Suharinomo menyoroti minimnya pembangunan infrastruktur dan pelayanan kesehatan di kepulauan. “Selama ini pembangunan infrastruktur dan pelayanan kesehatan di kepulauan sangatlah minim. Berulangkali saya menyuarakan itu lewat parlemen, namun sepertinya Pemerintah memang kurang mempunyai political will yang kuat untuk melaksanakannya,” kata Suharinomo. Ia mengungkapkan frustrasinya terhadap lambatnya respon pemerintah terhadap isu-isu ini.

Selanjutnya KH. Ali Fikri mengusulkan pembentukan lembaga atau badan khusus yang mengurus pembangunan dan pelayanan di kepulauan. “Kita perlu mendorong Pemerintah untuk membuat semacam lembaga atau badan khusus dalam mengurus pembangunan dan pelayanan di kepulauan. Kalau perlu permasalahan di kepulauan ini kita khususkan penanganannya kepada wakil bupati. Supaya disparitas antara kepulauan dan daratan yang selama ini kita rasakan perlahan mulai diminimalisir,” lanjut Ali Fikri.

Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas isu penting lainnya yaitu peningkatan kualitas pendidikan di Sumenep. Mereka sepakat bahwa peningkatan sumber daya manusia (SDM) adalah kunci untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
KH. Ali Fikri menekankan bahwa peningkatan kualitas pendidikan adalah investasi jangka panjang yang sangat penting. “SDM yang berkualitas akan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat. Dengan pendidikan yang baik, generasi muda di Sumenep bisa memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dan berkembang,” ujar Ali Fikri.

Wacana dan diskusi ini sangat menarik karena KH. Ali Fikri adalah bacabup dan Suharinomo adalah bacawabup yang keduanya concern terhadap pembangunan dan peningkatan pelayanan kesehatan serta pendidikan di Sumenep. Kesamaan visi ini menunjukkan komitmen mereka untuk bekerja sama dalam membangun Sumenep yang lebih baik.

Potensi kolaborasi antara KH. Ali Fikri dan Suharinomo dapat menjadi kekuatan besar dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kepulauan. Mereka berdua memahami betul tantangan yang dihadapi dan memiliki gagasan untuk mengatasinya. Kolaborasi ini diharapkan bisa membawa perubahan signifikan dalam pemerataan pembangunan di Sumenep.

Masyarakat kepulauan tentu menaruh harapan besar pada komitmen kedua tokoh ini. Dengan adanya perhatian lebih terhadap pembangunan di kepulauan, diharapkan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat dan disparitas antara daratan dan kepulauan bisa diminimalisir.

Langkah ke depan, baik KH. Ali Fikri maupun Suharinomo diharapkan terus memperjuangkan kepentingan masyarakat kepulauan. Komitmen dan keberanian mereka dalam menyuarakan aspirasi masyarakat kepulauan akan menjadi modal penting untuk membangun Sumenep yang lebih adil dan merata. Dengan political will yang kuat dan dukungan masyarakat, mereka optimis bisa mewujudkan perubahan yang diinginkan. “Semoga upaya ini mendapat respon positif dari semua pihak demi mewujudkan Perubahan Sumenep menjadi lebih baik”, pungkas Suharinomo. (red)