PROSIAR – Melanjutkan agenda sosialisasi penguatan pendataan keluarga kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021, Rabu (22/09/2021) di Rosin Resto Subang Rest Area, jalan Otto Iskandardinata, Cisaga, Cobogo, kabupaten Subang Jawa Barat, anggota Komisi IX DPR RI Linda Megawati, S.E, M.Si, hadir sebagai narasumber.
Dalam pemaparannya, Linda menitik beratkan kepada bagaimana calon pengantin atau pasangan yang akan menempuh hidup baru untuk merencanakan keluarga yang akan dibentuknya.
“Harus bisa merencanakan waktu yang tepat untuk kelahiran anak, jumlah anak disesuaikan dengan kemampuan ekonomi, memikirkan masa depan dan cara membesarkan anak agar bisa menjadi generasi emas penerus roda kepemimpinan bangsa yang akhirnya mampu menghasilkan individu atau keturunan yang lahir dari keluarga sejahtera, bahagia dan berdaya,” tutur Linda Megawati dihadapan para peserta.
Ia menambahkan, skala nasional Program Keluarga Berencana bertujuan untuk mengatur kehamilan agar lebih terencana dengan baik namun lebih jauh diartikan sebagai program kesehatan untuk menunjang peningkatan kesehatan Ibu, Anak dan termasuk kesehatan reproduksi bagi remaja diantaranya melalui Program KB PP dan juga sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari 4 T atau 4 Terlalu.
“Jangan Terlalu muda menikahnya, jangan Terlalu rapat kelahiran anaknya, jangan Terlalu tua untuk melahirkan dan jangan Terlalu sering melahirkannya,” lengkap Linda.
Juga hadir diacara tersebut Direktur Bina Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia Mukhtar Bakti, S.H., M.A. Ia menyoroti persoalan stunting yang angkanya masih tinggi di Indonesia.
“Angka stunting di Indonesia sekarang 27%, dari 100 orang 30 nya itu stunting. Nah ini yang menjadi tugas berat kita bagaimana menurunkannya menjadi maksimal 14%,” ucap Muhktar.
Mukhtar menambahkan, masalah stunting saat ini menjadi persoalan penting bagi pemerintah untuk bisa mencegahnya. Sebab jika anak-anak sekarang mengalami stunting, akan menjadi masa depan buruk bagi bangsa ini.
“Stunting itu masalahnya bukan karena pendeknya, tapi karena otaknya. Sebab anak-anak yang terkena stunting, itu memiliki kemampuan berfikirnya jauh lebih rendah dibanding anak-anak normal,” lanjutnya.
Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Barat Bapak Drs. Rakhmat Mulkan, M.Si, dalam materinya mengatakan, dalam rangka mendukung visi dan misi Presiden RI, BKKBN diberi mandate untuk turut berkontribusi secara langsung pada Pembangunan Nasional Agenda Ketiga Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing dan keempat yaitu revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
“Dalam rangka peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing, BKKBN berperan dalam tiga Program Prioritas Nasional (PP) yang masing-masing memiliki Kegiatan Prioritas (KP) diantaranya Program Prioritas Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi,” papar Rakhmat Mulkam.
Selain ketiga narasumber diatas, juga hadir Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Subang Ibu Dra. Nunung Nurhayati, M.Si., Koordinator Bidang ADPIN BKKBN Jawa Barat Bapak Herman Melani, S.H., M.H, Ketua Bidang Data Satgas Covid-19 Kabupaten Subang Bapak Komara Nugraha.(art)