PROSIAR – Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, kembali melanjutkan sosialisasi penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021, Rabu (1/12/2021) di aula hotel Grand Maleo B kecamatan Rappocini kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang digelar bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Aliyah mengatakan, Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BKKBN sekarang adalah pencegahan masalah stunting.
“Kita ketahui bersama pengertian stunting itu bukan sama dengan kate, bukan sama dengan cebol, kalau pengertian stunting adalah kekurangan gizi. Nah ini tidak lain dari pada banyaknya korban dari pernikahan dini sehingga belum siap mempersiapkan diri menghadapi rumah tangga, bahtera rumah tangga dan juga menjadi orang tua, sehingga tidak memperhatikan gizi anak yang dikandung, khusus nya para ibu,” kata Aliyah dihadapan para peserta sosialisasi.
Agar tidak terjadi pernikahan usia dini, Aliyah berpesan kepada generasi remaja yang akan beranjak dewasa, agar mempedomani undang-undang pernikahan yang sudah mengatur usia pernikahan.
“Untuk itu saya titipkan pesan kepada anak-anak ku yang masih dalam usia kategori remaja, ada undang-undang yang berlaku, mengatur usia perkawinan, 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Karena di usia itu laki-laki dan perempuan sudah dianggap siap dan mapan untuk membangun keluarga,” tambahnya.
Aliyah Mustika Ilham menilai, upaya BKKBN dalam menjalankan program-programnya sangat memerlukan kegiatan sosialisasi, karena edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan agar apa yang diinginkan pemerintah, bisa sampai kepada masyarakat.
“Semoga di tahun berikutnya kegiatan sosialisasi BKKBN bisa meningkat dua kali lipat. Tergantung anggarannya ya, kalau anggaran nanti kami bersama teman-teman di Komisi IX bisa memperjuangkan, yang penting BKKBN bisa turun dan bisa dikenal oleh masyarakat apalagi dengan program pencegahan stuntingnya menjadi andalan selain bangga kencana, karena yang menjadi focus BKKBN sekarang adalah pencegahan stunting,” tutupnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Dra. Andi Ritamariani, MPd mengatakan, bahwa BKKBN saat ini mendapat tantangan berat dari ppresiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting dari 27% menjadi 14% tahun 2024 nanti.
“Tugas kami sangat berat, yaitu bagaimana menurunkan angka stunting dari 27% menjadi 14% tahun 2024 nanti. Artinya dalam 3 tahun kedepan kita akan bekerja keras mencapai target yang diberikan presiden kepada kami sebagai ketua percepatan penurunan angka stunting nasional,” kata Andi Ritamariani..
Peserta yang dalam sosialisasi ini tidak hanya pulang dengan tangan kosong. Selain mendapatkan pencerahan dari para narasumber, peserta yang beruntung juga bisa membawa pulang sejumlah hadiah doorprize, seperti sepeda lipat, TV LED, kipas anging, kompor gas dan lain-lainnya.(art)