Hasnah Syam Sosialisasikan Program Bina Keluarga Balita di Kabupaten Barru

PROSIAR – Bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Drg. Hasnah Syam, MARS, anggota Komisi IX DPR RI, menggelar sosialisasi penguatan pendataan keluarga kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021. Acara ini digelar Jumat (10/12/2021) di aula kantor Bappeda kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Selain Hasnah Syam, juga hadir Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Dra. Andi Ritamariana,MPd dan Kepala dinas PMDPPKBPPPA kabupaten Barru, Jamaluddin, S.Sos,MH.

“Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita,” jelas Hasnah Syam.

Ia menambahkan, kepada orang tua diharapkan bisa menjadikan program bina keluarga balita ini sebagai acuan.

“Kepada orang tua diharapkan agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak, Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar, Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita, Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak, Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih saying terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat antara orang tua dan anak. Agar mampu membentuk anak yang berkualitas,” lengkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PMDPPKBPPPA kabupaten Barru, Jamaluddin mengatakan program Bina Keluarga Balita lebih menitik beratkan kepada edukasi orang tua dan anak.

“Prinsip bina keluarga balita yaitu menitik beratkan pada pembinaan orang tua dan anggota keluarga lainnya yang mempunyai balita dan anak menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA) sebagai alat pantau perkembangan anak,” ucap Jamaluddin.

Ia juga menjelaskan, dibuatnya program bina keluarga balita memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas hidup anak balita dalam jangka panjang.

Selain itu, penyuluhan yang dilakukan pada program ini juga akan berguna sebagai bekal orang tua dalam mendidik anaknya.

“Jika berjalan dengan baik, maka penyuluhan bina keluarga balita ini diharapkan dapat menghasilkan orang tua yang paham cara untuk memelihara kesehatan, tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak balitanya untuk sekolah bersama anak lainnya,” lanjutnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani menjelaskan pelayanan bahwa pelayanan bagi keluarga dalam menjalankan Bina Keluarga Balita sudah terintegrasi dengan pelayanan posyandu dan PAUD.

“Pelaksanaan layanan bina keluraga balita saat ini sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesi, hal ini biasa dikenal dengan sebutan BKB Holistik Integratif (BKB HI). Layanan tersebut sudah menawarkan aspek kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan,” lengkap Andi Ritamariani.(art)