Sosialisasi Program KB di Makassar Haruna Jelaskan Soal Stunting

PROSIAR – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jumat (10/12/2021) menggelar Sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra Tahun 2021 di UIT Makassar, , Sulawesi Selatan.

Sebagai narasumber, BKKBN menghadirkan salah seorang anggota Komisi IX DPR RI, yaitu Haruna Anggota Fraksi PKB. Haruna mengajak warga Jeneponto agar selalu berpedoman dari program Keluarga Berencana (KB) dalam membangun atau membina rumah tangga.

“Program KB itu pada dasarnya bertujuan untuk menata rumah tangga agar tercipta keluarga kecil yang harmonis, bahagia dan sejahtera, salah satu caranya yaitu merencanakan kelahiran dan membatasi jumlah anak, cukup dua saja karena itu dianggap paling baik,” kata Haruna.

Haruna menjelaskan, dengan punya anak dua, kepala keluarga lebih mudah mengatur dan memenuhi kebutuhan anggota keluarganya, jika dibandingkan punya anak banyak.

“Semakin banyak anak, tentu kebutuhan yang harus dipenuhi banyak juga, misalnya untuk memenuhi nutrisinya, kebutuhan pendidikannya, tentu lebih besar jika punya banyak anak. Makanya program KB itu menganjurkan kita punya anak cukup dua saja,” tambahnya.

Dampak lain dari masalah banyak anak juga berpotensi muncul persoalan stunting, atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

“Makanya pemerintah menganjurkan kepada masyarakat agar mengikuti program KB, karna dampaknya beruntun, sehingga sulit untuk menciptakan keluarga yang bahagia, sebab kesejahteraan bangsa ini dimulai dari keluarga,” lengkap Haruna.

Kepala perwakilan BKKBn Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani juga hadir dan menyampaikan pesannya kepada peserta sosialisasi. Ia menyarankan kepada pasangan subur supaya merencanakan dan mengatur jarak kelahiran bayi. Tujuannya, agar tidak terlalu sering melahirkan dan tidak terlalu rapat.

“Kalau bisa, jarak itu minimal tiga tahun, tapi ideal lima sampai enam tahun, kenapa, supaya dua anak cukup. Artinya ketika anaknya ada yang kuliah, masih bisa sempat nabung, kalau sama-sama kuliah kan repot biayanya,” ucap Andi Ritamariani.

Acara sosialisasi ini dihadiri puluhan warga Jeneponto dengan tetap memperhatikan penerapan protocol kesehatan, seperti semua peserta diwajibkan menggunakan masker menjaga jarak tempat duduk serta mencuci tangan sebelum memasuki lokasi acara. (Randi)

Artikulli paraprakHaruna: 8 Fungsi Keluarga untuk Wujudkan Keluarga Berkualitas
Artikulli tjetërCucun Ahmad: Diperlukan Desain yang Jelas untuk Menangani Masalah Stunting